Sabtu, 11 Maret 2017

Tantangan#2_Melatih Kemandirian Keluarga_Hari Ketiga

Urusan makan dan memilih menu makanan yang akan di nikmati oleh anak-anak, menjadi semacam ritual wajib saat malam hari di sessi pillow talk kami, kami membiasakan anak-anak untuk berani mengemukakan pendapat dan uneg-unegnya, apapun itu bentuknya.

Begitu pula anak-anak yang akhirnya sedikit banyak tertular pola makan saya, yang hanya sarapan dengan menu buah secara eksklusif (hanya menyantap buah di saat jam makan pagi).

Yeza yang terbiasa makan buah di pagi hari sedikit terkejut karena tak mendapati satupun buah di meja makan kami pagi ini, refleks mencari buah untuk bekal sarapan paginya hingga ke seluruh penjuru rumah.

Melihat pintu rumah yang terbuka pagi ini, Yeza langsung menuju halaman depan kami dan menunjuk pohon mangga dengan beberapa buahnya yang cukup lebat dan hampir masak, sembari memberikan isyarat bahwa ia menginginkan buah itu sebagai sarapan paginya.

Dengan beberapa penjelasan sederhana, Yeza mau menuruti saya untuk mengubah menu sarapannya, dan pilihannya pun jatuh kepada roti yang memang hanya itu yang kami sediakan di pagi ini. Dengan tetap berprinsip bahwa ia mulai bisa untuk mengatasi kebutuhannya akan rasa lapar, kami hanya menyediakan sarana dan prasarana, anak-anak pembelajar mandirilah yang akan dengan sendirinya menemukan solusi dari setiap tantangan dan permasalahan yang mereka temui di sepanjang lintasan kehidupannya.


0 komentar:

Posting Komentar