Kamis, 28 November 2019

Perencanaan Keuangan Keluarga membantu Meminimalisir Kebocoran Anggaran




Pernahkah anda bertanya sesuatu seperti hal di bawah ini:


"Prasaan aku gak belanja yang macem-macem tapi koq duitku cepet abis ya?"
"Eh prasaan kemarin di dompet masih ada uang beberapa lembar lho, koq sekarang cuman tinggal segini ya?"


Bisa di pastikan jika anda sering melontarkan pertanyaan tersebut anda bukanlah orang yang gemar melakukan perencanaan keuangan dalam  belanja rutin maupun insidental anda.

Berikut adalah beberapa tips dan aksi yang kami lakukan bersama seluruh penduduk Osin Family dalam melakukan perencanaan keuangan keluarga yang mungkin saja bisa membantu anda semua dalam melakukan sedikit perbaikan berkaitan dengan keuangan keluarga:

1. Pahami seluruh kekuatan keuangan keluarga anda
Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengetahui seberapa banyak sih pendapatan yang kita peroleh di periode berjalan, serta pahami post-post rutin yang menjadi pengeluaran keluarga

2. Buat perencanaan keuangan
Aturlah semua uang yang kamu punya, kemana uang akan dibelanjakan,
Serta berapa banyak bagian yang menjadi tabungan keluarga. Buat rencana pengeluaran yang realistis

3. Bedakan kebutuhan dan keinginan
Walaupun kedua hal tersebut memiliki kemiripan, sehingga perlu azzam yang kuat untuk memisahkan keduanya.

Daftar menu mingguan yang disusun bersama seluruh penduduk Osin Family


Salah satu contoh yang menjadi sub perencanaan keuangan keluarga adalah dalam hal menyusun daftar belanja harian untuk kebutuhan logistik para penduduk Osin Family. Melibatkan anak-anak dalam penyusunan menu makan dari pagi hingga malam sehingga bisa tersusun logistik dapur apa saja yang perlu dibelanjakan dalam kurun waktu satu minggu, serta dapat di hitung besarnya anggaran belanja, masukkan pula bagian belanja tak terduga sekitar 10-15% dari total rencana keuangan.

Aktivitas Duo Jenderal dalam memilih bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan logistik harian Osin Family



Libatkan pula anak-anak saat berkunjung berbelanja bahan, baik itu ke pasar tradisional maupun ke pasar modern, sehingga mereka bisa membuat perbandingan antara perbedaan suasana di antara kedua pasar tersebut. Ajak mereka untuk menggali apa karakteristik setiap tempat yang didatangi, bandingkan antara harga, tingkat kenyamanan, ketersediaan fasilitas umum agar semakin mengkayakan wawasan mereka.


Menjadi proses yang menyenangakan pula saat melibatkan anak-anak dalam memilih bahan pangan yang akan diolah. Serta luangkan sedikit waktu bersama anak-anak untuk mengolah aneka bahan menjadi sebuah hidangan untuk dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.

Bukankah siapa saja bisa menjadi guru dan murid 😃

0 komentar:

Posting Komentar