Minggu, 29 Januari 2017

Tantangan#1_Hari Keenam_Sunday is my Day



Salah satu hari yang selalu di nanti anak-anak di luar hari ulang tahunnya adalah Hari Sabtu dan Minggu, saya fikir kedua hari tersebut sudah menjadi semacam hari keramat untuk anak-anak.



Ketika sudah memasuki hari jumat (Nadia mengetahui hari Jumat melalui hari di mana Bunda akan berlajar Tahsin di Musholla sekolahnya), biasanya dalam perjalanan pulang sekolah Nadia sudah menyusul jadwalnya sendiri, ke mana akan ia habiskan malam minggu bersama Ayana-nya. Begitu pula di pihak Ayana, beliau akan suka rela menyediakan sepenuh waktunya di hari Sabtu dan Minggu untuk keluarga (bahkan beliau merelakan rutinitasnya berlatih tennis di hari minggu demi mengejar waktu kebersamaan dengan anak-anak).



Hari minggu ini kami habiskan dengan menonton film "IQRO", sebuah film mengenai perjalanan seorang "Aqilla" untuk dapat menyelesaikan tugas liburan sekolahnya dengan melakukan penelitian di Observatorium Boscha tempat sang Opa Wibowo bekerja.



Saya fikir di antara jejalan film-film nasional yang lebih banyak mempertontonkan guyonan tanpa makna yang lebih banyak di isi dengan adegan sarkasme dan berbau pornografi, ataupun derasnya arus film-film Barat dengan adegan kekerasan dan jauh dari kata mendidik untuk anak-anak dan berefek memberikan jauh lebih banyak paparan negatif, alih-alih "IQRO"  menjadi semacam anomali dari beberapa film yang tengah di putar bioskop tanah air saat ini.

Pendekatan yang berbeda di tawarkan dalam film ini, bagaimana sebuah fenomena sains dapat secara gamblang di tuliskan dalam Al-Quran jauh sebelum terjadinya peristiwa sains atau bahkan beberapa peristiwa sains yang terjadi sebelum diturunkannya Al-Quran.


Perjuangan dan kegigihan sosok Aqilla di dalam film tersebut patut kita garis bawahi, sebagaimana perkataan Ustad Yusuf Mansyur bahwa ketika kita mempelajari Al-Quran maka ilmu-ilmu lain akan mengikutinya. Demikian pula yang terjadi pada sosok Aqilla, Aqilla kecil yang termotivasi mampu lancar membaca Al-Quran demi bisa meneropong lintasan planet Pluto, namun ternyata setelah membaca dan mempelajarinya Aqilla mampu menemukan sesuatu hal yang jauh memuaskan hatinya di banding sekedar membuktikan apakah benar Pluto bukan termasuk salah satu jajaran planet di angkasa luar.


Titik utama yang menjadi pembicaraan kami (saya, Ayana dan Nadia) setelah usai menonton adalah bagaimana dahsyatnya kekuatan Al-Quran dalam menjawab segala pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan manusia maupun yang terhubung dengannya. Bagaimana Al-Quran bisa menjelaskan dengan begitu gamblangnya tentang struktrur alam semesta, bagaimana Allah bisa mengatur lajunya tata surya, bagaimana kuasa-Nya Allah dalam menghadirkan pagi dan petang, Masya Allah suatu pembelajaran yang baik untuk Nadia di hari ini. Bahwa sehebat apapun ilmu yang kita miliki, semuanya harus tetap bersandar dan berpulang kepada Al-Quran.

Anakku, semoga kau bisa mengambil sebanyak-banyaknya manfaat dari setiap pembelajaran yang kau temui, perbanyaklah bekalmu anakku, bila-pun engkau merasa gagal dan tak berdaya ketika segala usahamu telah kau perjuangkan berakhir dengan kekecewaan, itu tak mengapa anakku, cukup kau habiskan masa gagal dan menyerah di usia mudamu, agar kelak ketika kau beranjak dewasa, pijakan kuat telah kau raih, dirimu telah kenyang akan pengalaman kegagalan sehingga selalu melecutkan langkah kakimu untuk melesat lebih jauh, kepakkan jauh sayapmu, bentangkan impianmu seluas jagad raya, namun ingatlah selalu di bumi mana kau berpijak.




Puspaning Dyah menulis untuk menghadirkan rasa


#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
#puspaningdyahfc_iiplampung

0 komentar:

Posting Komentar