Main gitar sambil naik komidi putar
Apalagi di sambi ngemil pisang dan jagung
Seminar bukan sembarang seminar
Khusus mendatangkan kang saptu untuk Lampung
Makan pindang ikan di sambi ngemil jenang
Ada juragan rojak di ujung kampung
BI lampung emang paling bisa bikin hati senang
Semangat memacu wirausaha muda lampung
Selasa 5 September 2017 emak mengawali pagi
dengan keriuhan khas rumah emak setiap harinya, menyiapkan nutrisi pagi dan
bekal Kak Nad, di lanjut dengan menghadiri undangan seminar di kantor Ayana. Yupz
seperti pantun yang emak tuliskan di awal, untuk pertama kalinya Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menggelar Seminar Kewirausahaan yang
gak tanggung-tanggung menghadirkan sosok Saptuari Sugiharto sang
enterpreuner handal dari Jogja. Beliau dengan segudang prestasi yang telah ditorehkan serta
virus motivasi yang berhasil di tularkan pada banyak calon dan pengusaha
muda Indonesia.
Perkenalan emak dengan si akang Saptu ini
bermula dari alkisah tentang sosok Beliau melalui rekan-rekan Sedekah Rombongan (SR) Lampung dan juga
komunitas Tangan Di Atas (TDA) Lampung di mana Kang Saptu sering mengisi
seminar di dalamnya. Namun obrolan pribadi emak dengan Beliau justru bermula saat proses penyusunan materi
FLASH yang rencananya saat itu akan mengundang kang Saptu menjadi salah satu
narasumber di rangkaian acara FLASH 2016, namun rupanya saat itu belum berjodoh
dan qadarullahnya malah berjodoh saat BI yang menjadi tuan rumah di rumahnya
sendiri 😊
Yes di sinilah emak hari ini, di kawal bujang
ganteng nan solih emak mengikuti rangkaian acara dengan khusyuk dan sedikit
kerepotan menjaga adek Yeza agar tetap dalam kondisi good mood dan cenderung “anteng”
selama acara berlangsung.
Seminar di buka dengan sambutan Ketua HIPMI
Lampung Bpk. M Khadafi, SH yang diwakilkan Bpk. Ari Arianda Jausallam, ada satu
pernyataan yang berkesan untuk saya, yaitu saat beliau mengatakan bahwa “Wirausaha itu bukan karena bakat, tapi
karena tempaan berbagai aspek, dibutuhkan konsistensi dan kesungguhan untuk
mencapainya” huuaaaaa sumpaaah saya langsung jadi Baper euy, dua kata kunci
itulah yang masih sulit saya terapkan saat memulai bisnis . Lebih seringnya
merasa gampang patah arang saat masalah dalam bisnis yang baru seumur jagung
dimulai, di tambah kurang konsisten saat mood mulai merosot, dan yang pasti
semangat juang yang naik turun untuk selalu bersungguh-sungguh membina bisnis yang mulai
merambah naik, masih belum bisa saya praktikkan dengan baik dan benar (huhuhuhu....
emak nangis di pojokan sambil ngunyah cireng ☹ )
Acara berlanjut dengan sambutan dari Kepala
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Bpk. Satria Alam, Msi. Beliau bertutur
peran pemerintah Lampung untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif demi
memacu semangat dan munculnya wirausaha muda baru di bumi Lampung. Pemerintah Lampung
berharap adanya sinergi yang mesra antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kota dan
Daerah demi pemberdayaan UMKM dan antar instansi di daerah. Secara undang-undang
pemerintah telah memfasilitasi melalui UU No. 20 Tahun 2008 sebagai salah satu
pilar ekonomi daerah yang diharapkan mampu membangun budaya kewirausahaan serta
motivasi kewirausahaan di tingkat daerah.
Sambutan berikutnya di berikan oleh Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bpk. Arief Hartawan, di awali dengan guyonan
dan sapaan khas, beliau memulai sambutannya di sisipi dengan motivasi yang
menjadi catatan emas untuk saya, yaitu “Belajarlah
dari yang telah sukses duluan, belajarlah pada ahlinya” yes, saya sepakat
ketupat sama statement ini, hidup itu perjuangan mblo, termasuk di dalamnya berjuang hidup meraih cinta si doi, hidup juga tentang kerja
keras bahkan untuk meraih keberhasilan diperlukan keringat dan air mata, di jamin deh mblo gak ada yang instant karena semua melalui proses
yang dilalui dalam setiap proses kehidupan. Dan saya semakin percaya banget deh sama Pak Arief, bahwa orang-orang yang sukses
telah melalui segala rasa pahit, manis dan jungkir baliknya kehidupan (pingin deh emak bisikin, Pak kita sukses bareng-bareng yuuk pak 😁)
Hal menarik dari sambutan yang diberikan Bpk. Arief Hartawan adalah adanya challenges yang diberikan KPw BI Provinsi Lampung untuk 10-15 wirausaha muda yang hadir dalam Seminar hari ini untuk menjadi mitra binaan Bank Indonesia dengan benefit memperoleh pelatihan, diikutsertakan dalam berbagai pameran serta terbuka kemungkinan untuk studi banding dengan mitra binaan Bank Indonesia yang lainnya. Wow, kali ini saya cukup tercengang, bravo banget buat gebrakan yang di lakukan BI Lampung kali ini untuk mendongkrak perekonomian Provinsi Lampung, bukan sekedar sebagai institusi pemerintah yang berkutat mengurusi segala printilah ekonomi Makro, namun inilah kerja nyata BI Lampung di tingkat mikro. Bayangin deh mblo, di gandeng gebetan aja uda bikin hati kembang kempis lha ini mau di gandeng Pak Arief, eh ralat mblo, di gandeng sama BI Lampung buat jadi mitra binaannya. Hidupmu bisa lebih berwarna deh mblo jadi bakalan lewat deh itu sesemantan dari pikiranmu 😊😊😊
Bapak Arief Hartawan memberikan Sambutan |
Hal menarik dari sambutan yang diberikan Bpk. Arief Hartawan adalah adanya challenges yang diberikan KPw BI Provinsi Lampung untuk 10-15 wirausaha muda yang hadir dalam Seminar hari ini untuk menjadi mitra binaan Bank Indonesia dengan benefit memperoleh pelatihan, diikutsertakan dalam berbagai pameran serta terbuka kemungkinan untuk studi banding dengan mitra binaan Bank Indonesia yang lainnya. Wow, kali ini saya cukup tercengang, bravo banget buat gebrakan yang di lakukan BI Lampung kali ini untuk mendongkrak perekonomian Provinsi Lampung, bukan sekedar sebagai institusi pemerintah yang berkutat mengurusi segala printilah ekonomi Makro, namun inilah kerja nyata BI Lampung di tingkat mikro. Bayangin deh mblo, di gandeng gebetan aja uda bikin hati kembang kempis lha ini mau di gandeng Pak Arief, eh ralat mblo, di gandeng sama BI Lampung buat jadi mitra binaannya. Hidupmu bisa lebih berwarna deh mblo jadi bakalan lewat deh itu sesemantan dari pikiranmu 😊😊😊
Memasuki acara inti di mulai seminar wirausaha
yang di beri tajuk “SEMINAR
KEWIRAUSAHAAN, RAIH OMZET LUAR BIASA DENGAN SOSIAL MEDIA, HIGH IMPACT SEMINAR
ON ENTERPREUNERSHIP”
Sebagai pembicara tunggal, Saptuari Sugiharto,
seorang alumnus Geografi Universitas Gajahmada, dinobatkan sebagai Provokator
Enterpreuners, Owner dan Founder Kedai Digital Corp, Jogist, Bakso Granatz
Pedazz dan Tengkleng Hohah (yang ini konon kabarnya jadi favorit banyak
rekan-rekan saya di Jogja dan selalu di rekomendasikan kalau saya berkunjung ke
jogja 😊), founder Komunitas Rombong
Sedekah (yang Alhamdulillah sudah ada perwakilannya di Lampung, lengkap bersama
Rumah Singgah dan menyusul segera In sya Allah adalah Ambulance SR Lampung), di
samping itu Beliau adalah Penulis Buku Best Seller “Kembali ke Titik Nol” (kurir SR siapin Royalti buat emak ya, uda emak tulis nih about dirimu 😃😃😃)
Statement awal sebagai pembuka sudah cukup
menohok saya, ditampilkan slide dengan tulisan yang cukup provokatif menurut
saya “Tidak ada yang instan di dunia
ini, berjuanglah membangun bisnismu sendiri”
Kita semua mungkin akan sepakat bahwa
kehidupan manusia selalu akan jatuh bangun. Tidak ada satupun yang bisa
menjanjikan bahwa langit akan selamanya menjadi biru, namun saya selalu yakin
bahwa ada satu hal yang pasti, setelah hujan reda akan selalu ada pelangi indah
yang mendamaikan hati dan rasa kita. Seperti halnya setelah mantan bisa jadi akan ada pacar yang baru #lholha...
Bukan masalah bagaimana kita gagal atau menghadapi masalah, namun yang terpenting bagaimana kita bisa bangkit dari kegagalan dan bersegera melakukan pembaharuan agar hal serupa tak terulang. “Habiskan jatah gagalmu di usia mudamu, agar segera kau tuai keberhasilanmu” demikian tamparan berikutnya yang saya dapatkan siang ini.
Hingga saat menuangkannya kembali dalam tulisan ini, saya mencoba kembali mereka-reka ulang kehidupan saya di masa kemarin. Membuat saya menyadari bahwa keberhasilan bukan diukur dari posisi yang telah dicapai seseorang dalam kehidupannya, melainkan dari berbagai rintangan yang berhasil di atasinya saat berusaha untuk berhasil, di sinilah letak kehidupan yang bermakna.
Bukan masalah bagaimana kita gagal atau menghadapi masalah, namun yang terpenting bagaimana kita bisa bangkit dari kegagalan dan bersegera melakukan pembaharuan agar hal serupa tak terulang. “Habiskan jatah gagalmu di usia mudamu, agar segera kau tuai keberhasilanmu” demikian tamparan berikutnya yang saya dapatkan siang ini.
Hingga saat menuangkannya kembali dalam tulisan ini, saya mencoba kembali mereka-reka ulang kehidupan saya di masa kemarin. Membuat saya menyadari bahwa keberhasilan bukan diukur dari posisi yang telah dicapai seseorang dalam kehidupannya, melainkan dari berbagai rintangan yang berhasil di atasinya saat berusaha untuk berhasil, di sinilah letak kehidupan yang bermakna.
Slide berikutnya ditampilkan sebuah
pertanyaan, “Kenapa kita harus jadi
pengusaha” karena 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari dunia perdagangan”
tulisan ini di kemukakan langsung oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Seorang
Pengusaha harus mampu menembus batas, dan jangan terperangkap pada pikiran
sendiri. Kekuatan terbesar untuk menyelesaikan pekerjaan dan perjuangan adalah
pada saat kita berani untuk memulainya, bukankah seribu langkah ke depan
dimulai dari langkah pertama?
Di era digital di mana sosial media menjadi
salah satu kekuatan utama untuk marketing dari produk yang kita miliki. Manfaatkan
dengan maksimal dengala fitur dari sosial media untuk memperluas market, dan
meninformasikan bahwa ada “produk” yang kita jual di market online. Salah satu
jurus jitu yang di ajarkan Kang Sabtu adalah teknik Covert Selling yaitu Teknik
Menjual tanpa perlu secara vulgar menampakkan bahwa kita tengah berjualan. Hiyyaaaa
di point ini saya jadi teringat betapa banyak teman yang sengaja nyepam,
nge-broadcast, nge-tag atau nge-japri dengan niat dan semangat 72 yang intinya
nawarin dagangannya ☹. Fyiuuugh jujur saja broadcasat jualan
membabu buta ini menjadi urutan kedua yang paling saya benci Setelah broadcast
berita-berita Hoax, terselip harapan saya di tengah hiruk pikuknya kemerdekaan
RI ke-72 agar Indonesia di 2017 bisa merdeka dari aneka berita HOAX dan broadcast obat
peninggi, pemutih, pelangsing, pemancung hidung dan semacamnya (karena jujur saja iklan provokatif semacam itu betul-betul mengiris hati emak, seperih bibir emak yang lagi sariawan terus keoles sama cabe rawit 😢😢😢)
Pembahasan mengenai pemanfaatan media sosial untuk mendongkrak penjualan mengingatkan emak pada materi kece yang di bawakan suhu Muri Handayani saat Beliau menjadi narasumber di rangkaian acara FLASH 2016, emak jadi bertanya-tanya nih jangan-jangan beliau berdua pas bertapa buat jadi pengusaha sukses, mojoknya di gua yang sama kali ya? Abis ilmunya setipe banget, kalau mau di perumpamakan yaach seperti kesamaan kecantikan Raisha dan Emak yang 11 12 lah, beti alias beda tipis, saking tipisnya jadi gak perlu di pertanyakan atau di perdebatkan apagi di viralkan sama Lambe Turah 😂
Seorang filsuf pernah berujar, “Tantangan dan masalah merupakan tanda
bahwa kita masih hidup”. Jika dicermati lebih jauh, memang tidak satu
tempat di dunia ini yang bebas dari tantangan. Tantangan sesungguhnya membuat
seseorang semakin matang dan dewasa dalam perkembangan mental. Tantangan yang
dilakoni dengan baik akan memberikan pelajaran yang berharga bagi kehidupan
seseorang.
Mari kita memulai usaha dan hari-hari kita
yang penuh tantangan dan ketidakpastian dengan nyanyian optimisme dan penuh harapan. kalau kata Kang Saptu mah, ayoo Kita Mainkan dengan merdu 😂😂😂😂😂
Ulasan Sessi Kedua silahkan Klik Link di bawah ini :
Membuka Keran Rezeki
Ulasan Sessi Kedua silahkan Klik Link di bawah ini :
Membuka Keran Rezeki
Bandar Lampung, 6 September 2017
Puspaning Dyah, cerita ringan dari seorang emak yang tengah
menunda sekian banyak cita-cita yang disimpannya
Waauuuuwwww, kereeenn 👍👍👍😂
BalasHapusyang bikin keren pembicaranya ya bang (bukan emak :) )
HapusWaauuuuwwww, kereeenn 👍👍👍😂
BalasHapus