Kamis, 18 Juli 2019

Kreativitas membebaskanku berimajinasi



Seringkali saya mendapat pertanyaan dari rekan sejawat mengenai proses membersamai ananda, seperti:
"Mak, gimana sih bikin anak jadi kreatif?"
Atau di lain kesempatan akan muncul pertanyaan
"Mak, sumpah deh eikeh mati gaya nih, gimana ya berfikir lebih kreatif lagi?"


Hohohoho anda tak sendiri esmeralda? Fergusso pun mengalaminya ๐Ÿคฃ


Hingga saat ini saya termasuk orang yang percaya bahwa kreativitas anak adalah salah satu potensi yang perlu di kembangkan sedari dini. Why? Karena dengan kreativitas menjadi salah satu dasar saat anak di hadapkan pada posisi harus memutuskan sesuatu dan menyelesaikan masalah, mampu berfikir melebihi cara pandang orang kebanyakan, dan mencapai suatu hal baru.

Yeza dan hasil kreasinya

Mobil salju karya Yeza

Bagi kami keseluruhan point-point tersebut bisa menjadi modal menuju kesuksesan apapun bidang yang di pilihnya kelak.

Setidaknya ada beberapa hal yang sering kami kerjakan bersama di Osin Family, di antaranya adalah :

1. Having Fun dan bermain bersama
Beragam media sering kami gunakan untuk bermain bersama, baik itu permainan DIY, sesuatu yang sengaja kami beli maupun bermain langsung bersama alam. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk bermain di luar rumah, mengeksplor alam dan sekitar akan menambah kaya wawasan, pengalaman serta mereka akan terbiasa berinteraksi dengan lingkungan sosial. Mereka akan belajar banyak hal termasuk belajar menyelesaikan masalah salah satu di antaranya. Eh iya, penduduk Osin Family akhir-akhir ini lagi getol-getolnya eksplor tentang alam lho, dan in shaa Allah dalam waktu dekat Family Project kami adalah mendaki salah satu gunung di Provinsi Lampung ๐Ÿ˜ƒ


2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk berimajinasi
Ada beraneka ragam games pura-pura yang sering kami mainkan bersama, membacakan buku cerita dan membiarkan imajinya terbang bebas mengangkasa dan melangit bersama sejuta harapan yang ingin di raih mereka, daaaan bermain peran adalah salah satu aktivitas yang rutin kami lakukan bersama, kadang saya menjadi anak murid mereka, kadang mereka yang berperan dengan aneka profesi baru yang di temuinya atau terkadang hanya diam tak bergerak karena mereka tengah menjalankan peran sebagai sebuah patung ๐Ÿ˜ƒ


3. Peka terhadap minat dan bakat
Apakah si kecil sering menggambar, menyusun buku, menumpuk barang, atau justru berkaca? Lihatlah lebih jeli mungkin akan kita temui apa minat dan bakatnya yang jika di asah dengan baik akan membantu mereka untuk segera menemukan syaqillanya.
Naah berdasakan beberapa pengamatan emak laboratorium kami, Adek Yeza gemar sekali menyusun aneka barang dalam suatu komposisi yang menarik dan teratur, sedangkan Kak Nad masih dominan perannya sebagai pelontar ide dalam beberapa aktivitas bersama. Huhuhuhu wait and see aja yuk, apakah akan menjadi bibit-bibit bakat mereka kelak ๐Ÿ˜ƒ


Naaah sesuai dengan tugas dan materi yang emak dapatkan dari kelas Bunda Sayang soal mengenal gaya belajar anak, proses pendampingan kreatif adek yeza salah satunya adalah sessi bermain lego, yupzh hari ini adalah harinya adek bermain lego. Aneka kotak mini itu di susunnya seperti sebuah objek yang telah menjadi referensi sebelumnya. Ia yang tertarik mengamati aneka bentuk dan warna, berusaha merangkai imaji menjadi suatu bentuk nyata yang bisa di lihat, di raba namun sepertinya tidak bisa di terawang๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜


Menurut imaji berdasarkan beberapa referensi sebelumnya, di buatlah sebuah mobil yang konon kabarnya dapat berjalan di atas hamparan salju. Lengkap di buat sebuah landasan mobil, garasi mobil dan menjelaskan secara detail bagian-bagian dalam mobil dan rumah salju kreasinya, menurutnya sih ini mobil tahan banting kalau berjalan di medan licin tersebut๐Ÿ˜ƒ

Walaupun di sekitar muncul suara yang mengganggu ia nampak asyik pada dunianya, berusaha fokus menyelesaikan bentuk terbaik yang bisa di hasilkannya. Sooo... Sekian laporan pandangan mata emak hari ini, sampai jumpa di kisah yang berbeda esok hari ya ☺





Bandar Lampung, 18 Juli 2019
Puspaning Dyah, si emak rempong

0 komentar:

Posting Komentar