Senin, 27 Maret 2017

Tallents Mapping For Family - Communication Relationship





Tulisan ini adalah resume dari diskusi ringan bersama Pak Firman, salah satu murid terbaik Abah Rama Royani dalam pertemuan yang direncanakan secara mendadak dengan Komunitas IIP Lampung, Bandar Lampung 24 Maret 2017


Mengenal potensi diri dalam keluarga bermula dari bagaimana kita mengenal arti diri kita sendiri, bahwa sebenarnya telah Allah siapkan skenario terbaik bagi kita.
Mengenal dengan baik diri kita baru kita temukan potensi unik dalam keluarga yang muncul karena berpadunya beberapa potensi unik masing-masing individu dalam keluarga

Sebagai seorang hamba, penting bagi kita untuk mampu menemukan Syakillah kita, karena di situlah Allah akan menilai kita
Syakillah dapat diketahui dari pengenalan pribadi dengan baik (bagian dari diri kita)

Ada dua moment paling berharga bagi manusia, yaitu :
  1. Saat manusia dilahirkan di dunia
  2. Saat seorang manusia faham kenapa ia dilahirkan ke dunia

Hubungan suami dan istri yang ideal adalah saat satu sama lain saling mengapresiasikan kekuatan dan saling ikhlas menerima kekurangan.

Jangan sampai kita terlena dalam mengurusi hal-hal kecil, bisa jadi karena kita tidak mau berhenti sejenak dan meyakini bahwa Allah akan mencukupi segala rizki kita dan kita memperjuangkan
Misal :
"Kita mewajibkan anak-anak pintar dalam hal bahasa asing/berhitung"
"Emangnya harus ya?Siapa yang mengharuskan?Apakah Allah mengharuskan anak-anak kita menjadi ahli dalam penguasaan bahasa asing dan berhitung?


Sebagaimana sebuah idiom yang sering keliru beredar di tengah masyarakat modern, yaitu konsep bahwa sebetulnya Keluarga adalah urusan laki-laki dan bukan urusan wanita
Seorang Laki-laki dituntut menjadi penanggungjawab urusan KELUARGA,
karena pada mulanya urusan KELUARGA adalah saat seorang laki-laki mendatangi laki-laki yang lain untuk membuat komitmen bersama.

Seringkali pasangan mengeluhkan bahwa orang tua tidak mendukung proses Learning yang terjadi di dalam suatu keluarga, lalu bagaimana jika yang terjadi adalah konflik antara orangtua dan anak?
Setidaknya beberapa hal di bawah ini dapat dilakukan untuk meredam atau bahkan menghilangkan konflik yang ada :
  1. Tetap menjaga adab terhadap orang tua (Jika Allah ridho kepada kita maka percayalah urusan yang lain akan dimudahkan oleh-Nya)
  2. Beri jarak terhadap segala hal yang membuat kita berselisih
Situasi dasarnya adalah kuatkan dan mantapkan dahulu pondasinya,
Ingatkanlah pada para suami bahwa di rumah ia-lah yang memegang tahta tertinggi

Jawablah 5 pertanyaan ini bersama pasangan Anda di rumah :
  1. Apa yang saya syukuri dari pernikahan ini?
  2. Apa yang saya syukuri dari dirimu?
  3. Apa yang ingin kita perjuangkan bersamamu?
  4. Dukungan atau bantuan apa yang saya butuhkan?
  5. Hal-hal yang saya butuhkan, tapi tidak di dapat darinya?
Segeralah perbaharui komitmen pernikahan bersama pasangan setelah menjawab dengan lengkap pertanyaan di atas

Dear para SUAMI, perhatikanlah beberapa point krisis di bawah ini :
  1. TEMUKAN DIRI ANDA
  2. TEMUKAN CARA MEMPERJUANGKAN MIMPI ANDA
  3. AJAK PASANGAN BERKOMITMEN BERSAMA MEWUJUDKAN MIMPI ANDA
  4. MENJAGA KEHORMATAN ATAS DIRI ANDA SENDIRI
INDIVIDUALITAS adalah hak kekayaan SUAMI
Tanamkanlah pada diri Anda, bahwa :

HARGA SAYA = BUKAN SAYA YANG SAAT INI
SAYA TAHU APA YANG AKAN SAYA PERJUANGKAN



0 komentar:

Posting Komentar