Jumat, 22 November 2019

Jika Bisa Mencipta, Kenapa Harus Membeli?



"Bund, kapan kita buat cireng?"
"Bund, sore ini bikin cemilan yook?!"
"Bund, kayaknya tho bund, cireng yang kita sering liyat di toko itu bukan dari bahan yang bagus deh, jadi yok kita buat yang kayak gitu bund?"


Demikianlah kira-kira berbagai rentetan kalimat rayuan pulau kelapa yang dilontarkan sang Jenderal Sulung jika ingin menikmati kudapan tertentu.

Ya, kami memang membiasakan anak-anak untuk menikmati kudapan dari hasil jerih payah mereka.
Jika suatu hari mereka meminta martabak manis sebagai cemilan sore, maka kami biarkan mereka memanfaatkan area dapur sebagai media laboratorium mereka.

Atau kapan hari mereka menetapkan meni tertentu sebagai kudapan, maka berusaha sendiri untuk mengolah segala bahan dari rumah menjadi panganan yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga...

Sesuai dengan menu susun kami pekan ini, di hari kemarinlah kami  membuat cireng, sang kudapan favorit duo jenderal.
Menghitung rencana biaya produksi, memperkirakan besarnya biaya transport, menghitung berapa banyak hasil produksi serta memperkirakan berapa besar nilai jual dari satu potong cireng yang mereka hasilkan dan kemudian membandingkan dengan harga jual cireng sejenis di pasaran.

Aktivitas Duo Jenderal membuat adonan cireng

Penampakan Cireng siap goreng





Anak-anak membuat kesimpulan bahwa dengan membuat sendiri akan menghasilkan ongkos yang lebih murah namun dengan bahan yang jauh berkualitas.

0 komentar:

Posting Komentar