Gaya Nadia yang pingin banget dinobatkan jadi Duta FLASH 2017 |
Berhubung berakhirnya Flash membawa misi spesifik untuk emak melakukan kontrol terhadap stand bazzar yang memang menjadi tanggungjawab emak (maklum emak kan ajudan yang harus siap setiap saat manakala tugas menyertai)
Fyiiiuuuugh akhirnya lagi-lagi emak harus berkunjung ke Mall, dan berharap bahwa si anak gadis bisa di ajak kompromi (berdamai dengan dompet emak 😢😢😢)
Hihihihihi... Jadilah tugas yang di emban emak hari ini di anggap sebagai project belajar untuk Nadia (6y1m), berhubung ada event donor darah, maka petualangan "Duo Gadis Cantik" dari Osin ( Omah Sinau) di mulai untuk mencari segala hal berhubungan dengan "Donor Darah".
Berpose sama Tante Meilan yang hari ini ngepas banget lagi ultah |
Saya berusaha menjelaskan dengan rinci namun sederhana kenapa harus ada proses donor darah, siapa yang akan di ambil darahnya, dengan apa dan siapa yang akan mengambil darah dll hal berkaitan dengan donor darah. Praktik langsung dengan melihat keseruan saat proses donor darah berlangsung, menjadikan proses belajar kami yang tadinya masih sebatas "text book" menjadi betul-betul terasa nyata dan membekas di memori kanak-kanaknya.
Antrian Donor Darah |
Proses antri untuk menunaikan urusan administrasi setidaknya mengajarkan kita untuk selalu sabar dan taat pada aturan,
Menyumbangkan setetes darah bagi sesama menjadi media untuk mengajarkan konsep berbagi sebagai dasar dalam menumbuhkan kecerdasan sosialnya,
Konsep bahwa kita sebagai makhluk hidup yang tak bisa hidup sendiri, mengajarkan padanya bahwa manusia adalah manusia sosial yang tak berdaya tanpa bantuan orang lain, sekecil apapun peran orang tersebut dalam kehidupan kita
Serta tak kalah penting mengajarkan pada sang buah hati, betapa kecilnya kita di hadapan sang Khalik, sehingga sudah sepatutnya puji syukur tak henti di panjatkan kehadirat-Nya atas segala nikmat sehat yang mungkin selama ini sering kita abaikan.
Hanya halaqoh singkat yang saya uji-kan pada Nadia hari ini, namun saya berusaha menyampaikannya dengan cara yang menyenangkan dan tanpa paksaan. Karena seperti itulah hakikatnya belajar, berjalan natural tanpa memikul beban bahwa kita sedang belajar, menikmati setiap prosesnya tanpa merasa tertekan dan di dikte oleh apapun.
Rupanya ke-takjuban untuk Nadia tidak berhenti saat mengamati proses donor darah saja, uring-uringannya karena ia merasa gagal bertemu dengan om kesayangannya memaksa saya untuk melampiaskan ke-sebelannya itu dengan "menebus" melalui hal-hal yang di incarnya. Mau tidak mau saya terpaksa menurut dengan hasrat terpendam yang di simpannya sejak pertama kali saya libatkan ia di dalam proses membersamai saya di event FLASH. Hihihihi... Rupanya doi merajuk untuk di penuhi keinginannya menggambar di salah satu spot anak di MBK.
Guess what? Di sanalah kejutan manis menunggu Nadia, hohohohoho akhirnya si Om kesayangannya muncul ke permukaan, menghampiri Nadia yang tersenyum simpul malu-malu 😊😊😊 hadugh nak meleleh hati emak nak, hal-hal sederhana saja sudah mampu membuat senyum merekah manis di wajahmu 😀😂
Hohohoho siapa dia?? |
Bermain Puzzle di stand SDI |
Nadia dan hasil karyanya |
Berkunjung ke stand Bazzar milik Sygma dan dapat suguhan kue lezat hasil karya Ammah Nelvi 😍 |
Berbahagialah selalu buah hatiku, karena kau selalu di kelilingi orang-orang yang menyayangimu dengan tulus, tumbuhlah engkau menjadi gadis dengan senyum tulus ikhlas sebagaimana tulusnya orang-orang yang mencintaimu. Nikmatilah setiap proses hidupmu dengan bahagia, walaupun terkadang akan muncul hal-hal yang menyakitkan, dan semoga engkau senantiasa tumbuh menjadi generasi yang mampu berdamai dengan semua rasa sakit yang mungkin kan kau temui dalam perjuangan hidupmu.
Bismillah, Mampukan kami Ya Rabb agar kami senantiasa bisa membersamainya dan menanamkan lebih banyak hal-hal baik untuk bekal masa depan buah hati kami kelak.
Bandar Lampung, 16 Mei 2017
Puspaning Dyah, menulis untuk merekam jejak
#nadiajourney
#catatanbunsha
#omahsinaulistiyono
0 komentar:
Posting Komentar