Kamis, 06 Februari 2020

Sekaleng gandum untuk paman galih



Paman Galih adalah seorang pemulung yang seringkali melewati area komplek rumah Dani. Dani sampai hapal jam kedatangan Paman Gani.

Sekitar pukul 4 sore saat Dani biasanya tengah asik bermain bola di taman bersama teman-temannya.

Pernah Dani bertanya, mengapa Paman Gani baru lewat di komplek rumah Dani sekitar jam 4 sore, Paman Gani menjawab karena jam itulah ia biasanya kembali lagi ke rumahnya yang berada di belakang komplek rumah Dani.

Namun sudah beberapa hari Paman Gani tak nampak, hingga Dani selalu bertanya, kemanakah perginya Paman Gani?

Dihari keempat Paman Gani lewat kembali di taman seperti biasanya, tak menyia-nyiakan waktu, Dani mengejar Paman Gani.

"Paman, kemanakah Paman selama beberapa hari kemarin?", tanya Dani
" Hai Dani, anak Paman, Sani namanya Ia tengah sakit. Jadi paman harus menjaganya dan menunda semua kegiatan", jawab Paman Gani

"Paman adakah yang bisa kulakukan", tawar Dani pada paman

" Tak perlu repot Dani, teruslah belajar agar kelak kau jadi anak pandai yang bisa menolong orang-orang susah seperti paman ini", jawab paman Gani

Seperginya Paman Gani, Dani berfikir keras apa yang bisa ia berikan untuk Paman Gani

"Ahaaaa..., aku tahu apa yang bisa kulakukan", pekik Dani sore itu

Sesampainya di rumah, dibukanya tabungan yang selama ini disimpannya. Terkumpullah sejumlah nominal untuk dapat diolah oleh Bunda yang hobi memasak.

Setelah didapat barang yang dicari, ia menemukan sang Bunda tengah menggoreng ikan...

"Bund, aku ingin bisa membantu Paman Gani dengan uang ini, tapi aku tak tahu bagaimana dan apa yang harus kulakukan", kata Dani pada Bunda

" Gan, bagaimana kalau kau belikan Paman Gani gandum untuk bisa ia olah menjadi aneka kue-kue, bukankah Paman Gani jago membuat kue?", jawab Bunda

Ide cemerlang dari Bunda yang langsung diiyakan oleh Gani, bergegas dibelanjakannya gandum dan aneka kebutuhan membuat kue serta bergegas menyerahkan hasil buruannya pada Paman Gani berharap sedikit bantuan darinya bisa meringankan beban keuangan Paman Gani, memberi tanpa merendahkan harga diri sang penerima bantuan.

0 komentar:

Posting Komentar