Selasa, 21 Februari 2017

Surat Cinta Seorang "Mantan" Akuntan





Saat pandangan mata kita pertama kali beradu, saat itulah berbagai Jurnal Umum cinta kita mulai ter-Record
Setiap harinya tercipta Akun baru dalam lembar perjalanan kisah kita

Layaknya sebuah Siklus Akuntansi, catatan-catatan indah mewarnai kisah kita, walaupun terkadang kita perlu membuat Jurnal Penyesuaian karena Aktiva rasaku yang tak seimbang dengan Passiva rasamu
Tak jarang pula kita harus melaku
kan Jurnal Balik dan Betterment jika FoR- mu dan FoE-ku sedikit melenceng dari RAB

Kekasih hatiku,
Ibarat Inventory of Material, maka cintaku adalah Intangible Asset yang jumlahnya tak-kan pernah mengalami Amortisasi

Tenang saja duhai Lelakiku,
Aku tak kan pernah menagih Labor Cost kepadamu dalam setiap usaha mem-bersamaimu, karena aku percaya tak ada Over Costing dalam upaya mencintaimu
Tugasmu adalah menciptakan selalu Opportunity Cost yang mampu membuat hatiku selalu berbinar-binar,

Tapi pesanku padamu sayangku, masukkanlah itu hanya ke dalam Out of Pocket Expensive-mu saja ya
Karena ingat kan dirimu sayangku?
Akulah Ownership tertinggi yang tak boleh kau Audit
😃😃😃

Terima kasih lelakiku,
Untuk semua usahamu, menjaga Likuiditas asmara kita,
Bangga sekali memiliki Partnership seperti dirimu
Terima kasih atas usaha kita bersama agar Balance Sheet kita menjadi seimbang, sehingga selalu terlihat Reliable, Accountable dan Transparan

Psst.. Yank? Stok rinduku bertambah nih, aku khawatir Storage-ku tak mencukupi, kamu di sana pake LIFO atau FIFO sih untuk mengkredit rasa rindu ini???

Puspaning Dyah, menulis saat ingin bernostalgia masa kuliah
😊😌😚






0 komentar:

Posting Komentar