Jumat, 31 Januari 2020

Menjadi tangkas seperti Sa'ad bin Abi Waqqash


Sebagai pengantar tidur malam ini, duo jenderal memilih untuk mengulang kembali buku Serial Sepuluh Sahabat dijamin Masuk Surga.

Kali ini mengulang kisah Sa'ad bin Abi Waqaash, paman dari Rasulullah SAW dari keturunan Ibu Beliau.

Mengapa soerang Sa'ad bisa dijuki sebagai sang Singa Muda, kesalihannya saat menghadapi sang Ibu yang menentang keislamannya serta kisah heroiknya dan peranan penting beliau saat kaum muslim harus melawan kaum musyirikin.

Banyak kisah dan teladan yang bisa kita ambil untuk dijadikan nasihat, diantaranya ajakam untuk senantiasa bertutur kata dan bertingkah laku yang lembut pada orangtua kandung kita walaupun berbeda cara pandang, semangat juang dan tempaan disiplin yang kuat jika kita mau menjadi ahli dibidang manap.,.


....

Kamis, 30 Januari 2020

Meneladani Abu Bakar sang dermawan dan sahabat setia Rasulullah



Masih bersambung dengan kisah pengantar tidur sebelumnya, malam ini si emak berceloteh mengenai sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Bakar dan mengapa beliau menyandang gelar "As Shidiq" berarti yang membenarkan

Tak lupa terselip kisah perjalanan Rasulullah SAW saat tengah hijrah dari Mekah ke Madinah. Mengingat kembali tentang kisah Gua Hiro, laba-laba serta kesetiaan Abu Bakar yang selalu berada di sisi Rasulullah SAW

Rabu, 29 Januari 2020

Terinspirasi dari kisah



Sesuai judul dan tajuk cerita ini bermula dari membacakan kisah para sahabat Rasulullah SAW

Hingga terlahirlah kisah Wahid sang pemberani. Seorang remaja lelaki yang siap menerjang badai dan taufan, menantang bahaya yang mengintai serta tak takut membela yang lemah

Selasa, 28 Januari 2020

Mengulik kenangan masa lalu

Dengan padatnya jadwal emak roadshow hari ini, si emak sungguh tak punya tenaga extra untuk menghadapi mata berbinar-binar duo jenderal yang berharap ada sesi dongeng kembali malam ini.

Sebagai penyelamat selain koyo, minyak angin gosong dan bergelas-gelas air putih hangat, maka buku cerita adalah hero yang tak tertukar.

Membiarkan mereka berimajinasi seperti apakah keadaan bumi jaman prasejarah, apakah di saat itu Nabi Adam AS telah turun ke bumi atau masih berada di surgaNya Allah...

Senin, 27 Januari 2020

Menjadi peniru itu tak menyenangkan



Anggi senang sekali melihat Ratu, seorang penyanyi anak-anak idolanya. Setiap kali Ratu menyanyi maka Anggi langsung mengikuti semua gaya Ratu dan iapun berkeinginan meniru apapun yang melekat pada Ratu, termasuk menjadi penyanyi seperti idolanya tersebut.

Tak jemu Anggi membujuk sang Bunda untuk membelikan baju yang mirip dengan sang idola. Hingga terkadang ia tak nyenyak tidur karena selalu terbayang tatkala Anggi bisa berdandan seperti Ratu.
"Pasti aku akan sangat keren dengan baju dan sepatu seperti yang dikenakan Ratu", gumam Anggi di setiap kesempatan.

Hingga akhirnya keinginannya terkabulkan, Ibu membelikan sebuah baju dan sepasang sendal persis seperti yang dikenakan Ratu.

Dengan tak sabar, Anggi menuju rumah Tika sahabatnya untuk memperlihatkan apa yang baru didapatnya.
"Wow, kamu terlihat keren dengan baju dan sandal itu Anggi", ujar Tika dengan penuh kekaguman.
Dengan lincah Anggi menirukan gaya Ratu saat tengah menyanyi di hadapan Tika, namun tanpa sengaja kaki Anggi hampir tersandung karena belum terbiasa mengenakan sendal barunya.

"Udah deh Nggi, lepaskan saja sendal tu", nasihat Tika
" Enggak ah, aku suka koq mengenakan sendal ini", tolak Anggi

Karena bosan, Anggi pamit dari rumah Tika dan bergerak menuju taman di dekat rumahnya.

"Duh sayang sekali aku tak bisa bergabung bermain basket dengan teman-temanku karena sendal berhak ini", keluh Anggi
" Kalau begitu, aku menonton saja deh dari sini"

Saat itulah Anggi melihat beberapa anak perempuan yang mengenakan baju dan sendal sama seperti dirinya.

Dengan perasaan kesal, Anggi bergegas kembali ke rumah. Di copotnya sandal yang dikenakannya dengan terburu-buru.

"Mulai besok, aku tak kam memakai baju dan sandal ini lagi, aku gak suka jika dikira aku memgikuti gaya orang lain, aku kan bukan seorang peniru, aku lebih suka saat menjadi diriku sendiri yang apa adanya.

Minggu, 26 Januari 2020

Mawar dan Durinya





"Ayo Ibu tendang bolanya kearahku", pekik gembira kunci sang kelinci kecil
"Nak, Ibu lelah cobalah bermain bersama ayahmu", jawab ibu Kunci
" Baiklah Bu, akan ku cari ayah di halaman", jawab Kunci

Kunci bergegas menuju halaman depan rumah untuk mencari ayah.
"Ayah, ayolah bermain bola bersamaku", pinta Kunci pada Ayah
" Maaf Musti, sepertinya Ayah tak bisa menemanimu, bagaimana jika kau membantu Ayah meninjau taman bunga kita?", jawab Ayah
"Wagh pasti akan menjadi kegiatan yang seru dan menyenangkan, baiklah Yah akan kubantu Ayah".

Seringnya membantu Ayah dengan segala urusan kebun, membuat Kunci hafal hampir sebagian bunga yang ada di taman bunga. Dengan siulan yang gembira, Kunci memulai menyiram bunga mawar, salah satu bunga kesayangan Ibu.

"Br...br...br... Dingin sekali air ini", gumam bu Landak yang tak sengaja tersiram air oleh Kunci
" Maafkan aku Bu Landak, aku tak tahu ada engkau yang tengah tertidur di antara bunga mawar ini", ujar Kunci dengan perasaan menyesal.
"Tak mengapa Kunci, bukan salahmu jika kau tak melihat aku di antara semak-semak, lagipula aku senang dengan guyuran air dinginmu", jawab Bu Landak

" Bunga mawar ini sangat cantik, aku ingin memetiknya dan memberikan pada Ibu, pasti ia akan sangat senang menerima bunga ini", lirih Kunci pada Bu Landak
"Jika kau ingin memetik bunga mawar ini, Kau harus meminta pertolongan ayahmu atau orang dewasa lainnya Kunci, karena mawar ini memiliki duri yang setajam duri-duri di tubuhku ini", timpal Bu Landak
"Baiklah, akan ku panggilkan Ayah untuk membantuku mengambil beberapa tangkai mawar, terima kasih Bu Landak atas nasihatmu", jawab Musti dengan senyum manisnya.

Sabtu, 25 Januari 2020

Tiga keponakan pak kelinci




Di suatu siang yang teduh Musti seekor anak kucing betina tengah berjalan di kebun bunga. Sejauh mata memandang, hamparan aneka warna bunga yang cantik mengisi seluruh penjuru taman. Saat kaki asyik melangkah, Musti melihat seekor anak kelinci. Di hampirinya anak kelinci ini, hei bukankah ia Flippo? Salah satu dari keponakan paman kelinci?

"Hallo, benarkah kamu Flippo?", tanya Musti
" Ya, aku Flippo, senang sekali rasanya bermain di taman ini", jawab Flippo
"Lalu, dimanakah saudaramu yang lain? Bukankah kau selalu bersama Flappo dan Fluppo?", tanya Musti kembali
" Aku terpisah dari mereka saat bermain petak umpet dan kini aku tak tahu jalan kembali ke lubang paman kelinci", tutur Flippo dengan raut wajah yang sedih.
"Baiklah, ayo ikut bersamaku, akan kubantu kau menemukan dua saudaramu serta kembali ke lubang paman kelinci", jawab Musti sembari menggandeng tangan Flippo.


Tak berapa lama melangkah, Musti mendengar sayup-sayup seruan yang meneriakkan nama Flippo.
" Hai Flippo, sepertinya aku mendengar suara saudaramu yang tengah memanggil namamu, ayo bergegas kita dekati sumber suara", perintah Musti pada Flippo

Keduanyapun bergegas menuju sumber suara berasal. Rupanya betul suara itu adalah suara Flappo dan Fluppo.

"Lho Flippo, itukah engkau? Dari mana saja dirimu, kami panik berlari serta mencari kamu di setiap sudut taman dan di antara rumput. Kami khawatir terjadi sesuatu hal buruk padamu", pekik Flappo saat melihat Musti dan Flippo menghampiri mereka.
" Iya Kak, aku terpisah dari kalian dan aku tak tahu jalan pulang ke rumah paman kelinci, Musti datang untuk membantu mencari kalian", jawab flippo.
"Baiklah tak mengapa, ayo kita bergegas kembali ke rumah paman kelinci, hari beranjak sore pasti paman kelinci sangat khawatir karena tidak ada satupun dari kita yang telah berada di rumahnya", pinta Flappo pada semuanya.
" Hai Musti, ikutlah dengan kami. Paman Kelinci pasti tak berkeberatan untuk menyuguhkan secangkir teh madu hangat serta beberapa kue wortel yang lezat padamu", pinta Fluppo pada Musti.
"Baiklah Fluppo, kurasa tak ada salahnya menghabiskan waktu sembari ngobrol seru bersama paman kelinci, mari kita bergegas agar bisa segera sampai di rumah paman kelinci", jawan Musti.

Akhirnya empat sahabat ini berjalan beriringan saling bergandengan tangan agar tak ada lagi yang terpisah dari rombongan.

Pelajaran menarik yang bisa kita ambil kesimpulan adalah selalu berhati-hati dimanapun kita berada, jangan sungkan meminta bantuan pada orang yang menurut kita dapat dipercayai. Jika terdapat masalah, tetaplah untuk berkonsentrasi dan yakinlah selalu bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat.



Pematang Siantar, 25 Januari 2020
Bukan seorang pendongeng

Minggu, 05 Januari 2020

Melatih selera taste dan upgrade skill emak


Hari menjelang kembali ke tempat domisili kami di Pematang Siantar dimanfaatkan oleh si emak dengan berguru pada sang maestro dan guru kehidupan emak.

Sementara anak-anak bersa Ayana menikmati quality time bertiga, emakpun menunaikan hak tubuhnya untuk berguru pada banyak maestro, salah satunya adalah maestro di bidang kuliner, ibu Fatmah Bahalwan.

Mengikuti jadwal yang tertera adalah kelas Bakwan Malang.

Sementara anak-anak asyik bersama ayana, emak berkutat dengan  dunia kuliner.

Dan inilah penampakan



Sabtu, 04 Januari 2020

Mewarnai sarana Relaksasi


Weekend seru bersama teman-teman menjadi pembuka hari kami. Kopdar sekaligus playdate bersama sahabat lama sembari bernostalgia masa remaja, et dah mak ooh emak...

Karena playdate di dalam mall maka berburu venue dimana nyaman untuk anak-anak berpetualang. Pilihan jatuh pada arena bermain anak, aneka permainan indoor dijelajahi satu persatu bersama sahabat baru. Di tutup dengan agenda mewarnai bersama yang hasilnya berupa sebuah gantungan kunci atau hiasan pajangan yang bisa ditempatkan di berbagai media datar.



Jumat, 03 Januari 2020

Kamis, 02 Januari 2020

Atur Strategimu dan Bijaksana menentukan Keputusan



Pernah ngerasain main monopoly gak pas masa kecil kalian? Hihihi kalau belum pernah berarti masa kecil kalian kurang asyik gaes 😂

Ada beberapa nilai positif yang bisa didapat dari permainan ini, kerjasama, bermain jujur and no playing victim, strategi dan menganalisis kekuatan diri maupun kekuatan lawan. Yang bikin seru adalah main monopoli ini afdolnya dilakukan bersama teman-teman, bukannya mojok sendirian 😂




Yes itulah monopoli jaman jadoel, kini aneka bentuk monopoly yang menjelma menjadi boardgame bernilai edukasi. Salah satunya adalah monopoli yang si emak dapatkan sebagai dorprize saat event Pandu 45 di Bogor beberapa waktu yang lalu. Boardgame bernilai edukasi dan menanamkan cinta lingkungan tak bosan kami mainkan bersama saat waktu senggang kami sekaligus pengisi waktu liburan yang bermanfaat dan berharga.

Memanfaatkan areal taman di hotel yang tak seberapa menjadi spot favorit kami untuk memainkan boardgame ini

Rabu, 01 Januari 2020

Membebaskan imajinasi lahirkan kreativitas


Penjelajahan Osin Family kali ini bermuara pada Museum Layang-layang di daerah Jakarta Selatan. Berbekal gmaps kami meluncur untuk menemukan lokasi salah satu nuseum dengan koleksi layang-layang terbanyak dan terlengkap.









Belajar mengenai sejarah dan asal mula layang-layang, melihat secara dekat aneka bentuk layang-layang dari seluruh pelosok negeri, turut serta dalam proses pembuatan layang-layang serta tak lupa membaur bersama yang lain untuk menerbangkan layang-layang bersama teman-teman baru


Menjadi petualangan yang seru dan menarik untuk kami tulis ulang dalam diary perjalanan kami