Sabtu, 06 April 2019

Jadilah Keluarga Demokrasi, Gunakan Naluri Mendengarmu

Menjadi sebuah kebiasaan dalam keluarga kami untuk mendiskusikan apapun kegiatan yang akan kami kerjakan bersama terutama jika menyangkut hari-hari memorable untuk salah satu atau kami berempat.

Komunikasi Produktif Day#10

April menjadi bulan yang mungkin di tunggu oleh Kak Nad, karena apa? Karena ini adalah bulan kelahirannya, seakan-akan telah terproklamirkan bahwa April is her mine 😆

Diskusi informal di mulai dengan pengajuan proposal dari Kak Nad untuk berbagi kebahagiaan bersama teman-teman di luar sana serta keinginan Kak Nad untuk memiliki sebuah kamera untuk menunjang kegiatannya nge-vlog dan membuat dokumentasi portofolionya.

Apakah proposalnya langsung mendapat ACC dari pak kepsek? Ooo tentu tidaaak 😂😂😂 ada banyak rentetan wawancara dari pak kepsek, mau berbagi ke mana kak? Panti atau rumah singgah? Mau berbagi dalam bentuk apa kak? Acaranya mau di isi dengan hal positif apa kak? Trus kenapa harus kamera Kak? Uangnya untuk beli kamera dari mana kak? Trus kalau uda dapat kamera mau di pakai seperti apa kameranya kak biar bisa meningkatkan sayangnya kita ke Allah?

Dengan yakin dan mantap Kak Nad menjawab berbagai pertanyaan dan menanggapi insight yang Ayana sampaikan sebagai penyempurna proposal yang di ajukannya siang ini.

Terkadang para orang tua butuh meluangkan waktu sejenak untuk betul-betul mendengarkan apa yang menjadi keinginan anak-anak. Pertanyaan sederhana yang di lontarkan kepada anak-anak untuk mereka dapat mengambil keputusan sangatlah bermakna. Mengajak mereka berdiskusi dan belajar mengambil keputusan membuat mereka merasa di hargai dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Walaupun terkadang solusi dan jawaban dari mereka belum di rasa cukup pas untuk menyelesaikan masalah, namun jangan biarkan keputusan yang nantinya ada menjadi keputusan sebelah (hanya dari sudut pandang orang tua saja). Lihatlah proses mereka berkomunikasi dan mengemukakan pendapat serta ada banyak proses berfikir kreatif yang tengah mereka rangkai. Bukankah kita tidak ingin mencetak mereka menjadi generasi pengkritik, melainkan menjadikan mereka generasi bagian dari solusi?

Ilmu itu ada dimana-mana, pengetahuan dimana-mana tersebar, kalau kita bersedia membaca, dan bersedia mendengar. Jadi mari kita belajar untuk mulai mendengar, sebagai salah satu manner dalam berkomunikasi



Bandar Lampung, 6 April 2019
Catatan bunda pembelajar


#day10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang

0 komentar:

Posting Komentar