Sabtu, 08 April 2017

Glotak, Traditional Food From Tegal Laka-laka

Kadangkala ada banyak hal yang membuat kita rindu pada sesuatu hal, misalnya saja saat rindu kampung halaman karena tiba-tiba rindu terhadap suatu makanankhas yang tak pernah kita jumpai di tempat rantau atau tempat bermukim saat ini.


Begitulah yang sering terjadi pada saya dan Ayana, merantau jauh di bumi sai ruwa jurai karena mengikuti Ayana dan beberapa makanan khas dari Jawa sulit kami temukan di bumi Lampung ini. Sehingga memaksa kami jika rindu pada sesuatu berbau kampung halaman harus sebisa mungkin menghadirkannya dari dapur rumah kami.

Sebenernya ini kalau saya di tanya di mana sih kampung halamanmu? Nah itu termasuk kategori pertanyaan yang paling susah di jawab, abisnya kalau bener-bener di jawab dengan keadaan yang real terjadi bisa panjang kali lebar menjelaskannya, tapi kalau maksa cuman di jawab sepotong-potong eh malah memicu pertanyaan selanjutnya, dan saya termasuk golongan orang yang paling males menceritakan asal usul saya sama orang lain, apalagi orang-orang yang baru saya kenal atau orang-orang yang sok merasa kenal sama saya (Oopsh...heheheee...)

Nah kebetulan banget ini ya, mamang Udin tukang sayur dan pemasok logistik tunggal (abisnya cuman si mamang ini lah satu-satunya babang sayur yang mau masuk ke komplek perumahan kami) eeeeeh di suatu pagi yang ceria, si mamang ngebawa sebuah logistik langka yang jarang banget saya temuin di pasar tradisional maupun babang sayur di tempat lain, yeeess si mamang ngebawa "tempe gembus" di antara deretan logistiknya.

Tanpa pikir panjang langsung sikat abis itu 3 biji tempe gembus yang di bawa si mamang, sudah langsung kepikiran buat di olah jadi glotak, karena kebeneran juga ada stok ceker ayam di freezer.

Buat kamu-kamu yang belum tau seperti apa penampakan tempe gembus berikut inilah yang dinamakan dengan tempe gembus :

Tempe Gembus

Jadi Tempe gembus itu sepertinya sih masih sodaraan sama oncom kali ya, soalnya mereka sama-sama olahan dari ampas tahu yang kemudian di fermentasikan ulang lalu terciptalah ini tempe gembus, rasanya juga gak beda jauh lah antara gembus dan oncom



Proses pembuatannya pun hampir setipe dengan tumis oncom, hanya bedanya di sini untuk "Glotak" sedikit ada tambahan protein hewani untuk rasa kaldu alaminya, bisa menggunakan "Balungan" atau Ceker Ayam. Kenapa kemudian makanan ini di namakan Glotak, hohohohoho.... saya bukan orang yang ahli dalam menjawabnya, plus mungkin untuk orang yang baru pertama kali melihat makanan ini bakalan mengernyitkan dahi dan memandang sebelah mata penampilan makanan khas Tegal ini, ya karena memang bentuknya tidak cukup instagramable kali ya kalau pakai istilah anak-anak kekinian, tapi soal rasa, buat saya sih ini juaraaaaaaa, selalu bikin kangen sama kampung halaman (halaman berapakah???hihihihi....)

Bahan-bahan :
Ceker ayam sesuai selera, makin banyak di jamin makin gurih :)
Air untuk merebus

Bumbu Halus:
3 Kotak tempe gembus ukuran kecil (kukus kira-kira 5 - 10 menit untuk menghilangkan bau langu dan apeknya)
8 siung bawang merah
5 siung bawang putih
3 Butir Kemiri
cabe merah / cabe hijau (menyesuaikan tingkat kepedasan masing-masing orang ya)
1 sdt merica sangrai
Salam, Laos dan Serai secukupnya
Garam, gula dan merica seikhlasnya

Cara Membuat :
  1. Rebus air hingga mendidih, setelah betul-betul mendidih masukkan ceker ayam yang telah di bersihkan, masak hingga kurleb 5 menit, matikan api, buang air rebusan ceker
  2. Rebus kembali ceker dengan air dingin bersama sejumput garam, masak hingga ceker benar-benar empuk
  3. Di tempat terpisah haluskan gembus dengan ulekan
  4. Tumis bumbu halus (Duo Bawang, cabai, kemiri dan ketumbar) hingga wangi, masukkan tempe gembus, salam, laos dan sereh
  5. Masukkan ceker dan air kaldu dari ceker ayam
  6. Masak hingga semua rasa bercampur, tambahkan garam, gula dan merica
  7. Test rasa, tunggu hingga matang sempurna
  8. Sajikan
Glotak by Bunda Sasha


0 komentar:

Posting Komentar