Minggu, 07 April 2019

Suara di Sekitar Adalah Cara Alam Menyapa dan Menyatukan Kita

Quotes yang saya kirimkan untuk sessi Senin Semangat


Bertemu kembali di hari Ahad, itu artinya waktu untuk emak beranjangsana ke suatu tempat surganya si emak alias pasar tradisional. Wekawekawekaweka... Kenapa jadi tempat istimewa? Karena di tempat ini si emak bisa memanjakan mata dan bersilaturahim dengan banyak saudara 😀


Menanyakan kabar para bude sayur, eyang penggelar lapak ikan dan aneka daging, nini penjual buah langganan, menyapa pakde parkir yang senantiasa menyambut si emak dengan cengiran khasnya, serta tak lupa sapaan hangat pakde penjaja bakso dan mie ayam yang walaupun beliau faham saya mampir sekedar menyapa tanpa membeli dagangannya.

Pasar tradisional senantiasa menawarkan aura vintage yang tak lekang oleh waktu, ada aroma nostalgia saat saya berkunjung di pasar tradisional manapun. Ada banyak interaksi yang terjalin di setiap sudutnya, sentuhan humanis yang terasa kental dan membekas di banding jika kita bertransaksi di swalayan maupun toserba modern.

Hari ini saya mendapat sebuah resep baru yang saya peroleh dari seorang pelanggan saat kami sama-sama memilih aneka bawang di sebuah lapak sayur. Seorang ibu yang bahkan kami tak sempat berkenalan, menceritakan kesembuhan ibundanya dari stroke yang cukup menyiksa ibundanya hanya dengan rutin mengkonsumsi madu hitam merk tertentu yang di belinya dari sebuah apotik tak jauh dari kediaman saya dengan harga seratus enam puluh ribu rupiah, madu hitam yang menurut penuturan beliau hanya di panen dalam jumlah terbatas demi menjaga rasa dan kualitas. Dari bude penjual aneka bumbu dapur, saya mendapat ilmu baru perihal "per-empu-an. Dari tips menanam empu hingga olahan-olah dari para empu ini, beliau pun tak segan membagi ilmu " Sukses membuat tape" Serta bonus tiga kemasan ragi tape yang bisa saya praktikkan di rumah bersama Duo Jendral.

Aneka"Empu" khas Nusantara

Kuliah Umum untuk emak hari ini
Jadi jangan heran jika saya bisa menghabiskan banyak waktu selama berada di pasar tradisional, ada banyak "bahasa" yang tercipta di sini. Aneka bahasa tradisional berpadu menjadi sebuah harmoni yang bisa di pahami oleh semua orang. Berbalut kesederhanaan yang menyejukkan, tiada strata atau pangkat dan jabatan, tinggalkan saja semua atributmu sejenak, membaurlah dan nikmati saja kebersamaan dengan mereka yang tak mengenal apa yang ada di balik jubah kebesaranmu 😀

Nikmati kebebasan berkomunikasi, jangan lupa lukislah pada kanvas yang terbentang tanpa sekat, dengarkan suara di sekitarmu, maka kalian akan terhubung dengan mereka yang menangkap gelombang di frekuensi yang sama. Bukankah salah satu hal terpenting yang bisa kita berikan, adalah Mendengarkan, siapa tau ada rizki untuk kita di sana 😀


Bandar Lampung, 7 April 2019
Puspaning Dyah, penjelajah hikmah




#day11
#kuliahbundasayang
#ibuprofesional
#komunikasipro

0 komentar:

Posting Komentar