Jumat, 21 Februari 2020

I'm a Young Boy



Dek, adek ini cowok apa cewek?
Ya cowok lah Bund
Trus yang cewek itu siapa?
Ya Bunda, Kakak, Sonia, Vania (dua nama terakhir adalah nama teman sekelasnya)

Dek, adek ganteng apa cantik?
Heemm ganteng lah Bund
Trus yang cantik siapa?
Bunda lah abis itu baru Kakak (bunda auto nyengir)

Dek kalau cowok itu ngapain aja sih?
Ya jadi imam sholat, ya kerja di kantor kayak ayah, ya cabut rumput (mungkin doi keseringan liyat kakek yang cabut rumput di halaman rumah kami)
Trus trus cowok itu ngapain lagi dek?
Ya gitu lho bund, yang gagah-gagah gitu lah (emak mangguk-mangguk denger jawabannya)

Eeh Dek nanya lagi sih, kalau cewek itu ngapain aja?
Hmm... Masak, bikin kue, main pasar-pasaran, belanja ke pasar, dandan sama ngomel-ngomel (lha koq bagian terakhirnya ngomong sambil nyengir ke wajah emak😂)



Demikianlah sepenggal percapakan saya dan Yeza sore ini saat sesi main bersama dengannya.

Menggali seberapa paham ia akan jatidirinya, membuat ia semakin mengenal seluruh anggota tubuhnya, batasan mana yang bisa dikerjakan olehnya sebagai seorang Young Boy dan seberapa mengertinya ia akan perbedaan antara perempuan dan lelaki.

Pelajaran dasar dan mendasar selain proses pemahaman tentang Tauhid adalah bagaimana seorang anak bisa mengenal dengan baik siapa dirinya. Apa jenis kelaminnya, bagaimana bentuk tubuhnya sehingga memudahkan untuk memberi insight dan sifat kehati-hatian dalam kemandirian menjaga setiap jengkal anggota tubuh mereka.
Agar tak lagi muncul istilah remaja krisis identitas di tengah kecamuk zaman yang semakin membuat kita menjadi generasi keblinger dan mblingeri

0 komentar:

Posting Komentar