Kamis, 16 Mei 2019

Mandiri itu Artinya Kamu Lebih Menghargai dirimu di banding Sebelumnya


Saat di minta menuliskan aliran rasa mengenai tantangan yang kami terima di level 2 kelas bunda sayang Ibu Profesional, saya sempat menunda untuk menuliskannya. Karena apa? Karena alibi ini masih bulan Ramadhan, jadwal cukup padat dengan berbagai project Ramadhan dan sosial, komunitas di regional yang lumayan menyita fikiran, belum lagi jadwal organisasi yang kadang gak bisa di ajak kompromi...
Fyiuuugh intinya mah kesimpulan alibi di atas Males 🤣🤣🤣
Huahahahhahaaa....

Males koq di piara yak? Mending pelihara arwana yang konon kabarnya bawa rejeki buat yang ngerawat😆

Ini lah akibat manajemen waktu yang belum pas sehingga rasanya energi sudah cukup terkuras dengan aktivitas sekunder hingga lupa pada yang primer.

Saat mendapat materi mengenai Melatih Kemandirian, kami merefleksi kembali si titik kemandirian yang mana pijakan kami hari ini, dalam hal apa saja kami berempat sudah bisa di kategorikan menjadi pribadi mandiri?

Ayana seorang lelaki dewasa berusia 35 tahun dengan aktivitas di ranah publik yang terkadang lupa untuk meletakkan kembali handuk seusai ritual mandinya,
Si emak perempuan kebanyakan gaya dengan kemampuan spasial di bawah rata-rata di usianya yang memasuki tahun ke-33 sehingga masih sangat bergantung pada Ayana dalam hal membaca peta jalan,
Kak Nad wanita muda menjelang usia Akil Baligh yang masih butuh "di ceriwisin" saat harus meletakkan barang kembali ke asal
Atau Adek Yeza pemuda tanggung berlesung pipit yang terkadang belum tergerak untuk mengambil "jatah makan" jika tidak di sediakan si emak


Akhirnya perlahan kami coba untuk bertransformasi dan meninggalkan kebiasaan-kebiaan yang terlacur
Menet
Alah bisa karena biasa...
Pepatah lama di atas masih kah relevan? Kalau saya sih yes gak tau deh Raul Lemas 🤣

Karena menurut saya pribadi "tantangan" sesungguhnya baru di mulai pasca lepas masa tantangan, apakah kita masih bisa konsisten menjalankan segala petunjuk dari setiap materi yang di berikan? Apakah mengerjakan tantangan T10 hanya sebagai penggugur kewajiban untuk bisa lulus dari kelas ini? Ataukah untuk sebuah "gaya" dan "naik kelas" karena berhasil mengumpulkan suatu badge tertentu?


Weelll.. Tidak semudah itu Fergusso, Mandiri itu letaknya ada di jiwa yang tercermin dari perilaku keseharian, bukan sekedar berbagai kata yang di ukir dalam bingkai sebuah tugas.

Selamat memaknai kembali arti kemandirian versi terbaikmu
Dan nikmatilah manisnya menjadi pribadi yang percaya dan lebih mencintai dirimu tanpa suatu alasan yang melemahkan rasa itu



Bandar Lampung, 11 Ramadhan 1440H
Puspaning Dyah, menulis adalah menorehkan rasa


0 komentar:

Posting Komentar