Rabu, 10 April 2019

Bermimpilah dan Bergegas Bangun Untuk Mewujudkan Mimpimu

"There is only one thing that makes a dream imposisible to achieve : the fear of failure"



Adalah sebuah quotes yang tidak sengaja terbaca saat saya berselancar di cyber digital sore tadi. Kurang lebih terjemahan bebasnya adalah :

"Hanya ada satu hal yang membuat mimpi menjadi mustahil tercapai : ketakutan dan kegagalan", kutipan yang di tulis oleh Paulo Coelho di dalam bukunya yang bertajuk " The Alchemist".

Membaca tulisan di atas, seperti ada yang membisikkan kepada saya bahwa jangan pernah merasa takut untuk melangkah dan berusaha mengejar impian. Karena satu atau dua kali kegagalah masih menjadi hal wajar. Di dalam kegagalan itulah kita belajar mengenal letak kesalahan kita.

Mengingat sessi bersama Mas Ardi Gunawan seorang motivator dan penulis buku "Kajian Magnet Rezeki", beliau mengatakan bahwa setidaknya jam mati saja akan benar dua kali dalam sehari. Artinya sebanyak apapun kesalahan yang kita lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja pasti akan ada suatu nilai yang di anggap benar dalam keseluruhan hidup kita.

Kenapa jadinya ngebahas soal "mimpi" sih? Pan judulnya kita lagi ngomongin soal KOMUNIKASI PRODUKTIF  ye kan? πŸ˜‚
Hihihihi jadi ceritanya tuh, beberapa hari ini si emak lagi berhubungan intens (ya elaaah intens kayak apaan aja yak πŸ˜‚) sama Uni Nesri sang manajer HRD IIP yang menjadi salah satu penanggungjawab dalam acara Konferensi Ibu Profesional yang mau di selenggarakan Agustus mendatang.

Saya menuliskan beberapa mimpi keluarga kami sebagai bagian dari Ikhtiar menuju Our Mission Life ke dalam paper yang saya kirimkan di ajang "Call for Paper". Baru dapat ide lancar untuk nulis Paper yang akan di ikutsertakan itu pas d Hari H pengumpulan paper (kebiasaan bener si emak kalau ngerjain sesuatu pasti mephet-emphet sama deadlineπŸ˜‚)



Bada Maghrib ada ide untuk menuangkan dalam tulisan, brainstroming dengan Pak Kepsek dan dua jam kemudian jadilah paper tersebut. Gak ada kepikiran buat lolos seleksi atau apapun itu, niatnya cuman nulis aja sesuatu yang bisa mendatangkan manfaat untuk orang lain sembari menuangkan ide untuk perubahan menuju ummat yang lebih sejahtera.

Eeeeh koq ya ndilalah di kontak langsung sama Uni Nes, wawancara via WA yang sumpah bikin kringetan (karna emang balas WA dalam kondisi di jalanan yang panasnya membara 🀣🀣🀣), tantangan banget buat saya yang seorang Auditori di mana akan lebih nyaman saat berkomunikasi via tatap muka dan suara. Eeeh lha ini di minta menjelaskan konsep yang saya tulis secara gamblang dan sejelas-jelasnya melalui media Whatsaap pula, lha dalah belepotan bener lah ya menyampaikan maksud hati agar pesan yang ingin di kirim sampai tepat sasaran.

Akhirnya perlu beberapa kali saya menjelaskan dengan alur yang bolak balik maju mundur secara random hingga akhirnya sessi wawancara perlu di cukupkan di iringi ucapan terima kasihπŸ˜…

Lalu apa hasilnya? Wait and see aja deh, karena saya sendiri belum cukup yakin ide gila saya bisa di terima dengan mudah di kebanyakan orang πŸ˜‚

Point yang bisa saya pelajari dari interaksi ini adalah, kita tidak  bisa menyamakan orang lain demi membuat kita nyaman. Seperti kasus yang saya alami, si auditori ini di paksa harus mampu tetap menjalankan KOMUNIKASI PRODUKTIF pada pihak lawan bicara melalui media dan apapun keadaan yang terjadi.

Saya jadi langsung membuka kembali suatu buku bacaan yang menuliskan sebuah kata penyemangat :

"You do not write your life with words, you write it with actions. What you think is not important. It is only important what you do"

Yeee kurang lebih artinya mah, "Kamu tidak menuliskan hidupmu dengan kata-kata. Kamu menuliskannya dengan tindakan. Apa yang kamu fikirkan tidaklah terlalu penting, satu-satunya yang penting adalah apa yang kamu lakukan"

Sebuah kutipan dari Patrick Ness yang di ambil dari salah satu buku yang kemudian di angkat ke dalam layar lebar. Banyak rencana dan harapan tapi sebanyak apapun itu, harapan tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa adanya tindakan dan usaha. Nasihat lama menorehkan bahwa untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata kita harus bergegas bangun dan mewujudkannya. Gak pernah ada kata terlambat atau terlalu cepat, semuanya akan terjadi pada waktu yang telah di tetapkan. Tugas saya, kamu dan kita adalah berusaha, no putus asa, karena semua akan indah pada waktunya 😍😍😍
Oke cuy 😁



Bandar Lampung, 10 April 2019
Puspaning Dyah, penjelajah hikmah


#day14
#kuliahbundasayang
#ibuprofesional
#komunikasiproduktif




0 komentar:

Posting Komentar