Rabu, 26 Februari 2020

I wanna be like you Mom!!!

Salah satu aktivitas domestik yang paling digemari Kak Nad adalah memasak. Baik itu untuk masakan, kudapan atau sekedar kletikan.

Terkadang jiwa memasaknya begitu bergelora tatkala mendapat ide tentang jenis, bahan atau cara dan teknik pengolahan...

Dan jika doski diminta memberikan jawaban atas apa cita-citanya di masa kelak?
Maka menjadi seorang chef adalah profesi idaman katanya

Selasa, 25 Februari 2020

Senin, 24 Februari 2020

Belajar dari kisah



Pengantar tidur malam ini sengaja saya pilihkan buku bacaan yang masih berkaitan dengan menumbuhkan fitrah seksualitas di diri anak-anak, terutama pada Kak Nad diusianya yang hampir menuju 9 tahun.

Minggu, 23 Februari 2020

Waktu berkunjung paman

Di pekan ini kami kedatangan Om Moto yang tengah berlibur menanti masa dinasnya yang mulai aktif awal bulan depan.

Walaupun om moto adalah adik kamdung si emak tetapi secara syariat tetap harus ada batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam konteks hubungan ponakan dan paman.

Menegaskan ulang batasan aurat bagi perempuan dan lelaki.
Adab mengetuk pintu terlebih dahulu saat harus masuk ke dalam kamar om moto (walaupun kamar yang digunakan adalah kamar anak-anak), semakin mengetatkan aturan untuk bersalin di dalam kamar mandi.

Sabtu, 22 Februari 2020

Bermain peran sebagai pedagang


Me time emak bersama Kak Nad di habiskan dengan main, ngobrol dan beraktivitas bareng. Nostalgia dengan permainan jaman emak masih muda, yaitu "pasaran".

Banyak insight yang kami dapatkan hari ini, selain melatih disiplin, logika matematika, inteluactual curiosity, Nad pun belajar tentang fitrah seksualitas dengan penyampaian bahasa yang sederhana.

Menguatkan bonding antara emak dan kak nad sang princess kebanggan kami semua

Jumat, 21 Februari 2020

I'm a Young Boy



Dek, adek ini cowok apa cewek?
Ya cowok lah Bund
Trus yang cewek itu siapa?
Ya Bunda, Kakak, Sonia, Vania (dua nama terakhir adalah nama teman sekelasnya)

Dek, adek ganteng apa cantik?
Heemm ganteng lah Bund
Trus yang cantik siapa?
Bunda lah abis itu baru Kakak (bunda auto nyengir)

Dek kalau cowok itu ngapain aja sih?
Ya jadi imam sholat, ya kerja di kantor kayak ayah, ya cabut rumput (mungkin doi keseringan liyat kakek yang cabut rumput di halaman rumah kami)
Trus trus cowok itu ngapain lagi dek?
Ya gitu lho bund, yang gagah-gagah gitu lah (emak mangguk-mangguk denger jawabannya)

Eeh Dek nanya lagi sih, kalau cewek itu ngapain aja?
Hmm... Masak, bikin kue, main pasar-pasaran, belanja ke pasar, dandan sama ngomel-ngomel (lha koq bagian terakhirnya ngomong sambil nyengir ke wajah emak😂)



Demikianlah sepenggal percapakan saya dan Yeza sore ini saat sesi main bersama dengannya.

Menggali seberapa paham ia akan jatidirinya, membuat ia semakin mengenal seluruh anggota tubuhnya, batasan mana yang bisa dikerjakan olehnya sebagai seorang Young Boy dan seberapa mengertinya ia akan perbedaan antara perempuan dan lelaki.

Pelajaran dasar dan mendasar selain proses pemahaman tentang Tauhid adalah bagaimana seorang anak bisa mengenal dengan baik siapa dirinya. Apa jenis kelaminnya, bagaimana bentuk tubuhnya sehingga memudahkan untuk memberi insight dan sifat kehati-hatian dalam kemandirian menjaga setiap jengkal anggota tubuh mereka.
Agar tak lagi muncul istilah remaja krisis identitas di tengah kecamuk zaman yang semakin membuat kita menjadi generasi keblinger dan mblingeri

Sabtu, 08 Februari 2020

Bukan Putri Kaleng-kaleng


Beberapa hari ini Nadia mulai gemar menggambar kembali dan salah satu objek favorit yang digambarnya adalah gambar princess dan segala pernak perniknya.

QadarullahNya iapun gemar sekali membaca cerita tentang princess. Salah satu literasi tentang princess yang masih kental nuansa islami adalah buku karangan sahabat kami Uni Fifie, "Princess Muslimah". Entah sudah berapa kali kami khatam membaca sekaligus berimprovisasi dengan cerita-cerita di dalamnya.



Lain kakak lain pula sang adek. Jiwa masukilinitasnya terangsang dengan literasi seputar dunia serangga atau otomotif. Dan pilihannya jatuh pada ensiklopedi serangga mini yang dibacanya bersama ayana

Jumat, 07 Februari 2020

Mendengar dan berempati


Memasuki akhir pekan adalah waktu family forum untuk kami, berisi agenda dan pembicaraan seputar target dan capaian apa yang telah dilaksanakan pekan ini serta pekan depannya
Serta tak lupa mengisi Jurnal Syukur sebagai wujud terimakasih kami pada sang Khalik

Salah satu bentuk syukur kami yang "klop" adalah, saya bersyukur masih bisa memberikan asupan nutrisi untuk seluruh peduduk Osin Family dan mendapat timbal balik rasa terimakasih anak-anak yang selalu mendapat bekal homemade ala bundanya.

Sessi family forum yang tak hanya berisi canda dan gurauan semata melainkan rasa syukur dan bahagia atas segala nikmat yang kami dapatkan hingga hari ini

Jauh lebih indah dan syahdu dari semua dongeng yang telah kami lumat dari berbagai buku pengisi perpustakaan mini kami

Kamis, 06 Februari 2020

Sekaleng gandum untuk paman galih



Paman Galih adalah seorang pemulung yang seringkali melewati area komplek rumah Dani. Dani sampai hapal jam kedatangan Paman Gani.

Sekitar pukul 4 sore saat Dani biasanya tengah asik bermain bola di taman bersama teman-temannya.

Pernah Dani bertanya, mengapa Paman Gani baru lewat di komplek rumah Dani sekitar jam 4 sore, Paman Gani menjawab karena jam itulah ia biasanya kembali lagi ke rumahnya yang berada di belakang komplek rumah Dani.

Namun sudah beberapa hari Paman Gani tak nampak, hingga Dani selalu bertanya, kemanakah perginya Paman Gani?

Dihari keempat Paman Gani lewat kembali di taman seperti biasanya, tak menyia-nyiakan waktu, Dani mengejar Paman Gani.

"Paman, kemanakah Paman selama beberapa hari kemarin?", tanya Dani
" Hai Dani, anak Paman, Sani namanya Ia tengah sakit. Jadi paman harus menjaganya dan menunda semua kegiatan", jawab Paman Gani

"Paman adakah yang bisa kulakukan", tawar Dani pada paman

" Tak perlu repot Dani, teruslah belajar agar kelak kau jadi anak pandai yang bisa menolong orang-orang susah seperti paman ini", jawab paman Gani

Seperginya Paman Gani, Dani berfikir keras apa yang bisa ia berikan untuk Paman Gani

"Ahaaaa..., aku tahu apa yang bisa kulakukan", pekik Dani sore itu

Sesampainya di rumah, dibukanya tabungan yang selama ini disimpannya. Terkumpullah sejumlah nominal untuk dapat diolah oleh Bunda yang hobi memasak.

Setelah didapat barang yang dicari, ia menemukan sang Bunda tengah menggoreng ikan...

"Bund, aku ingin bisa membantu Paman Gani dengan uang ini, tapi aku tak tahu bagaimana dan apa yang harus kulakukan", kata Dani pada Bunda

" Gan, bagaimana kalau kau belikan Paman Gani gandum untuk bisa ia olah menjadi aneka kue-kue, bukankah Paman Gani jago membuat kue?", jawab Bunda

Ide cemerlang dari Bunda yang langsung diiyakan oleh Gani, bergegas dibelanjakannya gandum dan aneka kebutuhan membuat kue serta bergegas menyerahkan hasil buruannya pada Paman Gani berharap sedikit bantuan darinya bisa meringankan beban keuangan Paman Gani, memberi tanpa merendahkan harga diri sang penerima bantuan.

Rabu, 05 Februari 2020

Kalau bisa sekarang, mengapa menunda hingga esok?

Adi baru saja pulang dari sekolahnya, seperti biasa setiap jalur pulang Adi selalu menghitung benda apa saja yang ditemukannya dari jalanan.

Kadangkala ia bertemu dengan berbagai macam bentuk kerikil, atau beberapa poster dan iklan yang terbang dibawa angin atau benda lainnya yang sekiranya menarik penglihatannya.

Benda-benda itu selalu dibawa pulang, ditumpuk menjadi satu di dalam kamarnya. Hingga tak jarang bunda terpaksa ngomel dan memperingatkan Adi untuk meletakkan harta karunnya tersebut dengan rapih agar nyaman dilihat.
Namun nasihat bunda seringkali tak segera dikerjakan.


Hingga suatu pagi, Adi kebingungan mencari di mana buku PR matematiknya yang harusnya dibawanya pagi ini.

Barulah Adi menyesal saat tak menemukan buku yang dicarinya akibat banyaknya barang yang memenuhi isi kamar Adi, seandainya ia segera merapihkan setiap barang di dalam kamarnya, mungkin ia tak kan kesulitan menemukan segala seasuatu yang akan dibutuhkannya

Selasa, 04 Februari 2020

Viola si tangan perkasa

Vliola seringkali merasa asing saat berada dikerumunan saudara-saudaranya, para kawanan cheetah. Pasalnya saat berada bersama para saudaranya, mereka hanya akan saling beradu siapa yang bisa berlari paling cepat. Sedangkan Viola merasa ia tak berbakat dalam hal berlari. Saat adu lari berlangsung, ia akan selalu berada di urutan paling akhir mencapai garis finish. Hingga ia selalu menjadi bahan lelucon teman-temannya.

Hingga suatu hari saat ia berjalan ke pasar seorang diri, ia bertemu dengan sosok monyet yang bekerja di kedai paman jugo, monyet itu bernama panji. Tugas Panji adalah memanjat pohon kelapa apabila ada pembeli di kedai paman Jugo yang hendak membeli es kelapa.

Dengan cepat dan tangkas Panji memanjat pohon kelapa yang tinggi hingga kemudian sampai di puncak untuk memetik satu atau beberapa butir kelapa muda


Semua proses itu diamati Viola dengan seksama. Beruntung sekali Panji bisa bekerja sesuai dengan apa yang bisa ia kerjakan dan ia pun berada di tempat yang tepat dimana ia dihargai dan diperhitungkan kemampuannya di sana. Beda sekali dengan aku, kakak-kakakku tak tahu walaupun aku tak mahir berlari tapi aku kuat sekali melontarkan benda apa saja disekitarku


Tak jauh dari kedai paman Jugo, Viola melihat orang-orang berkerumun saling berteriak, karena penasaran didekatilah kerumunan itu. Rupanya orang-orang sedang berlatih bermain voli.

"Sepertinya ini permainan yang menarik", gumam Viola

" Hei, siapa namamu? Aku baru melihatmu ada di sini? Mau ikut berlatih bersama kami? Kenalkan namaku Seri

"Hai Seri, benarkah aku boleh bergabung? Aku tertarik mencoba permainan ini dan sepertinya aku akan cocok bermain di sini", jawab Viola dengan gembira

Babak demi babak berlalu sudah dan entah berapa banyak poitn yang telah dikumpulkan Viola untuk tim barunya.

"Wagh Viola, permainanmu sungguh keren", kata beberapa teman Viola saat pertandingan berakhir

Mendengar pujian temannya Viola pun tersipu, rupanya untuk menunjukkan bakat milik kita, kita hanya harus berada di tempat yang tepat

Sore ini Viola kembali ke rumah dengan mata yang berbinar-binar

Senin, 03 Februari 2020

Memetik hikmah dari Kori sang Pelukis handal

Terinspirasi dari aktivitas Yeza mewarnai malam ini, lahirlah kisah Kori seorang anak manis yang mahir melukis bersama Poli sahabatnya

Alkisah di negeri Sempura tinggallah seorang anak lelaki bernama Kori, Ia gemar sekali melukis, benda apa saja yang dilihatnya akan dituangkan kembali di atas kertas. Melukis dan mewarnai seolah-olah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Tersebutlah Poli sahabat Kori, salah satu orang yang selalu mendukung pada bakat Kori. Ia percaya bahwa suatu saat Kori akan bisa mengelilingi dunia dan memperlihatkan lukisan-lukisannya pada banyak orang.

Namun suatu hari datanglah banjir menyerang desa tempat Poli dan Kori tinggal, membawa pergi seluruh alat lukis milik Kori. Berhari-hari Kori nampak murung tak berkesudahan meratapi hilangnya semua alat lukis yang dimilikinya.

Layaknya seorang sahabat, Poli selalu hadir menguatkan Kori.

"Hei Kori, tak adalah alat lukismu mari kita cari alat lain yang bisa Kau gunakan untuk melukis dan mewarnai lagi", nasihat Poli pada Kori

" Aku tak tahu lagi Poli dengan apa aku harus menggerakkan tanganku agar kudapat lukisan yang bagus", keluh Kori

"Mari kita coba manfaatkan sekitar kita sebagai pengganti kuas dan cat warnamu", tawar Poli

" Ah Kau benar Poli kita bisa memanfaatkan getah pohon untuk bisa mendapatkan aneka warna, kita juga bisa menggunakan aneka bunga dan daun untuk pewarna dan motif alami, terimakasih Poli kau selalu hadir menjadi teman terbaik yang selalu mendukungku", jawab Kori dengan hati gembira.

Ternyata dibalik kemalangan yang kita dapatkan selalu ada berkah dan hikmah terselubung yang perlu kita gali dan cari agar tak terjebak pada perasaan murung yang berkepanjangan


Minggu, 02 Februari 2020

Cici Sang Gorila pemberani

Di suatu hutan yang lebat hidup aneka satwa yang selalu rukun, damai serta saling tolong menolong. Segala kebutuhan mereka terpenuhi dari hutan tempat tinggal mereka


Sebutlah Cici sang Gorilla betina, Ruru seekor rubah yang periang, Gagah si gajah yang perkasa dan entahlah satwa ini seolah-olah tak berbilang dan terlalu banyak jika dipandang sekilas mata.

Cici remaja hidup dengan bahagia di hutan tersebut. Walaupun sebetulnya ia tengah memendam trauma yang cukup dalam karens kematian kedua induknya yang menjadi sasaram empuk timah panas pada pemburu.


Untuk itulah, Cici selalu berharap takkan pernah lagi berjumpa dengan makhluk bernama manusia

Sabtu, 01 Februari 2020

Saat Ayana berkisah



Yuhuuuuuu hari berkumpul bersama Ayana pun tiba

Setelah dua bulan lamanya Ayana DL di Ibukota, Ayana kembali dengan banyak cerita seru untuk dikisahksn


Dan khusus untuk malam ini, tiada sesi dongen dari bunda karena duo jenderal lebih memilih untuk mendengarkan cerit dan keseruan Ayana sama yang m

Jumat, 31 Januari 2020

Menjadi tangkas seperti Sa'ad bin Abi Waqqash


Sebagai pengantar tidur malam ini, duo jenderal memilih untuk mengulang kembali buku Serial Sepuluh Sahabat dijamin Masuk Surga.

Kali ini mengulang kisah Sa'ad bin Abi Waqaash, paman dari Rasulullah SAW dari keturunan Ibu Beliau.

Mengapa soerang Sa'ad bisa dijuki sebagai sang Singa Muda, kesalihannya saat menghadapi sang Ibu yang menentang keislamannya serta kisah heroiknya dan peranan penting beliau saat kaum muslim harus melawan kaum musyirikin.

Banyak kisah dan teladan yang bisa kita ambil untuk dijadikan nasihat, diantaranya ajakam untuk senantiasa bertutur kata dan bertingkah laku yang lembut pada orangtua kandung kita walaupun berbeda cara pandang, semangat juang dan tempaan disiplin yang kuat jika kita mau menjadi ahli dibidang manap.,.


....

Kamis, 30 Januari 2020

Meneladani Abu Bakar sang dermawan dan sahabat setia Rasulullah



Masih bersambung dengan kisah pengantar tidur sebelumnya, malam ini si emak berceloteh mengenai sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Bakar dan mengapa beliau menyandang gelar "As Shidiq" berarti yang membenarkan

Tak lupa terselip kisah perjalanan Rasulullah SAW saat tengah hijrah dari Mekah ke Madinah. Mengingat kembali tentang kisah Gua Hiro, laba-laba serta kesetiaan Abu Bakar yang selalu berada di sisi Rasulullah SAW

Rabu, 29 Januari 2020

Terinspirasi dari kisah



Sesuai judul dan tajuk cerita ini bermula dari membacakan kisah para sahabat Rasulullah SAW

Hingga terlahirlah kisah Wahid sang pemberani. Seorang remaja lelaki yang siap menerjang badai dan taufan, menantang bahaya yang mengintai serta tak takut membela yang lemah

Selasa, 28 Januari 2020

Mengulik kenangan masa lalu

Dengan padatnya jadwal emak roadshow hari ini, si emak sungguh tak punya tenaga extra untuk menghadapi mata berbinar-binar duo jenderal yang berharap ada sesi dongeng kembali malam ini.

Sebagai penyelamat selain koyo, minyak angin gosong dan bergelas-gelas air putih hangat, maka buku cerita adalah hero yang tak tertukar.

Membiarkan mereka berimajinasi seperti apakah keadaan bumi jaman prasejarah, apakah di saat itu Nabi Adam AS telah turun ke bumi atau masih berada di surgaNya Allah...

Senin, 27 Januari 2020

Menjadi peniru itu tak menyenangkan



Anggi senang sekali melihat Ratu, seorang penyanyi anak-anak idolanya. Setiap kali Ratu menyanyi maka Anggi langsung mengikuti semua gaya Ratu dan iapun berkeinginan meniru apapun yang melekat pada Ratu, termasuk menjadi penyanyi seperti idolanya tersebut.

Tak jemu Anggi membujuk sang Bunda untuk membelikan baju yang mirip dengan sang idola. Hingga terkadang ia tak nyenyak tidur karena selalu terbayang tatkala Anggi bisa berdandan seperti Ratu.
"Pasti aku akan sangat keren dengan baju dan sepatu seperti yang dikenakan Ratu", gumam Anggi di setiap kesempatan.

Hingga akhirnya keinginannya terkabulkan, Ibu membelikan sebuah baju dan sepasang sendal persis seperti yang dikenakan Ratu.

Dengan tak sabar, Anggi menuju rumah Tika sahabatnya untuk memperlihatkan apa yang baru didapatnya.
"Wow, kamu terlihat keren dengan baju dan sandal itu Anggi", ujar Tika dengan penuh kekaguman.
Dengan lincah Anggi menirukan gaya Ratu saat tengah menyanyi di hadapan Tika, namun tanpa sengaja kaki Anggi hampir tersandung karena belum terbiasa mengenakan sendal barunya.

"Udah deh Nggi, lepaskan saja sendal tu", nasihat Tika
" Enggak ah, aku suka koq mengenakan sendal ini", tolak Anggi

Karena bosan, Anggi pamit dari rumah Tika dan bergerak menuju taman di dekat rumahnya.

"Duh sayang sekali aku tak bisa bergabung bermain basket dengan teman-temanku karena sendal berhak ini", keluh Anggi
" Kalau begitu, aku menonton saja deh dari sini"

Saat itulah Anggi melihat beberapa anak perempuan yang mengenakan baju dan sendal sama seperti dirinya.

Dengan perasaan kesal, Anggi bergegas kembali ke rumah. Di copotnya sandal yang dikenakannya dengan terburu-buru.

"Mulai besok, aku tak kam memakai baju dan sandal ini lagi, aku gak suka jika dikira aku memgikuti gaya orang lain, aku kan bukan seorang peniru, aku lebih suka saat menjadi diriku sendiri yang apa adanya.

Minggu, 26 Januari 2020

Mawar dan Durinya





"Ayo Ibu tendang bolanya kearahku", pekik gembira kunci sang kelinci kecil
"Nak, Ibu lelah cobalah bermain bersama ayahmu", jawab ibu Kunci
" Baiklah Bu, akan ku cari ayah di halaman", jawab Kunci

Kunci bergegas menuju halaman depan rumah untuk mencari ayah.
"Ayah, ayolah bermain bola bersamaku", pinta Kunci pada Ayah
" Maaf Musti, sepertinya Ayah tak bisa menemanimu, bagaimana jika kau membantu Ayah meninjau taman bunga kita?", jawab Ayah
"Wagh pasti akan menjadi kegiatan yang seru dan menyenangkan, baiklah Yah akan kubantu Ayah".

Seringnya membantu Ayah dengan segala urusan kebun, membuat Kunci hafal hampir sebagian bunga yang ada di taman bunga. Dengan siulan yang gembira, Kunci memulai menyiram bunga mawar, salah satu bunga kesayangan Ibu.

"Br...br...br... Dingin sekali air ini", gumam bu Landak yang tak sengaja tersiram air oleh Kunci
" Maafkan aku Bu Landak, aku tak tahu ada engkau yang tengah tertidur di antara bunga mawar ini", ujar Kunci dengan perasaan menyesal.
"Tak mengapa Kunci, bukan salahmu jika kau tak melihat aku di antara semak-semak, lagipula aku senang dengan guyuran air dinginmu", jawab Bu Landak

" Bunga mawar ini sangat cantik, aku ingin memetiknya dan memberikan pada Ibu, pasti ia akan sangat senang menerima bunga ini", lirih Kunci pada Bu Landak
"Jika kau ingin memetik bunga mawar ini, Kau harus meminta pertolongan ayahmu atau orang dewasa lainnya Kunci, karena mawar ini memiliki duri yang setajam duri-duri di tubuhku ini", timpal Bu Landak
"Baiklah, akan ku panggilkan Ayah untuk membantuku mengambil beberapa tangkai mawar, terima kasih Bu Landak atas nasihatmu", jawab Musti dengan senyum manisnya.

Sabtu, 25 Januari 2020

Tiga keponakan pak kelinci




Di suatu siang yang teduh Musti seekor anak kucing betina tengah berjalan di kebun bunga. Sejauh mata memandang, hamparan aneka warna bunga yang cantik mengisi seluruh penjuru taman. Saat kaki asyik melangkah, Musti melihat seekor anak kelinci. Di hampirinya anak kelinci ini, hei bukankah ia Flippo? Salah satu dari keponakan paman kelinci?

"Hallo, benarkah kamu Flippo?", tanya Musti
" Ya, aku Flippo, senang sekali rasanya bermain di taman ini", jawab Flippo
"Lalu, dimanakah saudaramu yang lain? Bukankah kau selalu bersama Flappo dan Fluppo?", tanya Musti kembali
" Aku terpisah dari mereka saat bermain petak umpet dan kini aku tak tahu jalan kembali ke lubang paman kelinci", tutur Flippo dengan raut wajah yang sedih.
"Baiklah, ayo ikut bersamaku, akan kubantu kau menemukan dua saudaramu serta kembali ke lubang paman kelinci", jawab Musti sembari menggandeng tangan Flippo.


Tak berapa lama melangkah, Musti mendengar sayup-sayup seruan yang meneriakkan nama Flippo.
" Hai Flippo, sepertinya aku mendengar suara saudaramu yang tengah memanggil namamu, ayo bergegas kita dekati sumber suara", perintah Musti pada Flippo

Keduanyapun bergegas menuju sumber suara berasal. Rupanya betul suara itu adalah suara Flappo dan Fluppo.

"Lho Flippo, itukah engkau? Dari mana saja dirimu, kami panik berlari serta mencari kamu di setiap sudut taman dan di antara rumput. Kami khawatir terjadi sesuatu hal buruk padamu", pekik Flappo saat melihat Musti dan Flippo menghampiri mereka.
" Iya Kak, aku terpisah dari kalian dan aku tak tahu jalan pulang ke rumah paman kelinci, Musti datang untuk membantu mencari kalian", jawab flippo.
"Baiklah tak mengapa, ayo kita bergegas kembali ke rumah paman kelinci, hari beranjak sore pasti paman kelinci sangat khawatir karena tidak ada satupun dari kita yang telah berada di rumahnya", pinta Flappo pada semuanya.
" Hai Musti, ikutlah dengan kami. Paman Kelinci pasti tak berkeberatan untuk menyuguhkan secangkir teh madu hangat serta beberapa kue wortel yang lezat padamu", pinta Fluppo pada Musti.
"Baiklah Fluppo, kurasa tak ada salahnya menghabiskan waktu sembari ngobrol seru bersama paman kelinci, mari kita bergegas agar bisa segera sampai di rumah paman kelinci", jawan Musti.

Akhirnya empat sahabat ini berjalan beriringan saling bergandengan tangan agar tak ada lagi yang terpisah dari rombongan.

Pelajaran menarik yang bisa kita ambil kesimpulan adalah selalu berhati-hati dimanapun kita berada, jangan sungkan meminta bantuan pada orang yang menurut kita dapat dipercayai. Jika terdapat masalah, tetaplah untuk berkonsentrasi dan yakinlah selalu bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat.



Pematang Siantar, 25 Januari 2020
Bukan seorang pendongeng

Minggu, 05 Januari 2020

Melatih selera taste dan upgrade skill emak


Hari menjelang kembali ke tempat domisili kami di Pematang Siantar dimanfaatkan oleh si emak dengan berguru pada sang maestro dan guru kehidupan emak.

Sementara anak-anak bersa Ayana menikmati quality time bertiga, emakpun menunaikan hak tubuhnya untuk berguru pada banyak maestro, salah satunya adalah maestro di bidang kuliner, ibu Fatmah Bahalwan.

Mengikuti jadwal yang tertera adalah kelas Bakwan Malang.

Sementara anak-anak asyik bersama ayana, emak berkutat dengan  dunia kuliner.

Dan inilah penampakan



Sabtu, 04 Januari 2020

Mewarnai sarana Relaksasi


Weekend seru bersama teman-teman menjadi pembuka hari kami. Kopdar sekaligus playdate bersama sahabat lama sembari bernostalgia masa remaja, et dah mak ooh emak...

Karena playdate di dalam mall maka berburu venue dimana nyaman untuk anak-anak berpetualang. Pilihan jatuh pada arena bermain anak, aneka permainan indoor dijelajahi satu persatu bersama sahabat baru. Di tutup dengan agenda mewarnai bersama yang hasilnya berupa sebuah gantungan kunci atau hiasan pajangan yang bisa ditempatkan di berbagai media datar.



Jumat, 03 Januari 2020

Kamis, 02 Januari 2020

Atur Strategimu dan Bijaksana menentukan Keputusan



Pernah ngerasain main monopoly gak pas masa kecil kalian? Hihihi kalau belum pernah berarti masa kecil kalian kurang asyik gaes 😂

Ada beberapa nilai positif yang bisa didapat dari permainan ini, kerjasama, bermain jujur and no playing victim, strategi dan menganalisis kekuatan diri maupun kekuatan lawan. Yang bikin seru adalah main monopoli ini afdolnya dilakukan bersama teman-teman, bukannya mojok sendirian 😂




Yes itulah monopoli jaman jadoel, kini aneka bentuk monopoly yang menjelma menjadi boardgame bernilai edukasi. Salah satunya adalah monopoli yang si emak dapatkan sebagai dorprize saat event Pandu 45 di Bogor beberapa waktu yang lalu. Boardgame bernilai edukasi dan menanamkan cinta lingkungan tak bosan kami mainkan bersama saat waktu senggang kami sekaligus pengisi waktu liburan yang bermanfaat dan berharga.

Memanfaatkan areal taman di hotel yang tak seberapa menjadi spot favorit kami untuk memainkan boardgame ini

Rabu, 01 Januari 2020

Membebaskan imajinasi lahirkan kreativitas


Penjelajahan Osin Family kali ini bermuara pada Museum Layang-layang di daerah Jakarta Selatan. Berbekal gmaps kami meluncur untuk menemukan lokasi salah satu nuseum dengan koleksi layang-layang terbanyak dan terlengkap.









Belajar mengenai sejarah dan asal mula layang-layang, melihat secara dekat aneka bentuk layang-layang dari seluruh pelosok negeri, turut serta dalam proses pembuatan layang-layang serta tak lupa membaur bersama yang lain untuk menerbangkan layang-layang bersama teman-teman baru


Menjadi petualangan yang seru dan menarik untuk kami tulis ulang dalam diary perjalanan kami