Selasa, 31 Januari 2017

Tantangan#1_Hari Kedelapan_Pacar oh Pacar

Nadia : Bunda pacar itu apa sih?
Bunda : (sontak kaget dan istighfar dalam hati, berusaha merangkai kata dalam fikiran agar menjadi tak salah cerna ketika di terima oleh kakak) Kenapa kakak koq tiba-tiba tanya tentang pacar? Kakak tau dari mana tentang pacar?
Nadia : Dari teman aku bund
Bunda : Teman kakak ceritanya bagaimana tentang pacar? (Bertanya dengan intonasi dalam dan menyelidik)
Nadia : Kata teman aku kalau mau pakai kuteks, pakainya pacar aja jangan pakai kuteks yang warna-warni
Bunda : oooooooooo (tarik nafas lega, sedikit tersenyum sambil menata hati yang beberapa menit lalu jumpalitan gak karuan, dan balik konsentrasi pegang kemudi setir)


Apakah kalian orang tua dan seorang wanita yang seringkali merasa ZONK ketika bercengkrama dengan para buah hati dan pasangan? Toss kalau begitu kita adalah orangtua yang senasib ☺

Mungkin  kira-kira seperti itulah gambaran nyata yang terjadi  jika Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda antara dua orang yang saling berkomunikasi.

Ketika kita berbicara dengan anak-anak dengan pemahaman nalar dan ilmu yang mungkin jauh di bawah kita, ada baiknya jika kita lebih bisa menurunkan ego terhadap mereka. Berusaha satukan dulu frekuensi dan volume suara agar kemudian pembicaraan dengan mereka menjadi pembicaraan yang setara. Efeknya apa? yang pasti akan berdampak positif dari semakin mengenanya pesan yang akan di tularkan dalam proses komunikasi.

Sebagai contoh pembicaraan saya dan Nadia di atas, nyata sekali saya dan Nadia tidak berada dalam FoR yang sama, saya melupakan satu hal bahwa ia baru berusia 5 tahun dengan paparan negatif yang masih sangat minim, kepolosannya menjadi kekuatannya untuk selalu mengeksplorasi segala hal yang baru tanpa perlu di ikuti dengan rasa khawatir yang berlebihan, sedangkan saya?saya wanita di awal usia 30n, yang selalu belajar menjadi Ibu yang baik dengan pemahaman ilmu parenting yang masih sangat minim, menjawab pertanyaan polosnya dengan sikap yang terlalu reaktif dan protektif.
Hanya dengan satu kata "Pacar" saja mampu membuat jantung saya berdegup kencang, otak saya berputar dengan kecepatan 100 kali lebih cepat untuk segera memutuskan penjelasan terbaik apa yang mampu saya berikan pada Nadia.

Daun Pacar yang masih segar



Ternyata keadaan rumit yang kita seringkali fikirkan hanya masalah kesalahpahaman semata. Seperti beberapa hal yang kerapkali saya alami bersama Ayana.

Rupanya penyamaan FoR dan FoE berlaku pula terhadap hubungan antar pasangan.

Di saat yang lain di suatu supermarket, ketika saya hanya pergi berdua dengan Ayana dan tangan saya di gandeng mesra olehnya (entah karena memang lagi keluar sisi romantisnya atau karena khawatir banyak gerai memajang papan pengumuman sale 50-70% ☺☺☺☺☺☺):

Ayana : Bunda, besok tua kita seperti ini terus ya
Bunda : (Dengan semangat 45 menjawab) In sya Allah yah, Bunda In Sya Allah masih kuat koq kalau di ajak keliling Mall walaupun bunda uda tua (tak lupa pasang senyum lebar)
Ayana : Bukan jalannya ke mall bunda, tapi kayak gini (tangan satunya menunjuk ke tangan lainnya yang sedang menggenggam tangan saya)
Bunda : (hanya bisa tersipu malu, elus-elus jilbab sendiri - karena kalo kibas rambut ala-ala drama korea jelas gak memungkinkan banget- )




Yach seperti itulah wanita dan pria, dua individu yang dibesarkan di keluarga yang berbeda, dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan pemikiran, tabiat, watak, kebiasaan dan karakter yang berbeda. Apa jadinya jika FoR dan FeO di antara pasangan gak pernah sama dan sefrekuensi. Yang pasti percakapan semacam saya dan Ayana di atas akan lebih banyak menghiasi kehidupan rumah tangga kalian, jika tak ada usaha untuk sama-sama menyelaraskan dan menyeimbangkan FoR dan FeO di antara kalian.

Salam cinta dari penduduk Planet Venus untuk kalian penghuni Planet Mars, ada pesan untuk cari sebanyak-banyaknya ilmu tentang FoR dan FeO agar jarak antara Venus dan Mars tidak sejauh yang selama ini kami kaum Venus bayangkan ☺☺☺☺☺☺



Puspaning Dyah, menulis adalah mengalirkan rasa

#hari8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
#puspaningdyahfc_iiplampung


0 komentar:

Posting Komentar