Mengingat aktifitas Ayana yang begitu padat di kantor dan di luar kantor, pastinya menghadirkan kerinduan tersendiri di hati anak-anak, Demikianlah hari libur menjadi kesempatan emas untuk anak-anak meluapkan segala isi hati dan apa yang di rasakannya seminggu kemarin, kadangkala ocehan Nadia kepada Ayana seputar teman-teman dan aktifitas di sekolah, terkadang mengalirkan rasa kekesalannya karena beberapa ocehan dan aturan Bunda di rumah, bahkan aktifitas ikan, kucing dan burung di rumah pun mengisi obrolan-obrolan mereka.
Hari ini Nadia belajar untuk menggunakan sepeda yang telah di lepas tambahan roda pembantu, jadi murni hanya dengan dua roda (bukan roda empat sebagaimana biasanya anak-anak gunakan). Ayana menjalankan tugasnya sebagai motivator dan pelatih pribadi Nadia.
Nadia yang nampak masih takut di awal latihan perdananya, perlahan menemukan kepercayaan diri karena motivasi dan semangat yang di berikan Ayana. Walaupun mungkin kali ini latihan masih jauh di katakan berhasil, namun sejatinya Ayana telah berhasil membangkitkan kepercayaan diri dan keberanian di diri Nadia. Seperti itulah sebenarnya peran Ayah, menjadi pendorong untuk kemajuan para buah hati. Teringat falsafah kepemimpinan yang di ajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro :
Ing Ngarsa Sung Tuladha
Pemimpin berada di depan untuk memberikan contoh dan teladan yang baik
Ing Madya Mangun Karsa
Pemimpin kadangkala berada bersama barisan tim untuk memberikan semangat
Tut Wuri Handayani
Pemimpin kadangkala harus ada di belakang barisan untuk mendorong tim maju ke depan
Kepemimpinan seperti inilah yang diadopsi Ayana dalam membimbing saya dan anak-anak. Ada saat tongkat komando ia ambil dan keputusan berada mutlak di tangan Ayana, biasanya saat Ayana bersikap seperti ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan urusan keagamaan (mengaji, ibadah wajib dll). Namun tak jarang Ayana memposisikan sejajar sama rata dengan saya dan anak-anak, melangkah bersama sebagai partner dan sahabat (hal-hal seputar pengasuhan anak, menemani anak-anak dalam membuat dan menyelesaikan project di rumah, dll). Namun tidak jarang Ayana berada di belakang kami, mendukung kami dan mengawasi progres kami, seperti aktifitas yang di kerjakan Ayana bersama Nadia hari ini.
Mungkin memang tak banyak waktu yang dimiliki Ayana untuk mengawasi dan memantau secara langsung perkembangan anak-anak, namun hati dan fikirannya tak pernah lepas dari jangkauan anak-anak. Untuk itulah peran saya sebagai penghubung antara Ayana dan anak-anak menjadi terasa sekali kemanfaatannya. Pillow Talk antara saya dan Ayana selalu di awali dengan "report" saya kepadanya atas aktifitas dan rasa yang di alami anak-anak di hari itu baru kemudian kami akan membicarakan beberapa hal di luar urusan anak-anak.
Dad, you're always being her first love
Dear Ayah, Percayalah hanya dengan perbuatan sederhana, mampu menghadirkan cinta sejuta rasa untuk buah hatimu
Manfaatkan kesempatan itu, sebelum kau terlambat menyadari,
Kesempatanmu telah hilang, dan digantikan sosok lain yang akan membuatmu menyesal di sepanjang sisa usiamu
Puspaning Dyah, menulis untuk mengalirkan rasa
#hari7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
#puspaningdyahfc_iiplampung
0 komentar:
Posting Komentar