Selasa, 18 Juni 2019

Menumbuhkan Fitrah Dengan Menajamkan Pendengaran




Tudey aktivitas di Osin Family berjalan flat euy, Home Education berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, urusan domestik sedikit tersendat karna satu dua dan beberapa hal, selebihnya masih bisa di katakan normal dan baik-baik saja

Proses menuju Digital Family kami buka dengan obrolan mengenai VLOG dan segala kontennya, melibatkan duo jenderal sebagai teman diskusi kami.

Jika sebelumnya Kak Nad sudah cukup familiar dengan dunia blogging karena si emak yang merangkab jadi blogger recehan, materi baru di bawa oleh ayana sebagai oleh-oleh pelatihan yang beberapa waktu lalu di ikutinya.

Kami berdiskusi bagaimana membuat konten video yang menarik, mendidik, menghibur dan tetap terlihat natural untuk anak-anak seusia Nadia dan Yeza.

Berlatih dan berlatih mungkin adalah suatu kata kerja yang pas untuk menggambarkan bagaimana seharusnya suatu konten tercipta. Begitu pula yang kami tularkan kepada anak-anak, membiasakan Nad untuk berbicara dengan lancar tanpa ada intervensi adalah usaha yang kami kerjakan tanpa surut langkah.

Sehingga project yang kami kerjakan hari ini adalah project Mendengar
Kami mendengar apa kesulitan yang di rasakan oleh Kak Nad saat harus berbicara dengan formal pada orang lain, kami mendengarkan ia yang berlatih untuk berbicara dan menyuarakan pendapat, kami berlatih mendengar segala keluh kesahnya tanpa ada sedikitpun intervensi, dan kami belajar mendengar keyakinan yang di lontarkannya untuk memilih apapun yang ia percaya


Itulah mungkin sebabnya kita hanya memiliki satu mulut dan justru memiliki dua telinga? Karena seharusnya kita bisa lebih banyak mendengar daripada banyak bicara



Bandar Lampung, 18 Juni 2019
Puspaning Dyah, seorang wanita yang ingin menajamkan pendengarannya

0 komentar:

Posting Komentar