Masih berbicara mengenai Seminar Kewirausahaan
Raih Omzet Luar Biasa dengan Sosmed bersama Kang Saptuari Sugiharto, kali ini
emak akan membahas sessi kedua dari seminar ini, di mana Kang Saptu akan
bercerita Bagaimana Allah datang dengan segala keajaibanNya di semua kehidupan
kita, bagaimana cara Allah membuka keran-keran rezeki yang selama ini menyumbat
dan menyebabkan bisnis yang kita miliki menjadi mandeg, stagnan atau bahkan
mengalami penurunan.
1.
Sholat Tepat waktu
Hal pertama yang diajarkan
beliau adalah sebelum memperbaiki hubungan kita dengan manusia maka perbaikilah
terlebih dahulu hubunganmu dengan Sang Pencipta. Cobalah memancing rizkimu
dengan melaksanakan sholat lima waktu tepat di awal waktu (and buat agan-agan
yang ngrasa cowok tulen nih, cobalah rutinkan sholat berjamaah di masjid) dan
lihatlah bagaimana kekuatan doa yang akan menembus langit dan membuka satu
jalur rizki yang Allah tetapkan untuk anda. Anda bisa membayangkan apa yang
Allah janjikan dalam shalat berjamaah? Gak tanggung-tanggung mblo, di lebihkan
pahalanya 27 derajat dibandingkan jika antum sholat sendirian? Kebayang kan
gimana powerfullnya kekuatan doa yang antum sampaikan?
Pada sebuah buku saya pernah
membaca adanya hubungan Tarik Menarik , intinya kurang lebih begini : “Apa yang
Anda fikirkan itulah yang Semesta kirimkan”. Boleh juga kita mendeskripsikannya
Anda-lah yang menarik segala sesuatu itu terjadi yang pastinya semua berlaku
atas izin dari Yang Maha Kuasa.
Pengalaman pribadi saya
membuktikkan betapa disiplinnya kita melaksanakan ibadah sholat dengan Hukum
Tarik Menarik, di mana keduanya saling menguatkan satu sama lain.
Saat sholat dan doa
sebenarnya kita tengah berdialog dengan Sang Maha Pencipta, di dalamnya
terselip doa, impian, harapan yang ingin di wujudkan. Sebagian pembaca mungkin
akan berujar : “Saya telah melakukan sholat lima waktu, berdoa dengan
sungguh-sungguh namun hingga saat ini Allah belum menjawab segala doa dan pinta
saya?” tapi sebenarnya, justru kitalah yang mungkin belum mamatuhi hukum Tarik
Menarik ini. Satu garis lurus yang bisa saya simpulkan dari gambaran yang
diberikan Kang Saptu, bahwa doa dan Hukum Tarik Menarik saling berkaitan erat. Bukti
nyatanya adalah seorang Atheis saja bisa koq mewujudkan impian-impiannya
semata-mata karena ia telah mematuhi hukum Tarik Menarik.
Seorang filsuf pernah menulis
“Sesuatu yang tidak bisa Anda
kendalikan, maka lupakan saja”. Sudah tepatkah pernyataan ini? Bukankah ada
banyak hal yang masih bisa kita kendalikan? Dengan apa? Dengan Sholat, berserah
diri pada Sang Maha Pencipta, melalui ibadah-ibadah yang tegak lurus tertuju
kepada Beliau, menembus batas langit dengan harapan membuka simpul-simpul
kemacetan yang selama ini menghambat rizki anda turun dari langit.
2. Berbuat baik kepada Ibu dan
Bapak
Kalau saya diperkenankan
menerjemahkan bebas dari semua ulasan Kang Saptu mengenai ridho Ibu, saya bisa
mengatakan bahwa kekuatan seorang ibu menjadi salah satu sayap yang membuat
kita kuat untuk terbang dan melesat melalui segala macam ujian, rintangan.
Ibulah orang pertama yang
membanggakan anda di hadapan teman-temannya
Ibulah orang yang tak kan
pernah letih mendoakan segala kebaikan anda
Ibulah orang yang selalu akan
membahagiakan anda bagaimanapun keadaannya
Yuuk sekarang tengok Qur’an surah Az Zumar Ayat 6
“Dia menciptakan kamu dari
diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia
menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut
ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat itu adalah
Allah, Tuhan yang Maha memiliki kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka
mengapa engkau dipalingkan?”
Setiap orang pasti memiliki
cerita dan kesan tersendiri atas Ibunda tercintanya, terutama jika itu
menyangkut pengalaman-pengalaman suka dan duka dalam melewati hari-hari. Lihatlah
melalui kacamata spiritual bagaimana kekuatan doa seorang Ibu memberikan dampak
yang luar biasa bagi perkembangan keluarga.
Sebuah anekdot seringkali
saya lontarkan kepada anak-anak saat bercerita tentang sosok Ibu saya yang
notabenenya adalah nenek mereka (anak-anak saya secara fisik belum pernah
bertemu dengan beliau, namun mereka mengenal sosok Nenek dan Datuknya melalui
cerita dan gambaran saya mengenai Beliau berdua kepada anak-anak), bahwa Mama
membesarkan saya hanya dengan “Modal
Dengkul”, dengkul yang dipergunakan Beliau untuk bermunajat dengan segenap
jiwa raganya, mendoakan yang terbaik untuk seisi keluarga. Dengan dengkulnya
yang terkadang perih menahan beban ketika berlutut dan telinga yang panas
ketika mendengarkan keluhan saya dan adik saya maupun Ayah kami, justru itulah
yang lebih sedap daripada mulut yang senantiasa melontarkan makian dan kata-kata
kasar
Akan banyak tinta emas yang
pasti tercipta saat kita menceritakan sosok seorang Ibu, dan bahkan dengan
ketulusannya Beliau tak kan pernah meminta kompensasi dalam hal apapun dan
wujud apapun. Perhatian dan kehangatan kita lah yang dibutuhkan olehnya untuk
memompa semangat Beliau di usianya yang beranjak senja. Selagi mereka masih
hidup berilah perhatian dan tampakkanlah kepedulian. Jika kita tak tinggal
serumah dengan Beliau, lakukanlah sesuatu hal yang menyenangkan hatinya.
Tidak berlebihan rasanya jika
kemudian tercipta sebuah lagu dengan lirik yang begitu dalam menggambarkan
tulusnya cinta seorang Ibu pada keluarganya
“ Kata mereka diriku selalu di
manja
Kata mereka diriku selalu di
timang
Oh Bunda ada dan tiada dirimu
Kan selalu ada di dalam hatiku”
Ada nasihat yang selalu saya
camkan dalam lubuk hati saya, bahkan saya tuliskan di atas meja kerja saya,
sebuah nasihat lawas dari Doroty Law Nolte :
Kalau seorang anak hidup
dengan kritik, ia akan belajar menghukum
Kalau seorang anak hidup
dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan
Kalau seorang anak hidup
dengan olokan, ia belajar menjadi malu
Kalau seorang anak hidup
dengan rasa malu, ia akan belajar merasa bersalah
Kalau seorang anak hidup
dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri
Kalau seorang anak hidup
dengan keadilan, ia akan belajar menjalankan keadilan
Kalau seorang anak hidup
dengan ketentraman, ia belajar tentang iman
Kalau seorang anak hidup
dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri
Kalau seorang anak hidup
dengan penerimaan serta persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia
Dear Mama, terima kasih atas
segala pengajaran baik yang kau wariskan untukku, terima kasih atas segala waktu
yang kau habiskan untuk kebaikan keluarga kita, terima kasih untuk segala hal
remeh temeh yang kemudian menjadi luar biasa hanya dengan sentuhan ketulusanmu,
terima kasih Mah, bhaktiku tak kan pernah cukup untuk membalas segala jerih
payah perjuanganmu.
Dear Ibu Mertuaku, terima kasih atas kesediaanmu menjadikanku anakmu, terima kasih atas perjuanganmu membesarkan suamiku, terima kasih atas segala letihmu mengasuhnya, sungguh aku berhutang banyak hal padamu atas segala kemudahan dan kebaikan yang suamiku berikan padaku
Kalianlah ibu terkeren sepanjang masa
untuk ulasan sebelumnya silhkan klik link berikut :
Bandar Lampung, 6 September
2017
Puspaning Dyah, seorang anak
yang masih dan in sya Allah selalu mendoakan kebaikan Mamanya
0 komentar:
Posting Komentar