Selasa, 31 Desember 2019

Belajar dari Alam


Days activity: Nature Explore
Kids do:
1. Motorik kasar dengan olahraga jogging mengelilingi komplek
2. Mengunjungi RPTRA
3. Mengumpulkan aneka botani yang dikenal dan bermanfaat serta bisa diolah di rumah



Result:
1. Melakukan perkiraan bahwa jarak dari rumah menuju RTRA sekitar 300m yang ditempuh sekitar 10-15 menit dengan berjalan santai
2. Kak Nad masih familiar dengan jalan dan beberapa tetangga yang dahulu dekat dengan kami
3. Menyimpulkan bahwa koleksi buku di perpustakaan RPTRA tidak cukup beragam dan perlu banyak lagi suplai bacaan anak-anak di sana
4. Salah satu panen raya kami hari ini adalah panen bunga telang yang kemudian mengembangkan ide olah masakan berbahan bunga telang

Senin, 30 Desember 2019

Mengembangkan Imajinasi Melalui Potongan Bangun Ruang


Rehat malam setelah beraktivitas penuh di luar rumah sembari menulis ulang kisah perjalanan kami hari ini, diisi dengan permainan tebak kreasi.

Beberapa potongan bangun ruang dari lembaran koran iklan sebuah supermarket yang kami temukan di sudut rumah. Diolah berbagai macam bentuk menyerupai sebuah hewan atau bentuk imajinatif lainnya.

Saat jenderal sulung bertugas menggunting potongan kertas menjadi potongan bangun ruang berbagai ukuran, sang jenderal sulung mengkreasikan berbagai puzzle menjadi sebuah bentuk

Katanya sih "Kanguru"

Aktivitas duo jenderal

Ceritanya Kupu-kupu

Ketika anak-anak merindukan idot dan imot



Katanya sih Bebek



Rabu, 25 Desember 2019

Mengikat Memori


Petualangan Osin Family masih berlanjut hingga hari ini. Bangun pagi hari dan mempersiapkan diri sedini mungkin dalam usaha penalukan sebuah misi, yaitu jelajah transportasi

Dimulai dengan mencoba MRT dari stasiun Bundaran HI hingga ke stasiun Blok M, berpusing-pusing ria di kawasan Blok M, serta mengendarai busway milik transjaya.

Memberikan pemahaman bahwa menggunakan sarana transportasi adalah satu dari sekian banyaknya pilihan untuk meminimalisir jejak karbon di bumi dan sebagai salah satu ikhtiar untuk membuat bumi jauh lebih sehat.



Mengikat makna dan mengulang memori, disajikan dalam bentuk visual sebagai pengganti narasi dan diksi untuk menceritakan kembali berbagai petualangan kami hari ini.

Selasa, 24 Desember 2019

Bersenang-senang dengan origami


Penjelajahan Osin Family hari ini dimulai dengan berkeliling Ibukota menggunakan bus wisata yang disediakan gratis oleh pemerintah provinsi.



Mengantri bersama para penumpang lainnya, kami start perjalanan dari halte monas dengan tujuan semula adalah menuju Kota Tua. Tapi berhubung bus yang dituju tak kunjumg muncul, maka kami beralih rute menuju tujuan Jakarta modern, dimana bus akan melewati monas, bundaran HI, senayan, mengeliling Gelora Bung Karno dan kembali lagi menuju monas.




Arus balik dengan traffic yang cukup padat membuat anak-anak bosan dan hampir mati gaya. Terlebih di dalam bus terdapat aturan untuk tak boleh mengkonsumsi makanan dan minuman sehingga aktivitas yang bisa dilakukan hanya mengamati pemandangan di luar bus saja.




Dengan modal empat lembar tiket bus, kami berkreasi membuat origami burung dan memanfaatkannya menjadi dongeng pengantar perjalanan kami menuju kembali ke halte monas.

Senin, 23 Desember 2019

No way buat Mati Gaya


Tak ada kata mati gaya untuk bermain dan bersenang-senang dimanapun tempatnya. Mencipta permainan dengan barang di sekitar kita adalah salah satu aktivitas. Seperti permainan tiup ulat yang kami mainkan sore ini.



Memanfaatkan kertas serta sedotan plastik dari jus buah yang kami beli di warung sebelah hotel tempat kami menginap, di sulap menjadi ulat-ulat kecil yang lucu dan menggemaskan.


Minggu, 22 Desember 2019

Fun Games with New Friend


Masih dalam rangka Tration Osin Family, hari ini kak Nad berpetualang berdua bersama bunda menjelajahi kota Bogor demi "ngelmu bareng". Si emak yang mau belajar dan mencuri jam terbang para maestro, kak nad pun ingin bergembira bersama teman-teman baru.



Dengan menggunakan moda transportasi KRL, membutuhkan waktu kurang lebih 80 menit untuk sampai di stasiun Bogor. Hingga kemudian kami berdua sampai di venue tempat acara berlangsung. Menghitung jumlah stasiun yang kami lewati selama perjalanan, mengamati aktivitas di dalam maupun di luar KRL, mengobservasi jenis pekerjaan yang bisa kita temui menjadi salah dua aktivitas pengisi waktu perjalanan.

Meneruskan proses registrasi, Kak Nadpun beraktivitas bersama para ananda yang dititipkan di KC. Beragam aktivitas di kerjakan Kak Nad bersama para teman baru, termasuk salah satunya nampak dalam penampakan berikut ini




Sabtu, 21 Desember 2019

Yang tersembunyi dari bayangan


Bermain bayangan menjadi agenda bermain kami malam ini. Berhubung dek Yeza sedang masa pemulihan pasca demamnya dua hari yang lalu, maka aktivitas kami lebih banyak dilakukan di dalam kamar.

Mencari ide bermain yang seru, akhirnya kami menemukan permainan dengan menggunakan tangan serta memanfaatkan redupnya cahaya di kamar hotel kami.

Aneka bentuk binatang kami uji coba melalui tangan dan jemari yang anggap aja deh menyerupai penampakan aslinya.

Eitz kenapa gak ada dokumentasinya? Hihihi soalnya tampilan pada dinding berbayangan menyajikan siluet penampakan kami sehingga batal untuk ditayangkan bersanding bersama aneka bentuk hewan lucu hasil kreasi lipatan jari jemari kami

Jumat, 20 Desember 2019

Antara Jakarta dan Tegal


Memulai perjalanan Tration (Travelling Education) ala Osin Family dalam rangka menyongsong hari libur nasional maka kami memulai petualangan dengan melakukan perjalanan Jakarta-Tegal dengan moda transportasi Kereta Api. Sebuah pilihan kendaraan angkutan umum yang sudah lama sekali tak kami lakukan karena sulitnya mendapat akses menggunakan moda transportasi ini saat berada di Pematang Siantar, kota tempat tinggal kami saat ini.

Melakukan pemesanan tiket melalui situs tiket online, berlanjut mencari informasi bersama fasilitas apa saja yang tersedia, berapa waktu tempuh yang kami butuhkan untuk sampai di kota tujuan membuat kami bisa well  prepared pada beberapa persiapan untuk membuat perjalanan kami mudah, nyaman dan menyenangkan terlebih saat harus travelling tanpa pendampingan bapak Kepala sekolah.


Beberapa buku bacaan sengaja dipersiapkan sebagai teman perjalanan, headset telah rapih dalam genggaman, satu dan dua mainan kecil aman masuk dalam jinjingan sebagai berbagai amunisi mengatasi kebosanan.




Namun rencana tetaplah menjadi rencana, saat rencana A harus pasrah beralih pada rencana B hingga mungkin ke rencana ZZ. Waktu 4 jam perjalanan menjadi waktu yang cukup panjang bagi duo jenderal. Mainan telah segala di eksplor, aneka sudut gerbongpun tak terlewat disambangi, maka interaksi dua arah menjadi penyelamat mati gayanya mereka di dalam sang kotak baja.

Bermain aneka tepuk, atau saling menyayikan aneka lagu dolanan menjadi pengiring perjalanan kami.

Aaaah menyenangkannya saat ada lawan kita bermain dan mengeksplor sumber daya yang kita miliki di sekitar kita.

Jumat, 06 Desember 2019

Edukasi Nilai Rupiah


Anak-anak perlu diberi pemahaman mengenai uang agar kelak mereka tak tumbuh menjadi generasi konsumtif. Itulah salah satu sebab kenapa kita perlu untuk melatih kepekaan tehadap isi ini.


Ada pula anak yang tumbuh menjadi sosok materealistis karna tak dikembangkan sisi kecerdasan finansialnya. Ajaran tentang uang ini maknanya sangat luas. Bukan sekedar mengenalkan nilai mata uang namun pula terhadap penggunannya

Konsep awal yang kemudian kami kembangkan adalah berwacana bersama Duo Jenderal mengenai Barang dan Jasa. Bahwa untuk mendapatkannya kita butuh alat penukar yang salah satunya adalah uang.

Memberi pemahaman bahwa tatkala mereka teramat sangat menginginkan sesuatu artinya mereka akan berhadapan dengan uang. Membawa anak-anak berkunjung ke kantor ayah menjadi salah satu edukasi, bahwa saat ingin memperoleh uang kita perlu berusaha, bekerja adalah salah satu ikhtiarnya.

Beri pula pemahaman bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan finansial yang sama, semata membuka daya fikir anak-anak bahwa kemampuan beli masing-masing orang akan sangat berbeda. Tatkala temannya  memiliki barang bagus, anak-anak akan faham bahwa sang teman memiliki kemampuan ekonomi untuk menukar barang tersebut dengan nominal uang tertentu. Sehingga harapannya anak-anak akan cukup mengerti untuk tak mudah menuntut mendapatkan barang yang sama dengan teman-temannya, tak jadi merengek dan merajuk tatkala melihat temannya memiliki suatu barang yang lebih menarik di mata mereka.

Kecerdasan finansial terkait erat dengan pemahaman yang baik mengenai konsep hemat, menabung dan menahan keinginan mendapatkan sesuatu.

Kami menyediakan berbagai celengan yang diletakkan di kamar kami maupun kamar anak-anak. Dimana setiap tabungan berisi tulisan (bisa juga dianggap sebagai sebuah doa) barang/aktivitas apa yang akan mereka ingin untuk dapatkan.

Berkunjung ke kantor Ayana adalah salah satu sarana edukasi anak-anak mengenai konsep uang. Hei bukankah merekapun perlu dibekali pengetahuan mengenai "Uang Palsu"?

Masih ingatkah kita dengan : " Dilihat, diraba, diterawang"?
Edukasi yang menarik bagi anak-anak sekaligus mereka bisa mengetahui secara sederhana perputaran uang yang terjadi di masyarakat, bagaimana uang berputar dan apa perlakuan terhadap uang-uang tak layak edar. Mungkin saya akan menceritakannya dibagian lain dalam rencana tulisan berikutnya.





Kamis, 05 Desember 2019

Bijak Dengan Apa Yang Ada



Menjelang akhir pekan dan masa uas di sekolah kak nad. Kami bersepakat untuk berkunjung ke sebuah mini market dengan ketersediaan logistik yang cukup lengkap. Berbelanja aneka kebutuhan dapur serta aneka jajanan anak-anak.


"Menggeledah aneka barang yang kami beli dengan maksud agar dapat diketahui secara presisi barang-barang apa saja yang masih tersedia.

Ternyata diketemukan di beberapa barang dan jenis yang sama.

Artinya kami sudah cukup menghabiskan banyak dana untuk membelanjakan barang untuk keperluan yang tak digunakan saat ini atau dalam waktu dekat. Terutama dibagian snack anak-anak.

Berdasarkan hasil temuan tersebut, kami buat list barang-barang apa saja yang akan kami cari saat kunjungan ke supermarket sehingga apa yang kami belanjakan hanya barang yang benar-benar kami butuhkan.


Rabu, 04 Desember 2019

Rizkiku terbentang luas



Ada beberapa pembahasan menarik saat sesi curhat bersama duo jenderal sore ini. Kalimat pembuka dicetus oleh ocehan Kak Nad saat ia mengatakan,

"Bund, kata temen aku, aku tuh orang kaya, emang bener ya bund kalau kita tuh orang kaya?"

Emak tarik nafas, rileks daaaaaaaan bersiap untuk,
Ambil cemilan.... Wekawekaweka...

Gak dong, bersiap untuk mencari padanan rangkaian kalimat nan indah sebagai tanggapan atas pernyataan jenderal sulung.

Sesi halaqoh bada shalat maghrib kami dibukalah 😃
Saya mencoba membalikkan pertanyaan Kak Nad dengan bertanya kembali padanya,

"Emangnya kaya itu yang kayak gimana sih kak?"
"Hemmm... Yang punya banyak uang, punya mobil bagus, trus bisa beli apa aja bund", jawab sang anak gadis

"Trus kalau definisinya kayak gitu, menurut kakak kita sekarang uda kaya belum kak?" Tanyaku kembali

"Ya harusnya sih udah bund, kan kita uda punya mobil, ayah punya kerjaan pastinya tiyap bulan ayah dapat gaji kan bund, artinya kan Ayah punya uang kan bund, uangnya bisa di pake beli apa aja kebutuhan kita", jawabmu kembali

Ya nak asumsimu memang betul, tapi ada beberapa hal yang perlu kita kuatkan terkait konsep harta versimu sayangku. Tak apa belum terlambat, karena bundamupun masih belajar koq Nak.

Nasihat lama berbunyi,
"Rezeki itu bukan sekedar uang, teman yang baik adalah Rezeki dari Allah".

Ar-Rahmah dan Ar-Rahim menjadi dua asma Allah yang disebut di awal surat maupun bacaan Hamdallah disetiap dzikir kita. Makna yang sangat dalam, menunjukkan luasnya kuasa Allah dalam mencurahkan segenap sayang, kasih dan cintaNya pada makhluk-makhluk-Nya. Seekor semut di dasar sumur saja sudah dijamin Allah rizkinya, bagaimana dengan kita manusia yang bisa berikhtiar segenap tenaga, pastinya Allah akan tetap mencukupkan rezeki kita. Walau kadang bisa jadi manusianya saja yang kurang peka memaknai konsep rezeki yang Allah titipkan pada kita.


Belanjakanlan rezeki yang Allah berikan dengan cara yang bijak, penuhi hak orang lain dalam setiap harta yang kita miliki dalam saluran sedekah maupun zakat dan infak kepada golongan yang berhak menerima.

Karena sebuah hadist dari HR Bukhari menyebutkan,

"Bisa jadi sedekahmu dibalas oleh Allah dengan seorang teman yang baik"

"Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi membuatmu harum karena kamu dapat membeli dari mereka atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar tangan dan kakimu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tak sedap"

Maka semakin banyak kita bersedekah dari harta kita maka sebetulnya saat itu kita tengah dalam usaha mengkayakan diri kita.

Sesi diskusi yang menyenangkan bersama duo jenderal dan membahagiakan sekali saat mereka menjadikan kami orangtuanya sebagai sumber pertama mendapatkan informasi sehingga bersama kami mencoba memaknasi hikmah dari banyaknya rahasia yang Allah hadiahkan pada kita.

Selasa, 03 Desember 2019

Produksi Mandiri Membuatku Mengerti


Dalam satu kesempatan anak-anak bertanya pada saya:

"Bund, apa sih bedanya kalau kita masak sendiri dan kita beli di resto, cafe atau toko kue?"

Ketimbang menjawabnya dengan pendekatan pengayaan atau uraian macam jawaban soal ujian maka saya ajak duo jenderal untuk langsung terjun merasakan bedanya saat kita berproduksi sendiri atau memanfaatkan jasa servis makanan di luar rumah.

Sebagaimana menu harian Osin Family, jadwal kudapan sore ini adalah Donat Kentang. Bahan-bahan telah tersedia di rumah dan tinggal waktu eksekusi menunggu jadwal duo jenderal kembali dari sekolah formalnya.

Adonan donat dalam proses fermentasi


Pasca proses panjang demi menghadirkan sepotong donat hangat yang empuk dan nikmat, kami melakukan perhitungan ulang akan biaya yang kami habiskan saat proses produksi.

Dengan perkiraan total biaya produksi baik biaya langsung maupun biaya tak langsung di dapatlah angka total yang kemudian dibagi sesuai dengan jumlah donut yang berhasil diproduksi. Diskusi berlanjut dengan membandingkan harga jual donat pada bakery.

Sehingga dari berbagai proses dan aktivitas kami hari ini mereka membuat beberapa kesimpulan:

1. Memasak sendiri membutuhkan biaya yang lebih murah daripada beli
2. Dengan biaya yang nilainya masih lebih kecil dibanding saat membeli di luar ternyata bisa mendapat hasil yang lebih banyak
3. Dengan membuat sendiri kita bisa faham bahan yang digunakan, bahan dengan kualitaa baik berpengaruh pula pada biaya produksi barang

Dan akhirnya terjawab dengan sendirinya apa yang menjadi pertanyaan mereka, mereka tanpa sadar sedang menuju jawaban yang mereka cari.


Senin, 02 Desember 2019

Bijak Menyalurkan Uang



Belanjalah seperlunya sesuai kebutuhan agar tak mubazir kemudian
#quotesnglanturemak

Et dah apaan bener lah si emak baru awal aja udah ngoceh-ngoceh mulu, emang dasar si emak ini minta disawer lho 😂


Oke gaes jadi kali ini emak mau cerita games yang dimainkan bersama sang Jenderal Sulung

Games kali ini kami namakan "Tebak" (Tepat Belanja Kebutuhan). Rulesnya sederhana, Kak Nad akan menerima uang sejumlah Rp. 50.000,- untuk dibelanjakan snack selama 3 hari (termasuk jatah snack untuk adek yeza)





Pasca pulang sekolah, kami sempatkan untuk mampir ke toko dekat dengan sekolah. Karena sudah nampak jelas budget yang ada, Nad dengan seksama memperlihatkan label harga yang tertera di masing display toko. Mengingat budget yang terbatas maka Kak Nad betul-betul hanya membeli apa yang sangat diinginkan remaja tanggung tersebut.

Beberapa kali rombak isi tas belanja, mengkombinasikan seta mengisi tas tersebut dengan barang yang sesuai dan pas dengan budget dan keinginannya. Hingga akhirnya didapatlah aneka snack pilihan hasil dari bongkar pasang sini dan sana 😃


Walaupun sesampainya dikasir tetap saja ada beberapa harga yang berbeda antara label harga dan data pada kasir plus ada penambahan PPN sebesar 10% dari total belanja yang sebelumnya tidak dimasukkan kak nad sebagai salah satu biaya.

Minggu, 01 Desember 2019

Menabung untuk kepentingan masa depan



Siapapun saat ia telah berpenghasilan maka ia wajib untuk mengelola keuangannya dengan bijak. Demi apa? Demi gaji yang dihasilkan dalam sebulan tak ludes habis tanpa sisa hanya dalam hitungan hari.

Bisa juga sih dipengaruhi sama yang namanya gaya hidup, pergaulan teman yang membuat kita gak komit dan terjerumus pada kebiasaan hidup hedon.

Salah satu perencanaan keuangan yang baik dapat dilakukan dengan "MENABUNG". Yes sederhana banget yak, dan berikut beberapa alasan yang bisa emak berikan pada duo jenderal untuk memotivasi mereka untuk mau dan gemar menabung:

1. Menabung tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk generasi berikutnya, anak keturunan kita
Mengelola keuangan itu bukan perkara hari ini semata, melainkan menjadi salah satu warisan kebaikan dimasa mendatang. Utamakan menabung daripada keinginan untuk pemenuhan kebutuhan diri yang sifatnya terbatas dan sesaat.

2. Menabung membuatmu kaya dalam banyak arti harafiah
Seorang Brigham Young mengatakan:
" Jika kamu pingin kaya simpan apa yang kamu dapatkan. Orang bodoh bisa dapat uang, tapi butuh orang bijak untuk menyimpannya dan mempergunakannya  untuk kebutuhan sendiri"

Idealnya setiap orang bisa mendapatkan uang termasuk orang tak bekerja sekalipun. Dengan menjadi pengemis misalnya, jadi sesungguhnya bisa mendapatkan uang bukanlah sebuah kemewahan dan keistimewaan.

3. Foya-foya di masa muda bisa sengsara dimasa tua.
Mengelola keuangan semuda mungkin usiamu
Adalah pilihan sangat bijak.



Nah berdasarkan ketiga fondasi tersebut, kami mulai mengedukasi duo jenderal untuk mulai teratur menabung. Menyisihkan sebagian keuntungan setiap produk yang diproduksi dan mempercayakannya pada lembaga ketiga, semacam bank umum untuk mereka bisa menitipkan sebagian dana sebagai tabungan mereka.



Sabtu, 30 November 2019

Tentukan Berbagai Langkah Stategis dari mereka yang terdekat



Pengeluaran uang pada sebuah rumah tangga bukan hanya tentang kebutuhan satu orang saja, melainkan keseluruhan anggota keluarga. Jika biasanya seorang ibulah yang akan mengatur keuangan bulanan untuk kebutuhan sehari-hari, bagaimana jika kita lekatkan tanggung jawab tersebut pada seisi penghuni rumah. Ada peran dan sumbangsih keluarga untuk melakukan perencanaan keuangan yang baik agar semua pengeluaran dapat mencukupi semua kebutuhan dengan baik dan tidak berlebihan tentunya.

Mengatur finansial keluarga pastinya bukan hal yang mudah, nah berikut ini adalah hasil rangkuman dari diskusi keluarga kami dalam rangka usaha memaksimalkan peran anggaran dan likuiditas keluarga kami:

1. Membuat daftar belanja harian, mingguan atau bulanan yang menjadi kebutuhan primer keluarga

2. Mengusahakan untuk makan bersama di rumah atau minimal makan dari hasil olahan rumah, selain untuk berhemat tapi juga dalam rangka ikhtiat untuk hidup sustain

3. Menabung, baik secara konvensional melalui media celengan rumahan, atau saving pada bank umum, atau menginvestasikan dana cash pada saluran-saluran investasi

4. Dahulukan belanja hanya pada barang kebutuhan dan abaikan barang yang tengah menjadi incaran.

5. Merencanakan agenda liburan dengam cermat, hemat dan tepat

6. Menggunakan sarana transportasi umum jika memungkinkan

7. Terapkan metode FIFO dalam mengelola segala pengisi rumah
Jika ada satu barang masuk maka harus ada satu barang yang keluar



Saya jadi teringat sedikit mengenai definisi Hemat, bahwa hemat adalah sikap hidup yang mengandalkan diri sendiri untuk mencukupi kebutuhannya, tidak boros namun juga tidak kikir.
Point penutupnya adalah, tidak cukup hanya dengan berhemat dan bertahan tapiiiii ya kudu mau berjuang. Sekian ceramah 7 menit dari si emak, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya 😃

Jumat, 29 November 2019

Membacalah Sekarang Bijaklah Kemudian



Kalian pernah tau ga kalau ada sebuah nasihat (belum cukup lama) yang bilang kalau:

"Membaca selama satu jam itu seperti kalian lagi membaca selama enam puluh menit"

😀😂🤣


Hohohoho ampuuun jangan timpuk emak pake lembaran merah ya gaes, iso ambyar ati si emak nantinya gaes🤣😂

Intisarinya adalah, please gaes luangkanlah sedikit waktu dari setiap hari dalam hidup kita untuk membaca, kalau perut lapar diobatinnya dengan makan, maka otak dan kelaparannya salah satu caranya bisa dipadamkan dengan  nutrisi dari buku.



Masih bernuansa "Melek Finansial", sebagai pereda dari berbagai padatnya aktivitas kami dipekan kemarin adalah mengisi waktu dengan membaca serta berandai-andai.

Sebuah buku bertajuk " Cerdas Mengelola Uang" Besutan manis Uni Fifie tersayang. Ada banyak pembelajaran manis yang bisa diceritakan kembali bersama para buah hati, ada berbagai implementasi sederhana dalam memberikan pemahaman mudah tentang apa iti Perencanaan Keuangan pada anak-anak.


Tengoklah kisah "Ria dan Ikan Hias", dimana mengisahkan usaha seorang Ria kecil untuk bisa memelihara sepasang ikan kecil idamannya. Ada pula kisah Tiro dan berbagai kegigihannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan masih banyak pembelajaran manis yang bisa dipetik hikmahnya bersama para anak-anak.

Membacalah gaes selama itu masih mudah untuk kalian lakukan,
Fokuslah pada buku bacaanmu, itu masih jauh lebih mudah dibanding membaca kode-kode dari si dia yang hilal kepastiannya masih samar-samar 😃