Rabu, 05 Februari 2020

Kalau bisa sekarang, mengapa menunda hingga esok?

Adi baru saja pulang dari sekolahnya, seperti biasa setiap jalur pulang Adi selalu menghitung benda apa saja yang ditemukannya dari jalanan.

Kadangkala ia bertemu dengan berbagai macam bentuk kerikil, atau beberapa poster dan iklan yang terbang dibawa angin atau benda lainnya yang sekiranya menarik penglihatannya.

Benda-benda itu selalu dibawa pulang, ditumpuk menjadi satu di dalam kamarnya. Hingga tak jarang bunda terpaksa ngomel dan memperingatkan Adi untuk meletakkan harta karunnya tersebut dengan rapih agar nyaman dilihat.
Namun nasihat bunda seringkali tak segera dikerjakan.


Hingga suatu pagi, Adi kebingungan mencari di mana buku PR matematiknya yang harusnya dibawanya pagi ini.

Barulah Adi menyesal saat tak menemukan buku yang dicarinya akibat banyaknya barang yang memenuhi isi kamar Adi, seandainya ia segera merapihkan setiap barang di dalam kamarnya, mungkin ia tak kan kesulitan menemukan segala seasuatu yang akan dibutuhkannya

0 komentar:

Posting Komentar