Kamis, 27 Juni 2019

Our Fun Holiday



Yuhuuuuu aktivitas duo jenderal hari ini di isi dengan banyak agenda fisik😀

Di mulai dengan menyiapkan menu sarapan berupa roti tawar panggang dengan filling dan topping suka-suka mereka, lanjut dengan mengerjakan aneka pekerjaan rumah sederhana seperti memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, menyapu dan mengepel serta merapihkan mainan yang tersebar.

Di lanjut dengan menyiapkan menu makan siang yang di pimpin oleh kak nad, dan sesuai keputusan malam sebelumnya jika hari ini kami akan mengkonsumsi ikan bakar sebagai menu santap siang kami. Dengan bantuan aplikasi youtube kak nad browsing dan mencari informasi bagaimana tutorial membuat ikan bakar, dapur rumah kami menjadi media laboratorium untuk kak nad bereksperimen dengan berbagai aneka bumbu, hingga terbitlah sebuah menu sebagai teman kami untuk bersantap hari ini.

Ikan bakar hasil kreasi Kak Nad

Aneka polybag berisi biji sayur


Aktivitas sore masih berlanjut sebagai kelanjutan proyek hari kemarin yaitu menyemai biji untuk di jadikan micro green dan beberapa sayur yang kami tanam untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kami, kali ini adek yeza yang berperan sebagai asisten bunda, berperan sebagai pengatur jumlah benih yang akan di sebar di dalam setiap polybag maupun tray yang telah di siapkan oleh kak nad

Asisten bunda hari ini

Bibit cabe yang siap di semai



Aktivitas hari ini kami tutup dengan beberapa butir kelapa sebagai pelepas dahaga 😃

Rabu, 26 Juni 2019

Menumbuhkan harapan lewat berkebun



Heeemmmm project apa ya yang baru dari Osin Family hari ini😃

As a schecule Buras Masamba di mana salah satunya memasukkan unsur berkebun dalam salah satu aktivitas menarik bagi kami. Di mulai dengan browsing cara mengecambah sayuran untuk di dapat micro green, si mini sayuran yang konon kabarnya memiliki kandungan nutrisi yang ruar biasa.

Berlanjut dengan berjalan-jalan ke sebuah toko pertanian untuk belanja aneka biji sayur serta beberapa peralatan yang mendukung. Si emak seperti biasa bertugas sebagai juru mudi, kak nad sebagai eksekutor memilih biji sayur yang akan kami tanam, adek yeza berperan sebagai bagian logistik yang bertanggungjawan dalam hal memastikan segala kebutuhan telah tercukupi tanpa ada yang terlewat, masuk aman dan turun dari kendaraan hingga mendarat dengan baik di kebun mungil kami

Soal tanam menanam kita pasrahkan untuk hari kemudian, dan marilah kita tutup project hari ini dengan hati gembira dan sedikit rasa lelah sebagai tambahan kenikmatan untuk bumbu tidur siang hari ini 😃

Selasa, 25 Juni 2019

Progina (Program Cabut gigi Nadia)



Proyek Buras Masamba Osin Family hari ini adalah "Mengantar Kak Nad ke Dokter Gigi" 🤣🤣🤣

Kenapa koq di jadikan proyek?
Lha anaknya kan emang udah langganan datang ke dentist? Tapi yang kali ini perkaranya agak terasa pelik dan rumit layaknya kebimbangan hari ini mau ngemil cilok atau batagor ya #oopzh

Hahahahaha actually hari ini adalah jadwal di mana Kak Nad harus cabut gigi, karena sebab musabab itulah kami bertiga (pak kepsek, si emak dan adek yeza) saling bantu membantu, bahu membahu menguatkan mental kak nad untuk mau bertandang ke dokter gigi.

Hingga tibalah hari ini, kak nad dengan bekal semangat dari seluruh penduduk Osin Family memberanikan diri duduk di kursi terdakwa🤣

Ngobrol ngalur ngidul dengan sang dokter nan budiman, tercabutlah tanpa di sadari oleh sang tuan si gigi yang bermasalah.

Banyak informasi yang kami gali sebelum menjalani proses ini, di mana kami belajar kembali secara bersama struktur dan susunan gigi seri maupun permanen, mengulang kembali kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan gigi serta hal apa saja yang bisa mengakibatkan kerusakan gigi.

Proses belajar yang menyenangkan adalah apa yang terjadi dan di alami oleh diri kita sendiri kan ya? Akan jauh lebih membekas di banding hapalan dari teks book maupun diktat manapun

Senin, 24 Juni 2019

Family Forum sebagai salah satu media memantapkan misi hidup



25062010 - 250619
Menjelang satu dasawarsa Disha Journey kami memaknai kembali 9 tahun kebersamaan yang telah kami ukir

Di mulai dengan ritual doa bersama memohon kebersamaan dalam keberkahan serta tak lupa di selipkan doa agar keberadaan kami semakin banyak menebar manfaat untuk ummat.



Beberapa target jangka pendek maupun jangka panjang kami tuliskan kembali. Menjelang usia 40 di mana usia matang menurut kacamata islam untuk kami kembali menelisik seberapa banyak peran yang kami ambil untuk  turut serta membangun ummat dan seberapa keras usaha kami untuk meningkatkan jiwa spiritualitas kami untuk mempersiapkan sebanyak-banyaknya bekal kami kelak.

Ada sebuah artikel yang pernah kami dapatkan, di mana di sebutkan bahwa usia 40 tahun adalah masa matang seorang hamba untuk mampu siap dalam segala sisi, telah selesai dengan tugas dirinya dan siap mengambil peran lebih di masyarakat dan berbakti untuk ummat. Sebagaimana kisah perjalanan Rasulullah yang mengemban misi kenabian di usia 40 tahunNya.

Banyak rencana jangka panjang yang kami bahas ulang, merumuskan strategi bersama maupun individu untuk tercapainya misi hidup kami dan menjemput peran peradaban yang di amanahkan di pundak kami.

Tiada langkah besar yang akan tercapai tanpa satu kayuhan kaki kita untuk melangkah menuju akhir tujuan kita. Di awali dengan project kecil, menengah hingga project yang melibatkan banyak orang. Seperti apakah hasil yang kami dapatkan nanti? Biarlah waktu yang akan menjawabnya
#tsaaah udah macam sinetron kekinian aja kan ya 😃😃





Minggu, 23 Juni 2019

Sudahkah berkasih sayang hari ini?



Keluarga merupakan tempat membentuk karakter dan menumbuhkan hal-hal baik sedari dini, sebuah rumah yang menghantarkan para penghuninya dapat tumbuh dengan energi positif dan membangun serta tempat kembali saat berkeluh kesah dan menumpahkan segala rasa. Terkadang aktivitas salah satu keluarga yang dominan di ranah publik membuat adanya ketimpangan dalam menghabiskan waktu yang berkualitas bersama seluruh anggota keluarga.

Ada banyak cara yang di siasati oleh Osin Family untuk tetap mendapatkan waktu yang berkualitas bersama seluruh anggota keluarga, hal sederhana seperti ayana yang meluangkan waktu istirahat siang untuk kembali ke rumah setelah ibadah dhuhurnya untuk menikmati santap siang bersama di rumah, jika kepulangan ayana yang tidak terlalu larut maka sessi pillow talk menjadi salah satu moment yang kami nantikan, semacam ajang curhat dan saling melapor raport hari ini.

Waktu akhir pekan menjadi salah satu waktu yang berharga, di mana selalu di habiskan dengan aktivitas bersama seluruh penduduk Osin Family. Baik itu olahraga, memasak bersama, beberes rumah bersama atau hanya sekedar duduk santai di taman memandang hamparan tanaman yang membentang di halaman rumah kami.

Aktivitas duo jenderal dan ayana membersihkan tenda


Seperti di hari ini, Ahad kami habiskan dengan menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah bersama, memasak, bersih-bersih rumah dan terutama adalah mengerjakan sesuatu yang tertunda yaitu membersihkan tenda pasca camping dan hiking kami beberapa waktu yang lalu. Sembari menikmati jamuan berupa buah potong hasil dari kebun kami sendiri, bercengkrama dengan hangat serta meluangkan waktu untuk tertawa lepas bersama.
Salah satu buah hasil kebun kami sendiri



Bagi kami apapun kegiatannya, berapapun lamanya kami mengerjakan hal tersebut akan selalu menjadi agenda rutin sebagai salah satu cara kami mempertahankan kehangatan keluarga. Menghadirkan diri secara utuh, agar sinyal kasih sayang di antara kami dapat di tangkap dengan baik melalui radar anggota yang lain.

Menempatkan keluarga menjadi prioritas utama membuat kami (saya dan ayana) secara sadar untuk lebih memilih aktivitas yang bisa melibatkan kami berempat, alih-alih memilih kegiatan pribadi seperti bertemu dengan rekan sejawat maupun mengbiskan waktu dengan menekuni hobi pribadi yang tak bisa melibatkan para anggota keluarga. Bukankah menjadi sebuah project yang sederhana namun membawa impact yang luar biasa bagi pengembangan jiwa dan raga?😃

Selamat menikmati hari bersama keluarga


Bandar Lampung, 23 Juni 2019
Puspaning Dyah, di tulis saat gelombang kasih sayang sedang terpancar kuat

Sabtu, 22 Juni 2019

Berkebun itu Dealing with Nature




Memanfaatkan lahan yang tak seberapa di sekitar rumah, kami maksimalkan untuk bercocok tanam aneka bumbu dapur dan rempah yang biasa kami gunakan sehari-hari, sekaligus media untuk mengenalkan berbagai jenis tumbuhan lokal kepada duo jendral. Mulai dari kunyit, jahe, kencur, lengkuas, kunyit serta sedikit lahan untuk menanam aneka bunga penghias taman dan sayur mayur yang mudah tumbuh seperti kenikir, katuk, cabai, bawang, kelor dan sejenisnya.


Tugas rutin para duo jenderal adalah menyiram dan memastikan segala tumbuhan dapat hidup dengan baik serta seminimal mungkin terjauh dari mara bahaya😃

Di mulai dengan membersihkan area yang akan kami tanam dengan aneka biji tanaman, menambahkan sekam dan media taman, menggemburkan tanah dan tak lupa menabur biji serays berdoa semoga tanaman dapat tumbuh subur dan dapat di ambil manfaatnya

Lahan yang siap di garap

Biji cabai yang siap di semai

Banyak sekali bukan manfaat yang bisa kita ambil dari aktivitas ini? Selain belajar ilmu botani, kemampuan motoriknya pun terasah dengan baik. Dan terlebih kepekaannya terhadap lingkungan sosial, alam dan sekitarnya bisa tumbuh berjalan dengan pemahamannya untuk lebih menghargai apa yang ada di dekatnya.


Bandar Lampung, 22 Juni 2019
Puspaning Dyah, menulis adalah meninggalkan kebaikan

Jumat, 21 Juni 2019

Berani kotor itu baik, berani bersih jauh lebih baik



Kalau si emak ngebikin survey kecil-kecilan seberapa lama bertahannya rumahmu dalam keadaan rapih, kira-kira para responden akan menjawab apa ya 🤣

Karena sesungguhnya rumah rapi dan bersih adalah keniscayaan semata untuk Osin Family. Bisa di hitung hanya dalam hitungan jam saja rumah kami dalam keadaan tertata dengan baik sesuai standar common people. Wakakakkk, standar kebanyakan orang lho ya, bukan standar kami tetapkan sendiri. Karena apa? Karena bagi kami rumah yang berantakan adalah tanda bahwa rumah itu sedang "hidup", di mana ada bukti nyata tumbuh kembang anak-anak dengan baik, ada bahagianya anak-anak yang tak lelah untuk berproses serta tak lupa ada peluh emak yang tercecer 🤣


Selama proses libur sekolah formal yang tengah di jalani Kak Nad, banyak sekali ragam aktivitas yang kami kerjakan bersama, baik sebagai suatu tim maupun sebagai individu. Suatu kondisi yang memungkinkan si emak memiliki beberapa waktu luang untuk melumat aneka buku padat gizi guna semakin mengejar jam terbang keprofesionalitas si emak, serta anak-anak memiliki banyak alternatid untuk menghabiskan energi mereka.




Seperti Kak Nad yang mengambil peran sebagai manajer kamar dan gordyn, di mana tugasnya adalah memastikan segala isi kamar akan nampak indah di pandangan mata dan membuat kami betah untuk beraktivitas di dalam kamar, serta tambahan tanggung jawab untuk memastikan seluruh gordyn di rumah dapat terbuka maupun tertutup sesuai waktunya.

Jika kemudian ada klausul tambahan atas job desk dan batasan kerja serta tanggung jawab, maka akan di lakukan adendum sebagaimana di perlukan 😀

Apakah hasilnya sesuai dengan harapan, ekapektasi dan SOP yang selama ini menjadi pakem si emak dalam menentukan kondusif atau tidaknya suatu ruangan? Hahahahahaaa tentu tidaaak pemirsa, ada kalanya hanya posisi bantal saja yang di rapihkan, sedangkan sprei dan selimut hanya di letakkan secara asal, lain hari masih menyisahkan ceceran pakaian kotor di atas lantai atau bisa jadi handuk yang di letakkan asal taruh dan belum segera di letakkan kepada tempat yang berhak.

Ambil nafas panjang, tarik secara perlahan dan hembuskan tanpa terburu-buru, sembari beristighfar dan lantunan doa yang tak pernah putus

" Ya Allah nak, bunda berdoa semoga Allah memberikanmu keluasan ilmu hingga kelak kau ciptakan teknologi bersih-bersih tanpa perlu lelah"

Atau kadang sayapun berdoa

"Bismillah semoga Allah menjadikanmu generasi Akhlakul Karimah yang dari lisanmu selalu bisa menenangkan orang-orang di sekitarmu, menjadi penyejuk hati siapapun yang berada di dekatmu sesulit apapun keadaan mereka"

Bukankah kita tak pernah tau kapan dan di mana doa baik kita kan di kabulkan olehNya? Di banding menghabiskan energi untuk membuang emosi melalui lengkingan 7 oktaf yang sanggup memecahkan seluruh kaca jendela, baiknya kita ganti dengan doa baik untuk mereka yang mampu menggetarkan langit-langit arsy dan membuat para malaikat turun dan turut mengaaminkan apa yang kita lantunkan





Bandar Lampung, 21 Juni 2019
Puspaning Dyah, proses menuju Ibu yang penyabar

Rabu, 19 Juni 2019

Lensa Kamera dan Perbedaan Perspektif



Jika di minta menyebutkan tiga aktivitas paling menyenangkan untuk kami berempat, maka fotografi akan masuk di salah satunya
Karena dalam setiap petualangan kami, berbagai alat fotografi tak akan pernah absen untuk mengisi salah satu list barang bawaan kami

Bermula dari ayana yang memang bergelut dengan bisnis fotografi sebagai salah satu mata pencaharian orang tuanya, lalu mencoba menularkan kegemarannya pada di emak dan mau tak mau karena terlalu sering melihat ayah dan bundanya bermesraan dengan segala properti maka lambat laun merekapun terlihat nyaman dan menikmati setiap kasak kusuknya kami dalam menyiapkan setting, peralatan dan lain sebagainya

Berhubung masih dalam suasana liburan maka di bulan ini si emak sengaja bener gak ngambil job foto-foto di luar rumah dan fokus berkegiatan bersama duo jenderal. Nah berhubung libur kerja namun gak berarti si emak libur juga buat berlatih dan meningkatkan skill foto produk. Namun kali ini kami menantang Kak Nad untuk berlatih membidik dengan porsi, proposi dan komposisi yang pas

Maka dengan bekal dua gelas wedang uwuh hasil racikan si emak hari ini yang akan menjadi artis dari Photo Shoot sore ini. Project ini di serahkan kepada Kak Nad untuk mengatur komposisi, arah cahaya dan properti yang akan di gunakan sebagai pendukung

Yang biasanya ia hanya mendapat jatah sebagai astor alias asisten fotografer dengan tugas memegang reflektor namun kali ini ia mendapat jatah tugas lebih dan si emak hanya berperan sebagai konsultan sekaligus tim jaga, jaga-jaga kalau ada properti rusak, jaga-jaga kalo kamera tiba-tiba beralih jauh dari setting semula, jaga-jaga kalau ada sesuatu yang perlu perpanjangan tangan si emak 🤣

Salah satu hasil jepretan Kak Nad


Saat sessi photo shoot berakhir duo jenderal pun bekerjasama memberrskan studio dan meletakkan kembali properti kepada tempat penyimpanan semula

Hari yang menyenangkan untuk beraktivitas dan berkreatifitas bersama anak-anak


Bandar Lampung, 20 Juni 2019
Puspaning Dyah, calon ibu kreatif

Selasa, 18 Juni 2019

Menumbuhkan Fitrah Dengan Menajamkan Pendengaran




Tudey aktivitas di Osin Family berjalan flat euy, Home Education berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, urusan domestik sedikit tersendat karna satu dua dan beberapa hal, selebihnya masih bisa di katakan normal dan baik-baik saja

Proses menuju Digital Family kami buka dengan obrolan mengenai VLOG dan segala kontennya, melibatkan duo jenderal sebagai teman diskusi kami.

Jika sebelumnya Kak Nad sudah cukup familiar dengan dunia blogging karena si emak yang merangkab jadi blogger recehan, materi baru di bawa oleh ayana sebagai oleh-oleh pelatihan yang beberapa waktu lalu di ikutinya.

Kami berdiskusi bagaimana membuat konten video yang menarik, mendidik, menghibur dan tetap terlihat natural untuk anak-anak seusia Nadia dan Yeza.

Berlatih dan berlatih mungkin adalah suatu kata kerja yang pas untuk menggambarkan bagaimana seharusnya suatu konten tercipta. Begitu pula yang kami tularkan kepada anak-anak, membiasakan Nad untuk berbicara dengan lancar tanpa ada intervensi adalah usaha yang kami kerjakan tanpa surut langkah.

Sehingga project yang kami kerjakan hari ini adalah project Mendengar
Kami mendengar apa kesulitan yang di rasakan oleh Kak Nad saat harus berbicara dengan formal pada orang lain, kami mendengarkan ia yang berlatih untuk berbicara dan menyuarakan pendapat, kami berlatih mendengar segala keluh kesahnya tanpa ada sedikitpun intervensi, dan kami belajar mendengar keyakinan yang di lontarkannya untuk memilih apapun yang ia percaya


Itulah mungkin sebabnya kita hanya memiliki satu mulut dan justru memiliki dua telinga? Karena seharusnya kita bisa lebih banyak mendengar daripada banyak bicara



Bandar Lampung, 18 Juni 2019
Puspaning Dyah, seorang wanita yang ingin menajamkan pendengarannya

Senin, 17 Juni 2019

Belajar dari sang Guru Kehidupan



Baginda nabi Muhammad SAW pernah berkata:
"Kenapa kita harus jadi pengusaha? Karena 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari dunia perdagangan"

Islam mengajarkan untuk selalu menjadi pekerja keras dan melarang umatnya bergantung hidup pada orang lain. Bukankah rahmat Allah SWT terbentang begitu luas? Hasil bumi, hasil alam serta berbagai sektor lain tersedia, bisa di kerjakan oleh manusia untuk kemudian di olah dan di manfaatkan menjadi rezeki

Dan karena Allah SWT akan senang manakala melihat hambaNya bersungguh-sungguh dalam mencari dan memanfaatkan rizki yang telah di peroleh.

Kak Nad yang tengah memilih sayuran


Atas dasar itulah petuangan Duo Jenderal hari ini di mulai dengan menjelajah pasar tradisional, salah satu tempat kunjungan favorit si emak sebagai bab permulaan project BURAS MASAMBA kami untuk mempraktikkan berbagai teknik dan cara memasak 😀🤣
Terlebih masih dalam suasana bulan syawal hingga tak ada salahnya mengajak duo jenderal turut serta bersilaturahim dengan para Guru Kehidupan sembari mengisi logistik kami hingga beberapa hari ke depan.

Salah seorang Guru Kehidupan yang kami jumpai hari ini

Dengan bagun pagi dan menyelesaikan segala standar pagi, kami bertiga (emak dan duo jenderal) berangkat menuju salah satu pasar tradisional yang letaknya tak seberapa jauh dari kantor ayana (sekalian nganterin barang pesanan ayana sih sebenernya 🤣)

Interaksi Kak Nad bersama bude penjual tahu 

Banyak interaksi yang di lakukan oleh duo jenderal, mereka melihat langsung proses transaksi dengan sistim tawar menawar yang tak kan di jumpai di supermarket atau pasar swalayan modern, menjumpai pasar dengan segala atributnya (kios/lapak dagangan, bank pasar, TPS alias Tempat Pembuangan Sampah sementara, dll), mengenal berbagai profesi (tukang parkir, tukang panggul, tukang jagal, tukang kebersihan, sales/marketing produk, dll), mengidentifikasi plot lapak dagangan (mana bagian lapak sayur, daging, ikan, buah dan aneka cemilan/snack)

Kak Nad memilih kacang dan bumbu dapur


Di kesempatan kali ini Kak Nad mempraktikkan ilmu public speaking dan berhitung melalui proses transaksi yang berlangsung, bertanya berapa harga barang yang di butuhkan, menghitung uang dan kembalian saat proses pembayaran serta tak lupa mengucapkan terima kasih saat segala urusan telah selesai. Dalam proses ini membangkitkan Intelectual Curiosity dan banyak pertanyaan di benaknya, tentang kenapa kita sebaiknya gak menawar dagangan, lalu kenapa lapaknya gak teratur dan tercampur hingga gak keliatan rapi, bukannya limbah-limbah masih bisa di manfaatkan? Kenapa harus berakhir di tempat sampah semua? (Limbah parutan kelapa, kulit bawang dan sayuran lainnya, sampah organik dan non organik yang saling bercampur, dan banyak pertanyaan lainnya yang mewarnai perjalanan kembali kami dari pasar), dan tentu saja pertanyaan pamungkas (gimana ya biar  doi bisa njualin produk-produknya di pasar🤣)

Mengamati proses pengupasan kelapa

Aapkah project ini selesai hanya sampai di sini? Oo tentu tidak, bukankah masih ada rentetan tugas yang menyertainya? Seperti memilah kembali sayuran mana yang perlu masuk lemari pendingin? Bagaimana menata di dalam lemari pendingin agar memudahkan saat memasak sesuai dengan jutlak menu yang telah di buat untuk satu pekan ke depan? Bagaimana perlakuan kita terhadap limbah yang di hasilkan baik itu sampah organik maupun sampah non organik dan tak lupa di tutup dengan memasak bersama untuk sajian santap siang hari ini. Akhirnya paket pecel dan tahu tempe bacem menjadi pemanja lidah kami siang ini, sebagai Rizki yang telah di titipkan pada kami untuk di manfaatkan menjadi energi dalam berbuat kebaikan dan beribadah dalam balutan iman dan takwa pada Sang Pencipta ☺

Oopzh jangan berharap terlalu tinggi mereka akan tumbuh paripurna dengan 8 Multiple Intelligence jika stimulus tak pernah di tawarkan pada mereka. Maka yuuuk mari kita sederhanakan konsep, sesederhana mereka dalam menyikapi hidup dan kehidupan.

Dengan modal stimulus sederhana dan interaksi dengan banyak karakter seperti ini saja sudah menjadi perjalanan yang menyenangkan untuk anak-anak, daya kritis dan kemampuannya berempati pada sesama akan terangsang dan terasah dengan cara yang natural.


Teringat kembali pesan gurunda perihal adab sebelum ilmu, bahwa dahulukanlah Adab sebelum Ilmu. Saya tidak mampu membayangkan mereka akan tumbuh menjadi generasi cerdas namun miskin akhlak, sekedar karena di picu sisi-sisi humanis yang kurang "disentil".

Bukankah adab hanya bisa di tularkan dan bukan di ajarkan? Maka mulailah tularkan kebiasan-kebiasaan baik pada calon pemimpin masa depan ini sedini mungkin.


Mari bersama menjadi barisan Ibu beradab agar mereka tak tumbuh menjadi generasi tuna adab.





Bandar Lampung, 17 Juni 2019
Puspaning Dyah, seorang Ibu yang tertatih belajar menjadi Ibu beradab

Minggu, 16 Juni 2019

Ahad ceria Osin Family



Ahad ceria ala Osin Family di buka dengan menunaikan fitrah jasmani kami dengan jalan berolahraga demi tetap menjaga stabilitas organ-organ tubuh serta menjaga hati dan fikiran agar tetap waras, sehat dan bergas 😃


Jogging selalu menjadi pilihan bagi kami untuk menghabiskan Ahad pagi kami. Menghabiskan quality time bersama keluarga dengan lari kecil memutari stadion olahraga dari rumah hingga cukup membuat keringat bercucuran dan napas tersengal-sengal. QadarullahNya di area seputar stadion terdapat mobil keliling BNN yang tengah mengadakan sosialisasi perihal Napza dan sahabat-sahabatnya.

Bermodal rasa penasaran, Kak Nad memacu semangatnya untuk mendatangai mobil keliling tersebut dan melihat secara langsung apa saja yang termasuk dalam kategori narkotika dan obat terlarang.



Cek list yang kami tetapkan hari ini adalah mengantarkan donasi sedekah Kak Nad berupa alat kebersihan untuk masjid-masjid terdekat dari kediaman kami terpaksa di tunda terlebih dahulu, beralih dengan menemani ayana yang hari ini memenuhi undangan silaturahim ke tempat rekan kerja ayana di lanjut dengan silaturahim dengan para om dan tante serta saudara sepupu Kak Nad.


Kebersamaan, canda tawa dan aneka kisah mewarnai perjalanan kami hari ini, berbincang mengenai konten media sosial untuk para duo jenderal serta beberapa rencana petualangan kami di tahun-tahun mendatang




Bukankah hal besar sesulit apapun itu bisa terasa ringan saat mengerjakannya bersama? Dan langkah kecil kita dari rumah bisa jadi akan menghantarkan kita pada tujuan utama dan pencapaian tujuan penciptaan kita di bumi Allah ini?





Bandar Lampung, 16 Juni 2019
Puspaning Dyah, karena menulis adalah meninggalkan jejak

Sabtu, 15 Juni 2019

Berkreasi dari yang terdekat



Akhir pekan adalah waktu yang menyenangkan untuk di habiskan bersama keliarga terkasih. Seperti kegiatan yang kami lakukan bersama di pagi ini, sesuai dengan apa yang Kak Nad tuliskan hari ini kami lalui dengan menunaikan beberapa point dalam daftar aktivitas duo jenderal.

Memulai hari ini dengan olahraga yang rutin kami lakukan bersama, di mana pekan ini di buka dengan jalan santai di lapangan depan rumah sembari berjemur dan menengok beberapa kucing komplek 😄


Cangkang telur yang siap untuk di bersihkan


Di lanjutkan dengan project membuat pupuk dan pembasmi hama organik dari bubuk cangkang telur. Di mana kami memulai prosesnya dengan membersihkan cangkang telur limbah produksi kue kering kami saat Ramadan yang lalu dari sisa telur yang masih menempel di dalam cangkang telur. Saat si emak dan Kak Nad membersihkan cangkang telur, Ayana dan Adek Yeza bertugas membersihkan aneka alas kaki yang kami gunakan saat hiking dan camping pekan yang lalu.

Nadia dan aktivitasnya

Yeza dan aktivitasnya

Deretan hasil karya Adek dan Ayana

Di tengah sesi membersihkan cangkang, terselip dialog tentang asal muasal proses pembentukan telur ayam, bagaimana kuasaNya Allah yang bisa membuat telur menjadi anak ayam serta beberapa masakan kreasi dari telur.

Sebagai penutup aktivitas hari ini di lalui duo jenderal dengan berbelanja di suatu toserba untuk membeli beberapa barang kebutuhan masjid yang memang telah di niatkan oleb Kak Nad sebagai wujud rasa bersyukur mereka pada sang Illahi Rabbi.



Cukup sekian report project kami hingga hari ini, dan sampai jumpa In Shaa Allah dengan even berikutnya 😃




Bandar Lampung, 15 Juni 2019
Puspaning Dyah, saat menulis melukiskan adalah kisah

Jumat, 14 Juni 2019

Buras Masamba Osin Family

Melatih Kecerdasan Anak


Yippie horraaaay setelah menjalani masa reses yang cukup lama pasca menyelesaikan level 2 di kelas Bunda Sayang Ibu Profesional, kami para santri bersiap kembali memasuki game dan tantangan baru di level 3.

Dengan semangat terbarukan pasca Ramadan dan menyambut datangnya bulan Syawal, in shaa Allah kami segenap pasukan Osin Family bersiap untuk memulai petualangan menaklukkan Family Project.

Family Project


Berhubung di bulan ini masih dalam suasana libur sekolah di mana Kak Nad akan lebih banyak menghabiskan waktu berkegiatan di rumah menemani sang emak dan Jenderal kecil alias adek yeza, maka kami berempat memutuskan melakukan Family Project dan ragam aktivitas yang banyak melibatkan peran duo jenderal, sehingga di Fampro kali ini kami putuskan untuk memberi label :

BURAS MASAMBA OSIN FAMILY

Alias 
Libur Asyik, Manfaat, Santun dan Berkah 
Omah Sinau Family


Namanya juga kegiatan pengisi libur sekolah, maka sang creator kegiatan kami serahkan kepada para duo jenderal untuk memilih aktivitas mereka.

Kak Nad saat menyusun project liburannya

Berdasar hasil rundingan bersama duo jenderal, setidaknya tercetus 10 aktivitas dalam melakukan project bersama, yang di jabarkan oleh Kak Nad sebagai berikut :
1. Menabung uang perolehan pasca silaturahim ke beberapa saudara saat suasana mudik beberapa waktu lalu
2. Sebagian uang THR di belanjakan untuk barang-barang keperluan masjid sebagai bentuk sadaqah anak-anak dari rizki THR mereka
3. Membuat kerudung dari kain jumputan sebagai tindak lanjut workshop batik duo jenderal saat TRATION ke museum batik Jogja waktu yang lalu
4. Membersihkan cangkang telur limbah kue kering yang di buat saat Ramadan untuk menjadi pupuk organik
5. Berkreasi dengan aneka teknik dan resep masakan
6. Belajar membuat konten Vlog untuk meningkatkan kemampuan public speaking duo jenderal
7. Membaca dan menceritakan kembali sirah Nabi Muhammad SAW
8. Membuat eco brick dari botol-botol sisa mudik
9. Sortir barang di rumah untuk di serahkan kepada penerima manfaat berikutnya
10. Mengulang kembali percobaan membuat VCO, memanfaatkan panen kelapa di kebun rumah



Bismillahirrohmanirrohim, in shaa Allah hingga satu bulan ke depan kami akan di sibukkan dengan aneka ragam aktivitas yang Asyik, in shaa Allah mendatangkan berkah dan manfaat untuk kami maupun masyarakat di sekitar kami


Bandar Lampung, 14 Juni 2019
Puspaning Dyah, catatan ibu pembelajar


#hari1
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang