Jumat, 14 Juli 2017

Prinsip pendidikan berbasis fitrah di tahap usia 7-10 tahun

🥇☘🥇☘🥇☘🥇☘🥇☘🥇

*Prinsip Prinsip Pendidikan berbasis Fitrah untuk Tahap Usia 7 – 10 Tahun*
Oleh : _Ust.Harry Santosa_

1. Pahami Fitrah Perkembangan untuk tahap ini dengan baik. Tahap ini adalah fase dari konsepsi berkembang menjadi potensi. Ini masa  latih awal dimana anak sudah boleh diperintah atau adab sudah disampaikan sebagai perintah. Allah memerintahkan orangtua agar menyuruh anak anak mereka sholat ketika berusia 7 tahun. Perintah sholat adalah penanda dimulainya fase pre aqilbaligh awal, inilah perintah untuk beradab kepada Allah. Di Fase ini juga anak sudah menyadari adanya dunia sosial di luar dirinya, menyadari adanya kehidupan dan adanya aturan di atasnya. Kemampuan belajar dan bernalar mencapai masa emasnya di usia ini.

2. Fitrah keimanan pada fase ini bergerak meningkat dari Konsepsi Tauhid Rubbubiyatullah, kepada kesadaran Potensi untuk Tunduk kepada Allah (Tauhid Mulkiyatullah), yaitu sejalan dengan perkembangan fitrah sosialnya serta fitrah belajar dan bernalarnya maka anak disadarkan bahwa Allahlah Zat Yang Maha Mengatur Alam Semesta sehingga secara sadar harus ditaati dan dipatuhi sebaga Sang MAHA Pembuat Hukum. Fitrah keimanan anak bergerak dari penguatan kecintaan pada Allah menuju kepada penyadaran ketaatan padaNya. Dari penguatan cinta kepada Allah kepada kesadaran mengikuti Rasulullah SAW.

Catatan. Indikator tumbuhnya Fitrah Keimanan dengan baik pada tahap usia 0-6 tahun, adalah bahwa pada tahap usia 7-10 tahun anak akan menerima perintah sholat dengan ikhlash. Jika masih belum ikhlash pada tahap ini maka proses pembangkitan cinta pada Allah melalui keteladanan harus diperkuat. Ada masa 3 tahun untuk mengokohkan fitrah keimanan sehingga diharapkan pada usia 10 tahun tidak perlu dipukul.

3. Fitrah Bakat bergerak dari penguatan sifat unik kepada penyadaran potensi unik, dengan memberikan aktifitas aktifitas produktif yang relevan dengan sifat uniknya untuk mengembangkan potensi Fitrah Bakat. Lakukan Tour de Talents atau kunjungan ke beragam profesi yang relevan untuk membuka wawasan dan libatkan dalam banyak aktifitas yang relevan untuk menemukan aktifitas produktif yang apabila anak memulainya sangat ditunggu tunggu, menjalaninya seolah waktu berhenti berputar dan mengakhirinya tidak mengatakan “akhirnya selesai juga”, tetapi meminta diulangi lagi. Dalam bahasa lain, sampai ditemukan aktifitas yang 4E (Enjoy, Easy, Excellent, Earn). Diharapkan usia 10 tahun sudah mengkristal menjadi aktifitas yang 4E atau peran dalam kehidupan yang siap dikembangkan.

4. Fitrah Belajar dan Bernalar bergerak dari penguatan konsepsi belajar secara abstraksi dan imajinasi kepada penyadaran logika dan nalar. Fase ini Fitrah Belajar dan Bernalar mengalami masa emasnya, dengan interaksi belajar terbaik adalah di alam dan di kehidupan. Belajar berbasis project sesuai ketertarikan pada subyek alam atau pengetahuan akan sangat baik untuk memunculkan gairah inovasinya. Learning is not for Learning, but Learning is for Innovation. Dorong anak untuk melakukan ekpedisi, eksplorasi, riset sederhana di alam. Kaitkan dengan fitrah  lainnya, misalnya gairah untuk eksplorasi dan berinovasi ditujukan kepada memahami pola keteraturan karena adanya Zat Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengatur Semesta.

5. Fitrah Seksualitas bergerak dari penguatan konsepsi sebagai lelaki atau perempuan kpeada penyadaran potensi lelaki sejati atau potensi perempuan sejati.  Caranya adalah dengan membina kelekatan (attachment),  untuk potensi kelelakian dengan lebih mendekatkan anak lelaki pada Ayah dan fitrah potensi keperempuanan dengan lebih mendekatkan anak perempuan pada ibu. Ibu dan ayah harus menjadi idola pertama dan terbaik bagi anak anaknya sesuai gendernya. Ayah tuntunlah anak lelaki ke masjid dan kenalkan peran peran kelelakian di masyarakat. Ayah menjelaskan pada anak lelaki ttg “mimpi basah” dan kewajiban besar dibalik amanah yang harus dijaga ini, termasuk mandi wajib dstnya. Ibu tuntunlah anak perempuan untuk terlibat dalam peran keperempuanan di rumah. Ibu menjelaskan pada anak perempuan ttg “haidh” dan kewajiban besar dibalik amanah yang harus dijaga dstnya.

6. Fitrah Estetika bergerak dari fase penguatan konsepsi keindahan secara inderawi dan imaji kepada kesadaran potensi keindahan secara nalar (nazhori) dan aktifitas atau karya. Ekpresikan potensi Fitrah Estetika dan Bahasa melalui apresiasi keindahan pada sastra, arsitektur, desain, musik, sejarah dsbnya. Anak sebaiknya punya apresiasi atau karya estetika. Beberapa anak yang punya bakat dalam bidang seni akan nampak lebih menonjol apresiasinya. Anak menyadari bahwa dibalik keindahan keteraturan Ilahi ada pola keindahan yang dapat dinalar.

7. Fitrah individualitas bergerak dari fase konsepsi ego sentris ke fase penyadaran sosio sentris. Jika anak terpuaskan Fitrah Individualitasnya pada usia 0-6 tahun maka pada usia 7-10 akan nampak mudah mengembangkan Fitrah Sosialitasnya, misalnya lebih percaya diri, mudah membuat keputusan (bukan peragu) dan sangat empati dan suka berbagi. Beri anak tanggungjawab sosial sederhana dalam proyek bersama di rumah atau di masyarakat.

8. Fitrah Jasmani bergerak dari penguatan konsepsi pola jasmani seperti pola makan, pola tidur, pola gerak, pola bersih dll kepada penyadaran potensi jasmani berupa kesadaran untuk beraktifitas secara sehat baik aktifitas makan, aktifitas olahraga, aktifitas tidur, aktiftas kebersihan. Sadarkan potensi fitrah jasmani ini dengan adab adab atau sunnah sunnah pada makan, tidur, kebersihan, kesehatan yang baik agar menjadi kekuatan fisik yang prima. Beberapa anak mungkin punya bakat di bidang terkait fisik seperti olahraga, beladiri maka perlu lebih didalami.

Salam Pendidikan Peradaban
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

0 komentar:

Posting Komentar