Selasa, 09 April 2019

Komunikasi Yang Baik Jalan Menumbuhkan Fitrah Berkasih Sayang

Komunikasi Produktif Day#13

"Buuuuuun, adek nyubitin perut aku...." Aduan Kak Nad di siang tadi sembari menunjuk bagian perutnya yang kurang nyaman baginya.

Tak lama berselang setelah tangisannya reda dan duo jenderal mulai bermain bersama....

Adek : "Buuuuuun, kakak ngambil mainan aku gak pake ijin...." Jerit si adek saat ke luar dari kamar dengan bersimbah air mata

Bunda : "Kak Nad lupa ya minta izin sama adek? Next harus izin dulu ya karena mainan itu punya adek"

Bunda : "Dek, Bunda tau adek marah dan sebel sama kakak, tapi adek tetep gak boleh kasar sama kakak, adek kan laki-laki, pesan ayah apa coba? Laki-laki harus jadi pelindungnya perempuan kan?"

Apakah pertikaian berhenti saat itu juga? Hehehehee belum tentu pemirsa, walaupun usaha pengalihan untuk adek sudah di lakukan tapi ia tetap ngotot pada pendiriannya, dan memang prinsip di keluarga kami tidak berlaku bahwa sang kakak harus selalu mengalah pada adiknya atau bahkan sebaliknya, melainkan siapa yang berhak maka harus mengambil haknya kecuali jika ada kesepakatan di antara dua belah pihak.

Bunda : "Duuh kalau udah begini, bunda gak tau nih abisnya kalian berdua gak ada yang mau ngalah"

Nadia : "Oke bund, aku yang ngalah, aku yang salah udah ngerebut mainan adek"

Bunda : "Alhamdulillah, makasih banyak ya Kak, Kak Nad keren banget deh"

Melihat situasi ini...

Adek : "Iya eza juga salah udah marah sama kakak, mau di peluk juga sama nda"



Akhirnya semua mengalah, menagih minta di peluk dan di cium, serta kembali bermain bersama.

Fyiuuugh rupanya keaktifan Kak Nad hari ini berbuah rasa tidak nyaman untuk adek. Saling memperebutkan sesuatu, lalu beradu argumen, saling adu fisik menjadi pemandangan sehari-hari yang mewarnai rumah kami, walaupun begitu cepat mereka merasa tidak nyaman dengan yang lainnya, namun secepat itulah mereka saling berpelukan dan duduk bersama kembali dalam suasana yang lebih ceria.

Ada jeda yang perlu kita ambil untuk melerai mereka, mengambil salah satu anak dan membisikkan kata cinta, menularkan energi positif, membangun rasa nyaman dan mau memaafkan satu sama lain. Ada kalanya pula untuk mendudukkan mereka berdua, mendengarkan apa yang menjadi isi hati mereka dan membuat mereka menjadi kurang nyaman akan perilaku salah satu pihak. Bukan sekedar belajar berkomunikasi tapi menumbuhkan fitrah berkasih sayang di antara mereka.



Di setiap hari kami menjemput Kak Nad dari sekolah formalnya, hampir selalu ada "oleh-oleh" yang di bawa untuk adiknya baik berupa makanan, hasil karya di kelasnya atau  harta karun berburu dari hutan jati. Jika berupa makanan maka akan di makan berdua dengan sang adeksepanjang perjalanan kami menuju rumah, jika berupa sesuatu barang maka kak nad akan langsung bercerita kisah di balik barang bawaannya itu, dan adek yeza akan menjadi pendengar setia yang dengan antusias mendengarkan apapun celotehan Kak Nad.

Begitulah indahnya persaudaraan dan kasih sayang yang senantiasa kami syukuri, walaupun proses menjaga keistiqomahan itu sangatlah tidak mudah. Menjadi hal wajar jika perkelahian, pertikaian dan perdebatan terjadi namun ikhtiar untuk selalu membentuk agar nilai persaudaraan dan kasih sayang harus selalu tumbuh subur di dalam keluarga agar mereka siap melanjutkan tongkat estafet kepada saudara dan keturunan mereka kelak.


Bismillah, semoga Allah SWT selalu menyatukan kami dalam ikatan cinta dan kasih sayang




Bandar Lampung, 9 April 2019
Puspaning Dyah, penjelajah hikmah



#day13
#kuliahbundasayang
#ibuprofesional
#komunikasiproduktif




0 komentar:

Posting Komentar