Kamis, 30 November 2017

Mendongeng Bagian dari Upaya Membangkitkan Empati dan Simpati


Sessi sharing malam sembari menunggu antrian di Dokter Gigi

Secara etimologi Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian luar biasa yang penuh dengan khayalan (fiksi) yang di anggap oleh masyarakat adalah suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng bisa juga di terjemahkan sebagai bentuk cerita tradisional atau cerita yang di sampaikan turun temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur.

-Sumber www.wikipedia.com-


Mendapat materi baru di Kelas Bunda Sayang IIP tentang Mendongeng untuk anak menjadi sebuah tantangan berat untuk saya. Lebih banyak saya hanya menceritakan isi buku dongeng atau buku cerita sejenis sebagai pengantar tidur maupun sebagai salah satu kegiatan positif saat proses membersamai mereka.


Mendongeng berarti kegiatan aktif membacakan dongeng, dan untuk saat ini saya masih tergolong bukan tipe pendongeng yang baik, bagaimana tidak jika sang pendongeng malah justru lebih cepet ngantuk dan tertidur dengan sendirinya di bandingkan anak-anak yang di bacakan dongeng 😂😂😂



Yang membuat menarik dari tantangan kali ini,  sebenarnya banyak hal bisa di gali sebagai objek mendongeng terutama jika menyangkutpautkan dengan banyak materi pelajaran yang di dapatkan Kak Nad di sekolah formalnya yang hampir mendekati waktu-waktu UAS. Dan menelisik bahwa gaya belajar Kak Nad yang cenderung Kinestetik, di mana akan lebih mudah memahami cerita dan pemahaman-pemahaman positif yang saya sampaikan melalui berbagai gerakan anggota tubuh.


Mungkin benarlah jika kita memiliki niat baik, maka akan di permudah oleh Allah SWT. Menjemput Kak Nad pulang dari sekolah formalnya adalah ritual siang yang jarang sekali absen dari jadwal harian saya. Hari ini saya memang sedikit terlambat menjemput Kak Nad karena satu dua dan tiga hal terkait tugas dan tanggung jawab domestik.


Sesampainya di sekolah nampak terlihat putri kecilku berlinang air mata dan tersedu, mengadu keisengan teman sekelasnya yang "mencantelkan" kerudung Kak Nad di atas ranting pohon. Ulalaaaaa... hhmmmmm... inilah kesempatan pertama saya "mendongeng" di hadapan Nad dan Yeza. Dengan susah payahlah kutahan isak tangianya dengan janji manis akan ku suguhkan cerita luar biasa di dalam mobil selama perjalanan pulang kami.



Gadis kecilku menurut dan berdamai dengan rasa kecewa serta sakit hatinya atas keusilan sang kawan. Di dalam mobil, di mulailah "Dongeng" pertama bunda hari ini.

Dongeng di mulai dengan latar hutan belantara yang rimbun penuh dengan tumbuhan liar dan semak belukar, Alkisah tersebutlah seorang pemuda bernama Adin (kebetulan teman yang mengisengi Kak Nad bernama Dani), Adin sang penggembala domba tersesat jauh ke dalam hutan karena keisengannya mencari buah ciplukan, hingga tanpa sadar ia masuk terlalu jauh ke dalam hutan.


Dengan minimnya perbekalan akibat kemalasan Adin mengisi kembali kantong air hingga habis tak bersisa isinya kembali serta kotak bekal makanan yang tidak di temukan di dalam tasnya akibat kelalaian Adin tidak mengembalikan bekal makanan ke dalam kantongnya kembali. Singkat cerita Adin dapat berhasil lolos dari hutan dan kembali ke rumah dengan sehat sentausa karna pertolongan Allah SWT.


Setelah sessi mendongeng siang tadi, saya meminta Nad mengulang setidaknya beberapa point yang menjadi sorot utama dari cerita saya. Dan ia pun menyimpulkan bahwa meletakkan segala sesuatu harus pada tempatnya agar orang lain tak mengambilnya. Persis sekali dengan apa yang di alami Nad hari ini, di mana ia dengan tidak sengaja meletakkan kerudung di tempat tidak biasanya hingga menjadi korban "keusilan temannya"


Bismillah ya nak, kita lalui tantangan di kelas Bunda Sayang IIP kali ini dengan semangat membara 😃





Bandar Lampung, 30 November 2017

Puspaning Dyah, saat mendongeng adalah mengasah kreatifitas





Pic : Source by Google

Sabtu, 25 November 2017

Ngobrol Bareng Netizen dan MPR RI, Bahas Empat Pilar Kebangsaan

Ketua MR RI - Zulkifli Hasan


Didik Calon Kandidat Pemimpin untuk mengerti wawasan kebangsaan agar mampu menjadi pemimpin yang taat konstitusi

-         Ketua MPR RI Periode 2014 – 2019, DR.(H.C) Zulkifli Hasan, SE., MM. –



Demikian sepenggal kalimat menohok yang di sampaikan oleh Ketua MPR RI Periode 2014 – 2019 Bapak. DR. (H.C) Zulkifli Hasan, SE., MM., dalam acara Ngobrol Bareng Netizen dan MPR RI yang di selenggarakan pada hari Minggu, 19 November 2017 bertepat di Swiss BelHotel Bandar Lampung

Acara kece yang terselenggara berkat kerjasama MPR RI dan Tapis Blogger menjadi semacam ajang reuni bagi para blogger Lampung yang tentunya reuni dan kopdar dengan tetap menyerap suatu ilmu bergizi sebagai bekal oleh-oleh berharga untuk di bawa pulang.

Proses Regristasi Peserta

Ajang temu Blogger Lampung

Ngobrol Bareng Netizen dan MPR RI

Ngobrol Bareng Netizen, adalah suatu gebrakan istimewa yang dilakukan oleh lembaga negara sekelas MPR RI melibatkan para netizen untuk bersama-sama mensosialisasikan beberapa program kerja, maupun falsafah dasar negara yang seharusnya diketahui secara baik dan seksama oleh seluruh warga negara Indonesia. Masyarakat seharusnya sudah faham betul bahwa Pancasila adalah dasar falsafah negara yang paling mendasar daripada sebuah ideologi. Sebagaimana sebuah seminar yang pernah saya ikuti di waktu lampau dengan mengundang pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra, di mana Beliau mengatakan bahwa Pancasila adalah “Filosofice grondslag” yang kurang lebih berarti bahwa Pancasila adalah dasar falsafah negara yang lebih mendasar daripada sebuah ideologi. Masih mengutip buah fikir Prof. Yusril, Pancasila adalah dasar negara yang merupakan landasan falsafah bernegara Indonesia dan itu merupakan suatu kesepakatan dari seluruh komponen bangsa Indonesia. Terlepas dari fakta bahwa tidak ada kata “Pancasila” di dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sehingga memicu perdebatan perlu ada dan tidaknya payung hukum  sebagai tindakan “penegasan” Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Kali ini saya tidak akan membahas sedikit-pun mengenai polemik tersebut, karena pada kesempatan ini saya justru tertarik membahas mengenai Empat Pilar MPR RI yang memang menjadi artis utama dalam “isu” saat Ngobrol Bareng Netizen dengan MPR RI kali ini.
Yandigsa - MC acara sekaligus memperkenalkan Tapis Blogger di hadapan MPR RI


Hadirin menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Ka Biro Humas MPR RI - Siti Fauziah


Acara ngobrol bareng netizen di mulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan di lanjutkan sambutan oleh Ketua Panitia yang dalam hal ini di bawakan oleh Ibu Siti Fauziah, SE.,MM.  selaku Kepala Biro Humas MPR RI, di lanjutkan prakata oleh Bapak. Ma’ruf Cahyono, SH.,MH. Beliau yang dalam hal ini adalah Sekretaris Jendral MPR RI. Dalam prakatanya beliau menyebutkan bahwa telah terjadi kesepakatan adanya empat pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang kemudian di aaminkan oleh partai politik  dan organisasi kemasyarakatan untuk sama-sama berpegang teguh dan berusaha mempertahankan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut. Dalam hal ini empat pilar yang dimaksud di implementasikan dalam penyusunan program kerja pelaksanaan kegiatan masing-masing parpol dan ormas.
Sekjend MPR RI - Ma'aruf Cahyono
Saya cukup terpana dengan sebuah puisi yang di bacakan oleh beliau dalam kesempatan ini, sebuah puisi berjudul MANIFESTO, puisi yang dengan mendengarkannya menjadi penggugah semangat kebangsaan kita, dan demikian lah puisi yang di bacakan oleh bapak Sekjend MPR RI tersebut :


MANIFESTO



Masih Indonesiakah kita

Setelah sekian banyak jatuh bangun

Setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa

Setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk



Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan

Persatuan di atas perselisihan

Musyawarah di atas amarah

Kejujuran di atas kepentingan



Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar

Dan hanya tinggal slogan dan gambar?



Tidak!!!



Karena mulai kini nilai-nilai kita lahirkan kembali

Kita bunyikan dan kita bumikan

Menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia



Dari Sabang sampai Merauke

Kita akan melihat lebih banyak lagi

Senyum ramah dan tegur sapa

Gotong royong dan tolong menolong

Kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan

Kepedulian menjadi dorongan



Dari terbit hingga terbenamnya matahari

Kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh

Berkeringat karena semangat

Kerja keras karena ibadah

Ketaatan menjadi kesadaran

Kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan



Wajah mereka adalah wajah Indonesia yang sebenarnya

Tangan mereka adalah tangan Indonesia yang sejati

Keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya



Hari ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia



Entah siapakah yang mencipkatan pusi di atas, tapi untuk saya pribadi puisi ini semacam pembakar semangat karena seketika mendengarkan puisi ini di bacakan seolah-olah ada petir yang menyambar dan menjadi suntikan energi yang membakar rasa patriotik dan jiwa corsa saya untuk semakin mencintai negri Indonesia. Aaaaggghh keren bangetlah acara Ngobrol Bareng Netizen ini 😊
Ketua dan Sekjend MPR RI

Ketua MPR RI - Zulkifli Hasan

Bupati Lampung Selatan - Zainudin  Hasan

Istimewanya acaraNgobrol Bareng Netizen Lampung dengan acara serupa di kota lain, karen Lampung menjadi salah satu kota yang langsung di sambangi oleh Ketua MPR RI. Berbangga hati jika rasanya acara Ngobrol Bareng Netizen kali ini langsung di datangi oleh Ketua MPR RI Bpk. DR (HC) Zulkifli Hasan, SE., MM., dan satu fakta menarik adalah beliau yang juga putra asli Lampung. Banyak point penting yang menjadi catatan saya dalam sambutan yang di bawakan oleh beliau dalam acara Ngobrol Bareng Netizen kali ini, rasa-rasanya saya semacam flash back saat masih duduk di bangku sekolah dan mendapatkan pelajaran PMP maupun PPKn, karena setiap kata dan kalimat yang di tuturkan oleh beliau dalam acara Ngobrol Bareng Netizen kali ini sarat dengan nilai-nilai kebangsaan.

Di mulai dengan penggambaran nyata 4 (empat) permasalahan utama bangsa Indonesia saat ini :

1.     Kemiskinan

2.     Kesenjangan

3.     Korupsi

4.     Distrusi

Salah satu cara mengatasi permasalahan bangsa adalah dengan menjalankan dengan baik dan benar empat pilar bernegara kita. Masyarakat umum mungkin belum banyak yang faham dengan baik apa saja 4 (empat) pilar MPR RI dan bagaimana implementasi dasar dari setiap sila di dalam Pancasila. Dan disini-lah netizen berperan sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, mendapat mandat khusus untuk bersama-sama mensosialisasikannya melalui tulisan-tulisan yang bermutu sehingga gelombang tsunami Hoax yang akhir-akhir ini semakin meluas dapat di imbangi melalui adanya berita dan tulisan yang sahih dan berasal dari sumber yang dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.

Berikut ini adalah Empat Pilar MPR RI :

1.     Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara

2.     UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara

3.     NKRI sebagai bentuk negara

4.     Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara

Implementasi Sila-sila Pancasila :

a.     Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

1)     Berhenti saling menyakiti, mulailah saling menghargai

2)     Berhenti saling merendahkan, mulailah menghormati perbedaan

3)     Berhenti takabur, mulailah bersyukur

b.     Sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)

1)     Stop marah-marah, mulailah bersikap ramah

2)     Berhenti memaki, mulailah memakai hati

3)     Berhenti curiga, mulailah menyapa

c.      Sila ketiga (Persatuan Indonesia)

1)     Berhenti bersiteru, mulailah bersatu

2)     Berhenti memaksakan, mulailah berkorban

3)     Berhenti mencari perbedaan, mulailah bergandeng tangan

d.     Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan)

1)     Berhenti silang pendapat, mulailah mencari mufakat

2)     Berhenti besar kepala, mulailah berlapang dada

3)     Berhentilah bersilat lidah, mulailah bermusyawarah

e.     Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

1)     Berhenti malas, mulailah bekerja keras

2)     Stop diskriminasi, mulailah toleransi

3)     Berhenti menang sendiri, mulailah berbagi

Sebagai bagian dari generasi milenium sudah seharusnya kita mengisi karya kita dengan konten-konten bernuansa positif dan membangun saja. Sebagaimana 3 (tiga) pesan utama yang disampaikan oleh Bpk. Zulkifli kepada generasi kids jaman now di sela-sela acara Ngobrol Bareng Netizen :

1.     Banggalah pada kontennya

Generasi muda harus faham betul tentang daerahnya, potensi apa saja yang harus diberdayagunakan dengan baik, maksimal dan bertanggungjawab dari daerah tempat ia berasal atau bermukim. Jangan jadikan potensi yang dimiliki daerahmu di kuasai atau di manfaatkan dengan tidak bijak

2.     Pahami sejarah

Dengan memahami sejarah harapannya generasi muda menjadi mahfum betulakan perjuangan generasi terdahulu dalam berburu kemerdekaan

3.     Milikilah ilmu

Jadilah generasi muda yang cerdas, cermat dan cekatan. Agar dengan ilmu yang di miliki mampu mengantarkan bangsa kepada masa depan yang jauh lebih baik lagi

Penanya saat Sessi Diskusi



All Blogger dalam acara Ngobrol Bareng Netizen dan MPR RI


Sudah saatnya kita berkeringat karena semangat, dan bekerja keras karena ibadah

Sudah saatnya Indonesia menjadi bangsa yang berdaya saing serta sanggup tegakkan badan

Dan saatnya kini kita manfaatkan teknologi demi memperluas jaringan agar semakin banyak hal positif yang dapat kembali kita bagikan untuk masyarakat luas


Swa Foto di antara puluhan blogger Lampung 😉



Sumbangkanlah sedikit usahamu untuk perbaikan, sebagai bhakti untuk negri





Bandar Lampung, 26 November 2017

Puspaning Dyah, menulis sebagai jalan mematik patriotisme

Jumat, 03 November 2017

Zulkarnain, H.K, S.Ag kembali terpilih menjadi Ketua JSIT Wilayah Lampung







Dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-IV JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Wilayah Lampung, Jumat 27 Oktober 2017 di capai beberapa keputusan yang menjadi acuan kerja JSIT Wilayah Lampung selama kurun waktu 4 tahun ke depan. Selain itu di pilihlah secara mufakat jajaran Pengurus JSIT Wilayah Lampung periode 2017 – 2021, dengan susunan pengurus inti sebagai berikut :
Ketua : Zulkarnain Hasan Kertamuda, S. Ag
Sekretaris : Syafrul Anwar, S.Pd
Bendahara : Iwan Setiawan, S.Pd



Dalam wawancara khusus Tapis Blogger bersama Ustad Suhartono yang dalam hal ini melantik jajaran Pengurus Baru JSIT Wilayah Lampung, beliau menuturkan bahwa Musywil yang hari ini terselenggara di Lampung sebagai bagian dari “Road Show” setelah sebelumnya di selenggarakan agenda serupa di Kalimantan Selatan, Bengkulu, Bali, Banten, Kalimantan Timur, dan hingga tanggal 23 Desember 2017 akan ada total 17 Wilayah yang menyelenggarakan Musywil. Perbedaan yang mengarah kepada sisi positif dari Musywil kali ini di Lampung dengan muywil yang terselenggara 4 tahun silam adalah adanya pertumbuhan Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Provinsi Lampung, yang semula 32 buah menjadi 65 buah, artinya terdapat pertumbuhan sebesar 88%, serta semakin banyaknya jumlah pengurus yang dilantik pada Musywil kali ini (59 personil) yang pastinya membawa pesan tersendiri, yang antara lain di jabarkan sebagai berikut :
1.    Pengurus Wilayah Terpilih mampu menjalankan arah kebijakan khususnya untuk Provinsi Lampung sebagaimana arah kebijakan yang telah di tetapkan oleh Pengurus JSIT Pusat
2.    Sekolah Islam Terpadu mampu tumbuh dan berkembang menjadi Sekolah Islam Terpadu yang efektif dan bermutu yang berprestasi dan berdaya saing global




Semoga harapan JIST agar dapat saling bersinergi membangun bangsa melalui pendidikan yang Islami bermutu dan berdaya saing global dapat terwujud, karena sesungguhnya alumni jebolah Sekolah Islam Terpadu di persiapkan memiliki tujuh produk unggulan, yaitu :
1.    Akidah yang lurus, sebagaimana tertuang dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu meningkatan iman dan takwa serta beribadah secara benar tidak dengan bid’ah
2.    Berakhlak mulia
3.    Cinta Al-Qur’an dan mampu mengimplementasi nilai-nilai luhur dalam Al-Qur’an
4.    Berkarakter kuat
5.    Mandiri
6.    Berwawasan luas baik dalam bidang agama maupun akademik
7.    Menguasai berbagai Life Skill



Membenarkan pernyataan yang disampaikan oleh Ir. Fajrizal Darminto, M.A selaku Kepala BPSDM Provinsi Lampung yang dalam kesempatan ini mewakili kehadiran Gubernur Lampung, menyebutkan bahwa berdasarkan hitungan statistik Indonesia mengisi 40% penduduk ASEAN, jika katakanlah 80% dari penduduk Indonesia adalah muslim, yang artinya 200juta penduduk Indonesia harus mampu menjadi generasi yang berkualitas dan berdaya saing, agar potensi jumlah yang besar ini bukan menjadi boomerang sebagai beban bagi pertumbuhan nasional. Selama ini Indonesia masih menjadi pangsa pasar, dan sasaran para negara produsen, seharusnya kondisi ini mampu membangkitkan semangat tertutama insan pendidikan di Indonesia agar SDM  kita mampu lebih produktif. Indonesia bisa tumbuh menjadi bangsa yang kuat salah satu caranya melalui pendidikan yang bermutu. Melalui bonus demografi ini seharusnya menjadi tugas bersama untuk memajukan pendidikan Islam. Saling bersyukur atas segala nikmat Allah, dan bersama-sama dengan langkah yang seiring seirama membangun ummat dan mencerdaskan bangsa. Tak lupa beliau menitipkan tiga pesan utama dari Gubernur Lampung yaitu :
1.    Mengamalkan ajaran Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin
2.    Sekolah IT mampu mencetak SDM unggul dan berdaya saing di era global
3.    Membangun masyarakat yang berlandaskan ketahanan nasional


Bersama JSIT menjadi cerdas madani, generasi Qurani 😊

Atraksi Anak Didik Sekolah IT semarakkan gelaran Musywil JSIT Lampung


Musyawarah Wilayah JSIT ke-4 Wilayah Lampung


Jumat, 27 Oktober 2017 saya berkesempatan mewakili Tapis Blogger dalam gelaran acara Musyawarah Wilayah ke-4 JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) Wilayah Lampung yang di selenggarakan di Hotel Nusantara Syariah Bandar Lampung. semula saya hanya berfikir akan banyak seremonial kaku bin membosankan layaknya acara-acara resmi dan serius yang seringkali saya ikuti. Datang ke venue dengan sedikit terlambat karena beberapa urusan domestik yang harus di selesaikan, saya baru tiba di venue saat acara sudah di mulai. Kesan pertama yang saya rasakan, pesertanya penuh sesak dan padat hingga sedikit sekali ruang gerak saya untuk hunting foto selama sessi acara berlangsung 😊

Padatnya Peserta Musywil JSIT


Oke namanya juga Jaringan Sekolah Islam Terpadu, pastinya selama acara berlangsung kental sekali nuansa syariah Islam mewarnai sederet acara dari pertama kali MC membuka acara hingga penutupan acara di malam dini hari pastinya. Melalui Round Down yang di sampaikan panitia, acara di buka dengan persembahan Tari Sigegh Penguten dari SDIT Cahaya Madani (sayang saat penampilan tari tradisional ini saya tidak sempat menyaksikkan karena keterlambatan saya tiba di lokasi acara)


Penari Sigegh Penguten

FYI guyz Tari Sigegh Pengunten ini adalah salah satu tari kreasi baru dari Lampung sebagai pengembangan dari Tari Sembah yang merupakan tari tradisional Lampung, sempat saya mencari informasi mengenai Tari Kreasi ini, melalui Peraturan Daerah Tari Sigegh Pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam. Acara selanjutnya di lanjut dengan pembacaan Tilawah Qur’an oleh ananda Muhammad Hasim Al Asyari dari SDIT Baitul Muslim Way Jepara.
Tilawah Qur'an

Saya tadinya berfikir bahwa pembukaan hanya akan sampai sekian dan terimakasih 😊 rupanya masih menanti dalam antrian beberapa persembahan istimewa dari anak-anak didik yang masuk dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung. Performa Pertama di sajikan oleh adik-adik perwakilan TKIT, di buka dengan penampilan Tilawah Al-Qur’an dan Puisi Persembahan duo lelaki solih dari PAUD Ar Raudhoh Lampung Barat , Lanjut dengan penampilan yang atraktif tari kreasi Assalamualaikum hasil kolaborasi dari adik-adik  TKIT Uswatun Hasanah, TKIT Ulul Ilmi, PAUDIT Qurrota A’yun 2 dan TKIT Fitrah Insani 1.


Tilawatil Qur'an PAUD Ar'Raudhoh

Kolaborasi Tari Kreasi